Minggu, 04 Desember 2011

Pekerjaan Yang Memuliakan Jiwa

Kekayaan atau pekerjaan yang bagus di mata manusia bukanlah penentu dari kemuliaan jiwa seseorang, karena memuliakan diri sendiri merupakan hak setiap orang yang bukan tergantung dari kondisi pekerjaaan atau tingkat ekonomi seseorang.

Contohnya  seorang pasukan kuning atau petugas kebersihan, dia bisa memilih untuk berpikir seperti a, b, c atau d :

a. Beginilah nasibku sebagai orang yang berpendidikan rendah, hanya bisa bekerja sebagai penyapu jalanan dan pemungut sampah dari rumah ke rumah.

b. Untunglah aku masih punya pekerjaan walaupun hanya sebagai petugas kebersihan, sementara banyak orang menganggur.

c. Aku punya pekerjaan yang mulia, aku menentukan bersih tidaknya kota ini, mempengaruhi nyaman tidaknya penduduk kota dan juga mempengaruhi kunjungan wisata.  Bila banyak wisatawan datang, akan meningkatkan penghasilan pedagang makanan dan oleh-oleh, betapa pentingnya pekerjaanku ini.

d. Pekerjaanku adalah pengabdianku pada Allah, aku akan menjalankan tugasku sebaik-baiknya sebagai bentuk tanggung jawabku di hadapan Allah, karena Dia Maha Bijaksana, maka menempatkan aku pada posisi ini.

Anda lihat sendiri, kemuliaan jiwa seseorang tergantung dari cara berpikir dan caranya berperasaan dan bukan tergantung dari atribut duniawi.

Nah, giliran anda sekarang, apa pekerjaan anda dan apa yang terpikir oleh anda tentang pekerjaan tersebut?  Apakah anda hanya bekerja untuk mencari uang? atau ......  Inginkah bila akhirnya nanti pekerjaan yang kita lakukan akan membawa kita bertemu denganNya dengan selamat?

"Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya".  (QS. Al-Insyiqaaq [84] : ayat 6)

Ayat tersebut diatas mengaitkan antara 'bekerja' dengan 'menuju Tuhanmu', seperti itulah seharusnya kita.  Setiap hari kita bekerja dan mengalami kelelahan fisik dan psikhis, musti disadari bahwa kelelahan yang kita rasakan bisa jadi sia-sia bila kita salah dalam mensetting pikiran dan perasaan kita.

Juga jangan terjebak oleh 'baju' atau penampilan luar seseorang dan jangan mudah merendahkan orang lain karena pekerjaannya yang kecil, kotor dan kelihatan tidak berarti, bisa jadi dia lebih mulia dibandingkan seorang yang berpenampilan bersih dan mempunyai pekerjaan yang bagus di mata manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar