Sabtu, 22 Februari 2014

Ucapan Yang Terkabul

Akhirnya para pengungsi diijinkan pulang ke rumahnya masing-masing.  Mas Hary ikutan mengantar rombongan pengungsi yang masih sanak saudara ke rumahnya masing-masing.

Alhamdulillah rumah ibu masih dilindungi Allah, hanya ada beberapa genteng melorot. Tapi, diantara rumah sanak saudaraku ada yang ambleg alias runtuh.

"Rumah mbak P runtuh dik, kasihan", kata bojoku.
Hatiku langsung mak jleb , karena ingat dulu mbak P sering sekali bilang ;"Ini loh, rumah pemberian orang tuaku, rumah mau runtuh".  Padahal rumahnya besar, kuat dan bagus.
Dan Allah menjawab ucapannya.
Padahal rumah ibuku juga rumah tua, tapi perkara runtuh atau tidak itu memang kehendak Allah.

Sebuah pelajaran agar selalu bersyukur dan berhati-hati dengan ucapan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar