Kamis, 15 Desember 2011

Si Teman Dan Si Artis

Maghrib, seorang teman datang, berpakaian tertutup rapat dan tebal, dengan kerudung yang menjuntai ke pinggang, dengan gamis yang panjang hingga mataku tak pernah  melihat mata kakinya,  apa memakai kaus kaki atau tidak, akupun tak pernah memperhatikannya.  Saking rapatnya, dia tak perlu memakai mukena saat numpang shalat maghrib di rumahku.

Adzan isyapun berkumandang, Alni dan bapaknya berangkat ke masjid berpayung menembus gerimis, aku di rumah saja karena sedang 'dapet'.

Televisi yang menyala menampilkan artis Indonesia yang bernyanyi dengan gaun yang minim, yang memperlihatkan dengan sengaja 'wilayah sensual' wanita disertai gerakan yang semakin menambah daya tariknya0. Akupun mematikan televisi.  Biasanya sih televisi di rumahku mati dari menjelang maghrib hingga orang pulang dari shalat isya' di masjid, kali ini aku kecolongan, tak tahu siapa yang menyalakannya.

Senja ini kusaksikan 2 pemandangan yang kontras, temanku itu dan artis di televisi.  Si teman adalah seorang wanita berkerudung rapat yang datang bersama 'rombongan' ketiga anaknya yang lucu-lucu dan suaminya.  Berlawanan dengan 'pemandangan' di televisi, seorang artis wanita dengan 'rombongan' penggemar yang begitu memujanya.

Si teman yang 'bukan siapa-siapa' dan si artis yang jadi pusat perhatian masyarakat Indonesia.  Si teman yang terlihat begitu bahagia dengan keluarga kecilnya dan begitu menikmati perannya sebagai ibu, yang begitu terjaga kehidupan pribadinya, yang begitu terlindungi oleh suami yang setia dan mencintainya.  Si artis yang begitu sibuk dan penuh problema, yang tiap satu inci bagian tubuhnya menjadi sorotan media, apalagi hidup dan kisah cintanya .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar