Senin, 24 September 2012

Ringannya Menyekolahkan Anak

Di hari keberangkatanku ke Bandung Jum'at lalu, paginya aku diundang rapat wali murid di sekolah Alni, SD Negeri tak jauh dari butik.  Dengan pidato yang lama dan detail, bapak Kepala Sekolah dan Ketua Komite Wali murid menjelaskan tentang pendidikan di sekolah itu, tapi ujung-ujungnya ..... hmmm.... minta sumbangan untuk membangun atap bangunan perpustakaan yang belum selesai.

Belum lagi rapat usai, aku bisa mendengar kasak kusuk ibu-ibu yang keberatan dengan sumbangan ini itu ...., kalau bisa sumbangan gedungnya seminim mungkin.  Dengan bijak bapak kepala sekolah menyerahkan sepenuhnya berapa besar sumbangan bangunan yang musti dibayar tiap wali murid, tanpa paksaan.  Karenanya wali murid dipersilahkan musyawarah di akhir sesi.

Sesi terakhir itu aku gak ikut, aku musti mempersiapkan diri untuk ke Bandung sore nanti.
"Gak ikut musyawarah menentukan sumbangan?", tanya ibu wali kelas.
"Maaf, saya tidak bisa bu, tapi hari ini juga saya menyumbang.  Nanti saya suruh karyawan mengantar uangnya", jawabku, aku tahu benar sumbangan yang kuberikan sudah melebihi 'target', jadi tidak masalah kan bila menyumbang lebih?

Bagiku, menyumbang pembangunan sekolah adalah amal jariyah.  Bukankah membangun sarana pendidikan yang memadai buat anak-anak kita merupakan jihad di jalan Allah? Musti dilakukan dengan ikhlas dan banyak pula. Sementara bagi sebagian wali murid merupakan hal yang memberatkan.

Bila kenyataan ini dibalik, jadinya begini: bila kita merasa berat dan tidak ikhlas dalam memberikan dana sumbangan sekolah maka Allahpun membuat kita berat dalam menunaikannya.  Bila kita menganggap sumbangan gedung adalah hal yang membebani, maka Allahpun membuat seret rejeki kita.

Selain soal sumbangan gedung, banyak sekali kudengar keluhan orang tua tentang biaya pendidikan yang mahal, tentang betapa beratnya menyekolahkan anak di jaman sekarang.

Apa anda termasuk di dalam 'himpunan' orang tua yang merasa kesulitan dalam membiayai sekolah anak?  Kalau iya, dengarkan Indah yaaaa..... eh, jangan didengar , tapi dibaca.

Begini nawak  .... (nawak=kawan)
Anak adalah amanah Allah, mereka lahir dengan segala potensinya.  Menyekolahkan anak sama dengan mengasah potensi itu agar lebih tajam dan powerfull dalam rangka mempersiapkan mereka untuk mengabdi pada Allah dengan lebih baik dan lebih maksimal. Jadi menyekolahkan anak adalah jihad fi sabilillah !!!

Sementara itu cuek bebek dengan anggapan orang seperti:
- menyekolahkan anak agar mereka punya masa depan yang lebih baik daripada orang tuanya
- menyekolahkan anak agar mereka siap di persaingan di dunia kerja
- menyekolahkan anak agar mereka punya pekerjaan yang mapan dan pendapatan yang tinggi
- menyekolahkan anak agar mereka jadi pengusaha, dokter, insinyur, pegawai, guru
dll dll

Jangan ikuti pendapat orang kebanyakan, itu sudah kadaluwarsa .... Ikuti petunjuk Allah di al qur'an, apapun yang kita lakukan untuk anak-anak kita adalah ibadah dan jihad kita.  Persembahkan anak-anak kita untuk Allah, untuk mengabdi pada Allah, ingatkan mereka untuk membangun niat bersekolah karena Allah, mereka harus menjadi anak yang terbaik karena Allah.

Ikhlaslah dengan biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk sekolah mereka, ikhlas itu tidak menghitung dan ikhlas itu tidak mengeluh !!!  Keikhlasan atau ketidak ikhlasan kita dalam mengeluarkan uang sekolah buat anak-anak kita punya dampak yang luar biasa dalam keberkahan mereka menuntut ilmu.

Satukan niat antara kita dan anak-anak kita untuk melakukan apa saja karena Allah.

Bila semua ini sudah terprogram dalam keluarga kita, insyaAllah tak akan ada kata susah atau berat dalam membiayai sekolah anak-anak kita.  Soal biaya akan semulus jalan tol, karena Allah itu Maha Bertanggung Jawab, siapa saja yang melakukan sesuatu untukNya, pasti dicukupkanNya.  Ini garansi dunia akhirat....

Indah sudah membuktikannya dengan keempat anak-anak manisku, eh lima ding .... yang satu menantuku. Anak anakku itu yang tiga kuliah, yang satu SMA dan yang Alni baru masuk SD.  Sekarang giliran nawak nawak semua untuk membuktikan teori qur'ani yang bu guru Indah terangkan barusan..... Yuuuuk !!!!


  
  

2 komentar: