Seorang sahabatku mengirim sms, isinya bercerita tentang putri kecilnya yang terjatuh sampai kepalanya di jahit, rambutnya yang indah juga harus dipotong, manalah lagi si kecil sedang senang senangnya masuk TK .... Padahal keluarga kecilnya juga masih kena cobaan ditipu orang hingga terjerat hutang yang banyak.
"Rasanya cobaan yang menimpa keluargaku berton ton beratnya", begitu katanya.
Aduhai hidup !!!
Aku lihat kehidupan yang berdimensi-dimensi ini dilihat orang dengan berbagai jenis kaca mata. Ada kacamata biru, hijau, gelap ...... Jadi ingat waktu masih imut, saat untuk pertama kalinya memakai kaca mata berwarna pemberian ibu tersayang. Dengan takjub aku melihat benda benda yang kulihat spontan 'menyesuaikan diri' dengan warna kaca mata yang kupakai. Aku begitu gembira dengan keajaiban kacamataku lalu membangga-banggakannya di hadapan teman-teman kecilku. Oh indahnya cara anak-anak menatap dunia !!!
Kepada sahabatku itu, aku bercerita tentang keponakanku yang waktu bulan puasa kemarin mengalami patah tulang paha gara-gara main lompat-lompatan di kursi. Kebayang nggak berhari raya di rumah sakit ? menatap si kecil menderita dan rewelnya minta ampun ......
Aku ceritakan itu agar dia mengerti bahwa orang yang lebih menderita dibanding dirinya masih banyak sekali. Aku ceritakan itu agar dia segera mengganti kaca matanya dengan kaca mata syukur.
Seandainya cobaan Allah bisa ditimbang beratnya, kitapun masih harus berlaku 'lurus' dalam menimbang, gak boleh curang loh ! Coba aja buka al qur'an surat Al Mutafiffin, disitu tertulis 'celakalah orang-orang yang curang'. Ya kalau kita suka menimbang beratnya cobaan, kita juga harus menimbang juga berapa beratnya nikmat Allah, adil kan?
Nah sekarang coba mulai menimbang beratnya nikmat Allah, mulai dari ujung kaki, ada jari- jari yang berkurang nggak? naik terus ke ubun-ubun , semua harus ditimbang dengan teliti. Lalu lihat orang-orang yang anda sayangi, timbang lagi..... lalu harta benda titipanNya ..... timbang lagi, lalu udara yang anda hirup, pemandangan indah yang bisa dilihat setiap hari, ..... Dijamin gak akan mampu anda menimbangnya !
Ayo aku ajak memaha besarkan Allah. Apa yang ada di hati anda ketika saat shalat membaca takbir Allahu Akbar? Rasakanlah bahwa kita itu kecil, yang besar hanya kekuasaan Allah, takutlah akan suatu hari saat kita berdiri berbaris menghadapNya ......
Rasakanlah bahwa kita ini kecil, persoalan-persoalan yang menimpa kita adalah persoalan kecil , karena persoalan besarnya adalah saat kita menghadapNya di padang maghsyar nanti, saat saudara tidak lagi bisa menolong saudaranya, seorang suami tak lagi bisa menggandeng mesra istrinya dan seorang istri tak bisa bergelendot manja di lengan suaminya, seorang anak tidak bisa menolong orang tuanya dan sebaliknya ......
Rasakanlah bahwa hanya Allah Yang Maha Besar dan hanya Allah yang layak untuk dimaha besarkan, bukan cobaan atau musibah yang menimpa kita ......
Ayolah sahabat, Maha Besarkanlah Allah. Bukan hanya dikau seorang yang mengalami cobaan bertubi-tubi, hentikan keluh kesah itu. Keluh kesah tak ada gunanya bukan? Nah, bersyukurlah, tidak berat, untungnya rasa syukur gak usah beli, jadi gak pake kulakan ke pasar. Sekarangpun bisa mendapatkan rasa syukur.
Semangad!!!
"Rasanya cobaan yang menimpa keluargaku berton ton beratnya", begitu katanya.
Aduhai hidup !!!
Aku lihat kehidupan yang berdimensi-dimensi ini dilihat orang dengan berbagai jenis kaca mata. Ada kacamata biru, hijau, gelap ...... Jadi ingat waktu masih imut, saat untuk pertama kalinya memakai kaca mata berwarna pemberian ibu tersayang. Dengan takjub aku melihat benda benda yang kulihat spontan 'menyesuaikan diri' dengan warna kaca mata yang kupakai. Aku begitu gembira dengan keajaiban kacamataku lalu membangga-banggakannya di hadapan teman-teman kecilku. Oh indahnya cara anak-anak menatap dunia !!!
Kepada sahabatku itu, aku bercerita tentang keponakanku yang waktu bulan puasa kemarin mengalami patah tulang paha gara-gara main lompat-lompatan di kursi. Kebayang nggak berhari raya di rumah sakit ? menatap si kecil menderita dan rewelnya minta ampun ......
Aku ceritakan itu agar dia mengerti bahwa orang yang lebih menderita dibanding dirinya masih banyak sekali. Aku ceritakan itu agar dia segera mengganti kaca matanya dengan kaca mata syukur.
Seandainya cobaan Allah bisa ditimbang beratnya, kitapun masih harus berlaku 'lurus' dalam menimbang, gak boleh curang loh ! Coba aja buka al qur'an surat Al Mutafiffin, disitu tertulis 'celakalah orang-orang yang curang'. Ya kalau kita suka menimbang beratnya cobaan, kita juga harus menimbang juga berapa beratnya nikmat Allah, adil kan?
Nah sekarang coba mulai menimbang beratnya nikmat Allah, mulai dari ujung kaki, ada jari- jari yang berkurang nggak? naik terus ke ubun-ubun , semua harus ditimbang dengan teliti. Lalu lihat orang-orang yang anda sayangi, timbang lagi..... lalu harta benda titipanNya ..... timbang lagi, lalu udara yang anda hirup, pemandangan indah yang bisa dilihat setiap hari, ..... Dijamin gak akan mampu anda menimbangnya !
Ayo aku ajak memaha besarkan Allah. Apa yang ada di hati anda ketika saat shalat membaca takbir Allahu Akbar? Rasakanlah bahwa kita itu kecil, yang besar hanya kekuasaan Allah, takutlah akan suatu hari saat kita berdiri berbaris menghadapNya ......
Rasakanlah bahwa kita ini kecil, persoalan-persoalan yang menimpa kita adalah persoalan kecil , karena persoalan besarnya adalah saat kita menghadapNya di padang maghsyar nanti, saat saudara tidak lagi bisa menolong saudaranya, seorang suami tak lagi bisa menggandeng mesra istrinya dan seorang istri tak bisa bergelendot manja di lengan suaminya, seorang anak tidak bisa menolong orang tuanya dan sebaliknya ......
Rasakanlah bahwa hanya Allah Yang Maha Besar dan hanya Allah yang layak untuk dimaha besarkan, bukan cobaan atau musibah yang menimpa kita ......
Ayolah sahabat, Maha Besarkanlah Allah. Bukan hanya dikau seorang yang mengalami cobaan bertubi-tubi, hentikan keluh kesah itu. Keluh kesah tak ada gunanya bukan? Nah, bersyukurlah, tidak berat, untungnya rasa syukur gak usah beli, jadi gak pake kulakan ke pasar. Sekarangpun bisa mendapatkan rasa syukur.
Semangad!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar