Jumat, 24 Februari 2012

Memanage Kebaikan


Kebaikan Memberi Makan Orang Miskin

Memberi makan fakir miskin merupakan kebaikan yang banyak dianjurkan di dalam al quran, bahkan orang yang tidak menganjurkan orang lain memberi makan fakir miskin disebut sebagai orang yang mendustakan agama. 

Coba buka QS. 69:34  ,   QS. 74: 44 ,  QS. 76;8-9  ,  QS. 89;19  , QS. 90;14&nbrp; ,  QS. 106;4  , QS  107 ;3   Ayat-ayat yang aku sebutkan itu terkait dengan memberi makan orang miskin, menyiratkan betapa pentingnya perintah Allah yang satu ini hingga Dia mengulang-ulangnya di beberapa surat.
Berikut ini sebagian terjemahan ayat-ayat tersebut :

QS. Al-Haaqqah (Al-Haqqah) [69] : ayat 34
[69:34] Dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin.


QS. Al-Insaan (Al-Insan) [76] : ayat 8
[76:8] Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.


QS. Al-Insaan (Al-Insan) [76] : ayat 9
[76:9] Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.


QS. Al-Fajr [89] : ayat 18
[89:18] dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin,


QS. Al-Balad [90] : ayat 14
[90:14] atau memberi makan pada hari kelaparan,

Kita pada umumnya memberi uang kepada pengemis, ya kan? Tapi ternyata Allah tidak menyuruh kita memberi uang, melainkan memberi makan seperti makanan yang kita makan, walaupun memberi uang juga tidak dilarang.

Untuk itulah aku berusaha untuk memberi makan fakir miskin setiap hari, tapi kenyataannya aku belum bisa melakukannya setiap hari.  Persoalannya kadang aku sakit, lelah, sedang bepergian atau sibuk....., programku jadi suka bolong-bolong.  Lama-lama aku sadari,  bahwa aku memerlukan management untuk berbuat kebaikan yang paling dianjurkan di al quran ini.

Aku harus mulai membuka pikiran dan hatiku bahwa memberi makan orang miskin itu sebuah pekerjaan penting yang sama pentingnya dengan pekerjaanku mengelola butik. Bekerja mencari nafkah adalah perintah Allah, memberi makan orang miskin juga perintah Allah.  Aku musti mengerjakannya dengan 'profesional', apalagi Allah memberiku makan tiap hari, tak pernah terlewat satu haripun !!! Tidakkah aku bersyukur atas semua ini?

Semula kupikir untuk mengerjakan proyek berbuat kebaikan ini aku tidak punya 'karyawan', berarti aku musti mengandalkan diri sendiri dulu, baru orang lain.  Aku tidak mungkin menyuruh bu Kot memasak untuk orang-orang miskin, karena dia sudah sibuk memasak untuk keluarganya sendiri dan keluargaku plus 2 orang karyawan cowok, bu Kot juga punya pekerjaan 'njumput' di butik.  Kalau aku membeli nasi bungkus jadinya malah boros, kesimpulannya ya harus memasak sendiri, kecuali terpaksa.

Mulailah aku merencanakan bangun pagi dan tidak tidur lagi setelah shalat subuh.  Pagi buta aku mengaji al quran sambil memasak, ngeblog dan fb an....... hahaha..... Bisa tuh !!! Ingin tahu caranya?  Hmmm, memasaknya sambil dengerin bacaan al qur'an dari youtube sambil mengartikan ayat-ayatnya di dalam hati, kalau lupa artinya ya buka buku al qur'an terjemah per kata.  Aku juga mengulang-ulang qiraah Syeh Misary Alafasy sampai aku bisa melagukannya dengan nada dan bacaan yang tepat (alni pernah memuji caraku melagukan al qur'an lo).  Selesai memasak aku buka fb, disini aku juga ngaji  untuk kurenungkan di hari ini, ada ustadz arifin ilham, kang Ary Ginanjar, group dakwah, dan aneka status sahabat yang menuliskan hadits dan ayat-ayat al quran.  Kalau sempat baru deh ngeblog sambil dengerin musik instumentalia kesukaanku. Selesai  jam 6 pagi, kegiatanku dilanjutkan dengan  mengurus Alni, Insan dan mas Hary.

Program pagi yang manis bukan? Tapi .... prakteknya tak seindah kedengarannya .... hmmm ...... aku yang tidak terbiasa bekerja di dapur ini ternyata gampang masuk angin bila menyentuh air di pagi yang dingin itu, padahal memasak kan identik dengan mencuci beras, sayuran dan juga piring dan panci kotor. Sejak menjalankan kebiasaan pagi seperti itu, sesampai di butik biasanya aku malah berselimut dan bau minyak angin, wah..... jadi tidak produktif nih.  Berarti aku harus menata ulang managementku. 

Aku musti menyingkat waktuku berada di dapur dan bersentuhan dengan air...... duh, bagaimana caranya ya?  Berarti aku tidak bisa mengandalkan diri sendiri, aku lalu menyuruh bu Kot memasak lauk awet seperti sambal goreng kering tempe, kadang juga tumisan setengah matang yang bisa kumasukkan di kulkas, tinggal ngangetin di pagi harinya.  Beres deh !!!  Tapi kendala yang lain muncul lagi.....
Suamiku yang bertugas membagikan nasi bungkus itu kadang lupa tidak membawa nasi yang  sudah kupersiapkan saat dia keluar rumah.  Wah, berarti harus ada 'distributor' baru, lalu muncullah To dan Yudhi sebagai pengganti mas Hary.

Aku jadi ingat bagaimana ISO mengajari mengelola perusahaan, setelah sistem terbentuk dan dilaksanakan, musti dievaluasi dan dilakukan perbaikah sana sini sampai tercapai tujuan.  Merumuskan tujuan menjadi hal pertama, lalu membuat sistem dan melaksanakannya, setelah itu mengevaluasi dan memperbaiki bila ada hal yang mesti dirubah dan disempurnakan.

Ingin memberi makan fakir miskin juga? Berikut ini tips dariku :
-  Ambil keputusan untuk memberi makan fakir miskin setiap hari dan lakukan dengan serius.
-  Sesuaikan dengan kemampuan yang penting rutin, bisa dimulai dari satu bungkus nasi setiap hari. 
-  Tingkatkan menjadi dua bungkus dan seterusnya.
-  Ajak seluruh anggota keluarga terlibat dalam program ini, misalnya ; anak-anak yang sudah besar disuruh berangkat sekolah lebih awal agar bisa membagikan nasi sepanjang perjalanannya ke sekolah, begitu pula bapak/ibu berangkat ke kantor lebih awal untuk membagikan nasi. Remaja putri diajak 'turun' membungkus nasi dan jangan melarang balita anda bila dia ingin 'membantu', katakan padanya tentang program berbagi yang tengah dijalankan. Aktifitas ini akan mendidik seluruh anggota keluarga untuk berbuat baik.
-  Pada saat membungkus dan membagikan nasi, hubungkan hati dengan Allah, berdoalah agar nasi-nasi yang sedang dipersiapkan jatuh ke orang yang benar-benar membutuhkan.  Bermohonlah agar Allah juga menerima kebaikan yang kita lakukan.
-  Pikirkan bagaimana solusinya bila tiba-tiba ada perubahan situasi, misalnya sakit atau bepergian.  Usahakan dalam keadaan apa saja masih berbagi makanan, mungkin dengan jalan membeli nasi bungkus atau membeli kue yang mengenyangkan.
-  Bila sedang bepergian jauh dan membawa kendaraan sendiri, bawaanku adalah cake dan aqua yang kubagi sepanjang perjalanan, pertimbanganku memilih cake adalah tidak cepat basi, mengenyangkan dan mudah dibuat.

Khusus bagi ibu dan remaja putri yang terjun ke dapur, ada tips khusus agar kita tidak telalu lama mendekam di dapur :
- Siapkan bumbu dasar yang sudah diblender dan ditumis di dalam kulkas.
- Pilih menu yang tidak susah dan tidak lama memasaknya, misalnya tumisan dipadu mie instan dan telur dadar. 
- Sediakan ayam yang sudah diungkep di dalam kulkas, tinggal menggorengnya saat dibutuhkan.
-  Ada menu yang bisa dimasak secara kilat khusus , bisa jadi pilihan saat sedang sibuk atau malas, contohnya : nasi goreng, tahu tek-tek, mie goreng instan yang ditambah sosis, sawi hijau dan dadar telur (yang ini tak perlu pakai nasi sudah kelihatan 'keren')
-  Memberi makan fakir miskin tak harus dengan nasi bukan? Bisa dengan kue tradisionil yang mengenyangkan, cake dan bakery, taruh dua potong kue di kotak lalu tambahkan aqua (ingat saat rapat/pelatihan jadinya... hehehe)
Bila anda punya tips yang lain, silahkan menambahkan ya, barangkali aku dan sahabatku yang lain membutuhkannya.  Yuk ramai-ramai memberi makan fakir miskin, mumpung masih tinggal di Indonesia .....  hehehe..... cak Edy Yusuf bilang, bila beliau di Eropa susah nyari fakir miskin, makanan disana juga mahal banget.  Indonesia adalah surga bagi orang yang ingin berbuat kebaikan.

2 komentar:

  1. subhanallah bagus sekali resepnya mdh2an bisa kutiru, jazakillah khoiron.

    BalasHapus
  2. alhamdulillah , semoga Allah memudahkan kita dalam berbuat kebaikan.

    BalasHapus