Minggu, 10 Juli 2011

Keajaiban Memaafkan

by Innuri Sulamono on Saturday, November 6, 2010 at 8:56pm


Bertemu dengan orang yang pernah menipu kita, pasti nyebelin banget. Apalagi saat itu kita juga sedang dalam proses ditipu olehnya untuk yang ketiga kali....... Sungguh, susah sekali untuk tersenyum.


Kejadiannya saat diundang seminar dan pameran di sebuah hotel di pinggiran kota malang.
Saat menata barang di stand yang telah disediakan panitia, kulihat dia -wanita itu- juga menata barangnya tepat disamping standku. Tak mudah melupakan sakit hati yang pernah dibuatnya.

Tapi kucoba memotivasi diri sendiri ," Sudah maafkan saja, marah dan dendam hanyalah menyakiti diri sendiri, mengotori hatiku sendiri. Jangan menarik kejadian negatif dengan memelihara hal negatif di dalam dirimu". Berbagai macam alasan kucari agar diriku bisa memaafkannya. Dan akhirnya berhasil dengan pertolongan Allah.


Kusapa dia dengan senyum tulus yang keluar dari hatiku, kupeluk dan cipika cipiku. Enak sekali rasanya sudah berhasil mengalahkan diri sendiri, perasaanku begitu ringan dan bahagia.


Allah begitu menghargai usahaku, hingga Dia membalasnya dengan indah sekali.
Siang itu, pameran yang hanya dilihat peserta seminar dari jam 10 pagi sampai jam 12 siang mencatat penjualan yang sangat mencengangkan, sampai musti ngambil barang lagi dari rumah. Benar-benar mengherankan, pameran di hotel sepi dan di pinggiran kota pula, dengan peserta seminar yang hanya puluhan orang dengan tenggang waktu hanya 2 jam.

Ada seorang ibu dengan penampilan sederhana, jauh dari sebutan modis, juga bukan orang yang terkesan kaya, tanpa menawar memborong rok lukis sulamku dengan uang tunai yang keluar dari dalam tasnya yang biasa biasa saja. Sempat membuatku heran, kok ada peserta membawa uang jutaan di event seperti ini.


Bila dihitung hitung, keuntungan yang kuperoleh hari itu sudah jauh melebihi jumlah uang yang telah diambil si teman yang pagi tadi kumaafkan. Benar-benar membuatku tertegun. Rasanya Allah bicara padaku, bahwa Dia bisa mengganti seberapapun yang Dia kehendaki, jadi janganlah merasa rugi dalam berbuat baik dan memaafkan.

Allahpun masih menambah bonus untukku. Beberapa waktu setelah kejadian itu, suamiku pulang membawa uang yang katanya dari wanita itu. Dia membayar walaupun tidak sampai lunas, barang yang sudah dia bawa dariku.

Sejak detik itu, aku tak punya alasan untuk tidak memaafkan orang lain.
·

Tidak ada komentar:

Posting Komentar