Sabtu, 26 November 2011

Gelandangan Itu ....

Dulu, bila aku bertemu dengan orang gila atau gelandangan yang kotor, maka aku akan menjauh karena ketakutan ........... Sekarang aku malah mendekat dan menganjurkan anak-anak dan karyawanku untuk mendekat dan menyayangi mereka, ini semua gara-gara Santi ......

Suatu pagi Santi, karyawanku, bercerita bahwa sewaktu berangkat ke butik dia melihat pemandangan yang mengaduk-aduk perasaan.  Dia melihat seorang pemulung makan dari sebuah kotak styrofoam yang dia pungut dari tempat sampah !!!

"Saya melihatnya bukan di tivi lo bunda, saya melihat dengan mata kepala sendiri", kata Santi menegaskan ceritanya. Perasaanku rasanya jadi ikut teraduk aduk, kalimat Santi 'saya melihatnya bukan di tivi lo bunda' menjadi kalimat sakti yang memunculkan keberanianku.

Rasanya hampir tiap hari tempat sampah di pojok depan butik 'dikunjungi' oleh pemulung atau gelandangan, biasanya sih aku dan semua penghuni butik ini cuek bebek.  Begitupun siang itu ketika aku hendak keluar rumah mengantar Alni membeli snack ke supermarket sebelah, ada orang yang maaf .... kelihatan kurang waras, sedang mengaduk-aduk tempat sampah lalu memungut beberapa kain lap yang dibuang karyawanku.  Wajahnya kelihatan kotor dan menakutkan, ditunjang dengan bajunya yang compang camping dan sobek disana sini.  Pikiranku spontan memutar ulang kata-kata Santi," dia makan dari makanan yang dibuang di tempat sampah, bunda ", bergegas aku masuk rumah dan untungnya bisa menemukan kertas pangsit yang kemudian kugunakan membungkus nasi dan ayam goreng.  Segera kuberikan nasi itu kepadanya, dengan bahasa isyarat aku menyuruhnya makan.  Dia menjawabku dengan menunjukkan sederet giginya yang kotor .....

Rasanya legaaa banget telah berhasil melawan ketakutanku dan telah pula berbuat baik memberi makan orang yang lapar.  Akupun berpesan kepada karyawan-karyawanku, bila ada pemulung atau gelandangan mencari sesuatu dari tempat sampah berilah mereka makan bila di butik ada makanan.  Tapi tidak semua karyawan menangkap ideku ini dengan baik, ada yang menatapku penuh keheranan .... mungkin apa yang ingin kulakukan ini merupakan hal yang tidak umum.  Padahal telah jelas disebut di dalam Al Qur'an :

"Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan.”  ( Al Insan  76 : 8 )

Memberi makan orang yang lapar merupakan amal yang amat disukai Allah, dan sebaiknya kita tak membeda-bedakan orang, apakah dia orang gila yang menakutkan, pemulung atau gelandangan yang kotor....... sejauh mereka tidak membawa benda tajam yang membahayakan kita. Kitapun tak perlu menunggu mereka meminta makanan, karena mereka tak mau meminta-minta, bahkan mereka lebih memilih memungut makanan busuk dari tempat sampah !!!!

“Tahukah kamu orang yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.” (Al-Maa’uun 107:1-3)

Allah, ampunilah bila selama ini hatiku kurang peka melihat penderitaan sesama ......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar