Minggu, 12 Agustus 2012

Lailatul Qadar

Semalam eyang Virien gak tidur katanya, tidurnya pagi, itupun sebentar.  Sementara aku malam itu tidur lelap di Gubug karena kecapean mempersiapkan buka puasa bersama para santri sorenya.  Kondisi sedang 'berhalangan' juga membuatku malas bangun.
 
"Kan nunggu malam lailatul qadar", katanya ketika kutanya alasannya melekan.
"Seperti apa malam itu?", tanyaku bermaksud mengorek pengalamannya, kutahu dia pasti punya cerita seru.
" Itu sih hanya bisa dirasakan", jawabnya singkat menggugurkan dugaanku.

Jawaban yang singkat tapi membuatku jadi mikir ......

Semua orang beriman pasti bisa merasakan betapa manisnya Ramadhan, harumnya Ramadhan, syahdunya .... indahnya ..... damainya ..... Bahkan anak kecilpun bisa membedakan 'rasa' bulan ramadhan dengan bulan-bulan lainnya.....

Ramadhan ini, beberapa kali saat aku meringkuk di atas tempat tidurku dengan selimut tebal, dengan al qur'an di tangan...... kurasakan Allah sedang menurunkan rahmatNya ke bumi.  Sejenak aku hentikan bacaanku untuk merasakan betapa indahnya saat itu, rasanya ingin aku rekam keindahan itu dalam bentangan memoriku...... indah sekali.  Seperti kata eyang, hanya bisa dirasakan, tak bisa diungkapkan lewat kata-kata, tak bisa digambarkan atau dilukiskan.  Terlalu indah !!!

Tapi keindahan yang aku rasakan itu terjadinya bukan di sepuluh hari terakhir bulan ramadhan, berarti bukan malam lailatul qadar dong ya....  Itu juga berarti malam lailatul qadar lebih dan lebih indah dari yang aku alami dan aku rasakan saat itu ..... Duh, seindah apa yaaaa???



"Angel of flower" by Shantosh Phadtare (Flower Story)

Menurut al qur'an di surat al Qadr, malam itu malaikat turun dengan ijinNya untuk mengatur segala urusan.  Malam itu adalah malam yang penuh kesejahteraan hingga terbit fajar. Hmmm....... pernah merasakan saat malaikat turun ke bumi?

Pernah???  Aku pernah beberapa kali.  Salah satunya saat ada tetangga meninggal.  Sebelum beliau meninggal aku melihat keadaan di bawah pohon di depan rumah almarhum begitu terang tak seperti biasanya, terangnya bukan karena cahaya lampu atau sinar rembulan, tapi terangnya sampai ke hati dan begitu 'khas', membawa perasaan riang dan bahagia...... Setelah si tetangga meninggal, aku baru 'ngeh', barangkali ada malaikat di bawah pohon yang bersiap 'menjemput' tetanggaku.

Kalau melihat malaikat turun ke bumi, insyaAllah aku pernah melihatnya 2 kali di 2 ramadhan, 'lokasi'nya saat aku berada di Bali dan saat aku di Pakis ini.  Bagaimana 'rupa' mereka???  Hmmm....... wajah yang bukan lelaki dan bukan perempuan, bersayap , putih ..... tapi sayangnya mereka tidak bisa 'direkam' di ingatanku,  apalagi direkam pakai video camera......  Aku tidak bisa 'memutar' ulang kenangan indah itu meskipun hanya di angan - anganku .....  Yang bisa kuingat adalah kehadiran mereka membawa rasa bahagia yang 'khas' dan tidak bisa dilukiskan keindahannya ......

Yaa Allah Yaa rahman Yaa rahiim, Ramadhan ini turunkan malaikat rahmat untukku, keluargaku, keluarga besarku, karyawanku, sahabatku, tetanggaku, negaraku dan duniaku ya Allah.......  Aamiin.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar