Jumat, 13 Juli 2012

Pada Hari Ketika Manusia Lari Dari Saudaranya


Pagi tadi, sebelum subuh aku sudah on the way ke bandara Juanda, diantar suami terganteng (hmmm.... dan tersexy....xixixi...). Aku ke Bandung hari ini, naik pesawat pagi, dingin dan ngantuk kujalani saja karena ibu dari dinas koperasi propinsi Jatim yang mengajakku pameran kali ini sudah berpesan untuk berada di bandara jam 6 pagi.


Karena sudah terbiasa tiap subuh baca al qur'an, seperti jam yang sudah waktunya 'berdering', mulutku seperti otomatis melantunkan bacaan al qur'an.  Pagi itu kupilih surat Abasa.


Ayat demi ayat kubaca, maka sampailah aku pada ayat ini :

[80:33] Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua),

[80:34] pada hari ketika manusia lari dari saudaranya,

[80:35] dari ibu dan bapaknya,

[80:36] dari istri dan anak-anaknya.

[80:37] Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.

Menangis saat sampai pada ayat ini.  Bayangkan bila orang-orang yang kita sayangi, yang selama kita hidup di dunia ini begitu kita jaga dan kita lindungi dengan segenap jiwa raga ..... ketika datang hari itu, kita tak peduli lagi pada mereka.  Bayangkan betapa hebatnya hari itu !!!

Sungguh, mempersiapkan diri kita sendiri dan orang-orang yang kita sayangi untuk menghadapi hari yang tak terelakkan itu menjadi hal yang sangat sangat dan sangat penting.

Teringatku pada ayah ibu suami dan anak-anak. Teringatku pada sahabat-sahabatku yang berada di Bandung, teringatku pada hari yang kita sudah tidak peduli lagi pada ibu bapak anak istri atau saudara. 

Aku begitu merasakan betapa kesempatan hidup di dunia ini menjadi nikmat sekali, karena disini kita masih diberi rasa peduli pada saudara kita. 




Sebelumnya aku tak punya rencana mengunjungi teman-teman di Bandung, inginnya sih merekalah yang datang ke tempat pameran untuk mengunjungiku ..... iiih.... aleman yaaa.  Tapi begitu membaca ayat-ayat tadi menjadikanku begitu merindukan mereka ..... akulah yang harus mendatangi mereka mumpung masih hidup di dunia ini (rasanya hari yang dilukiskan di ayat itu adalah hari yang dekat sekali).  Spontan aku mengirim sms ke kang Ogi bahwa hari ini sebelum mendisplay barang, aku punya kesempatan untuk mengunjungi sahabatku semua.

Tak peduli macetnya perjalanan, aku minta diantar kang Cecep ke rumah kang Ogi di  Cicalengka.  Bertemu teh Naovy, Davina yang centil, kang Jimmy, Agan, kang Cecep .......... Betapa mereka sungguh berharga di mataku, mumpung aku masih diberi kesempatan peduli pada sahabat-sahabatku.

Mengingat ayat yang mengatakan 'pada hari ketika kita lari dari saudara kita', membuat kita begitu menyayangi semua orang, terlebih orang-orang yang dekat di hati.  Terasa sekali getaran kasih sayang itu meskipun pada orang yang baru kukenal.  Menciptakan benang kasih sayang yang begitu lembut dan menghapus segala perasaan negatif pada semua orang.

Sesungguhnya menyayangi karena Allah itu indah dan juga menciptakan kebahagiaan yang tak terlukiskan.  Dan orang yang paling menyayangi kita di dunia ini adalah Rasullulllah Muhammad saw.  Begitu besarnya kasih beliau kepada semua orang, hingga tak punya rasa marah meskipun kepada orang yang setiap hari menghinanya sebagai orang yang gila. Sungguh indah dan mulianya hati beliau.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar