Jumat, 21 Januari 2011

Mudahkanlah Urusan Orang Lain

Dalam perjalanan ke Bandung, di atas kereta api aku menerima sms dari seorang pemuda peserta pelatihan kewirausahaan yang diselenggarakan belum lama berselang.  Dia memperkenalkan diri dengan sopan, lalu dia bertanya bagaimana cara memasarkan produk kerajinannya.  Karena bukan bidangku menangani kerajinan yang dia maksud, aku menyarankannya untuk menghubungi Klinik UKM Propinsi Jawa Timur, aku berikan no telpon yang bisa dihubungi. Kukatakan juga, insya Allah aku akan mengkonsultasikan kesulitannya pada pak Ruly  -direktur klinik UKM- bila aku ada kesempatan bertemu dengan beliau, untuk itu aku membutuhkan data mengenai produknya, aku memintanya mengirim foto produk lewat email atau lewat massage di face book.

Jawabannya sungguh tak terduga, dia mengatakan bahwa produknya bisa dilihat di fb dia, dia menyebut sebuah nama..... oh, aku disuruh browsing sendiri nih, ... hahaha.  Ogah ah... setelah kemarin aku disuruh-suruh peserta pelatihan, kali ini mau istirahat dulu deh... hehehe
Yah , kemarin, seorang peserta pelatihan dengan sopan (tapi tidak semestinya), menyuruhku menyetrika hasil lukisannya.  Aku menurutinya dengan penuh perasaan geli, wong aku disini disuruh ngajarin bagaimana cara melukis kain dan juga finishingnya, mestinya yang menyuruh menyetrika kan aku, ini kebalik dan aku kok ya mau saja...... hehehe

Ada yang perlu disadari oleh siapa saja yang ingin sukses di bidang apa saja, yaitu fokuslah pada orang lain, jangan fokus pada diri sendiri.  Mengertilah kebutuhan orang lain, mudahkanlah urusan orang lain, apalagi orang yang berniat membantu anda, rendahkanlah hati anda untuk bisa menjadi pendengar agar bisa menangkap maksud lawan bicara anda.
Benarlah yang diajarkan oleh agama bahwa bila ingin hidup kita mudah, maka mudahkanlah urusan orang lain.
Orang yang ingin sukses harus membiasakan dirinya untuk bersikap melayani dengan tulus kasih.
Seorang wirausaha sukses adalah orang yang bisa melayani pelanggannya dengan hati,  dan ini lebih mudah dilakukan bila dia terbiasa melayani orang lain dengan tulus hanya mengharap balasan dari Allah.
Seorang wirausaha juga seorang yang melayani keryawannya dengan baik, seperti menyediakan pekerjaan dan menggaji karyawan dengan memadai.

Saya punya saudara di Banyuwangi, seorang pengepul kelapa yang terbesar di desanya, kelapa-kelapa ini  kemudian didistribusikan ke kota-kota besar di Jawa Timur.  Tentu saja beliau seorang yang kaya raya, tinggal di desa dengan rumah besar dan pekarangan yang luasnya hampir mirip lapangan sepak bola, dengan truk yang berjejer.
Saya pernah berkunjung kesana saat beliau mantu.  Adikku yang membantu di bagian kue bercerita kalau yang datang di pernikahan putri bungsunya ini sekitar seribu orang..... wow. Sibuk banget tentunya saudara saya ini, tapi tahukah betapa beliau dan putra putrinya adalah orang yang mampu membuat setiap tamunya merasa istimewa.  Saya amat terkesan dengan cara beliau menyambut dan melayani kami dengan penuh keramahan dan perhatian, bahkan dengan tangannnya sendiri sang juragan kelapa ini membungkuskan nasi dan kue khusus untuk aku sekeluarga, katanya biar aku tidak usah mampir ke warung dalam perjalanan pulang nanti.
 Spontanitas keluarga ini dalam urusan melayani rupanya lahir dari kebiasaan saling melayani satu sama lain dan inilah salah satu point yang membawa kesuksesan dalam bisnis mereka.  Siapapun betah bergaul dan menjalin hubungan bisnis dengan orang macam ini.

Kesuksesan dalam urusan apa saja rupanya berbanding lurus dengan kemampuan kita dalam memudahkan urusan orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar