Selasa, 04 September 2012

Sebuah Buku Keinginan dan Doa

Pagi, di hotel Weta Surabaya, aku bermimpi dengan mimpi yang tak biasa.

Ceritanya aku sedang berhalangan, makanya aku hanya berdzikir untuk menggantikan shalat tahajud dan shalat subuhku.  Aku berdzikir mulai dari jam setengah tiga sampai subuh.   Mengingat nanti jam 8 aku memberi pelatihan, aku sengaja tidur lagi agar nggak ngantuk sepanjang hari nanti.
Begitulah, akupun bermimpi dengan mimpi yang tak biasa.  Aku masih merasa berada di hotel ini, bahkan dengan susunan kamar yang sama persis, kamar double bed dan aku tidur di depan televisi sementara mas Hary tidur di bed sebelah (ini bukan pisah ranjang lo ..... hehehe, wong bednya walau besar kalau ditiduri berdua aku jadi kayak mau melorot jatuh). 

Jadi mimpiku itu kualami dalam keadaan habis berdzikir dan akupun merasa masih berada di tempatku tidur di suasana saat aku bermimpi.  Jadi kupikir ini adalah mimpi yang benar.

Nah penasaran kan apa mimpiku pagi ini? yaaa, tenang saja, aku mau cerita sekarang.

Aku duduk di atas tempat tidurku, membaca sebuah buku selebar majalah wanita muslim Paras gitu, tapi jilitannya distaples rapi di tengah.  Kubuka lembar demi lembar majalah yang gambarnya warna warni seperti lukisan abstrak, ada garis garis lengkung yang diseling gambar aneka warna.  Kubaca itu ternyata aliran darah, kuamati lagi ternyata di majalah itu ada kolom-kolom yang tertulis rapi, kolom-kolom yang banyak, banyak sekali kolom, yang kuingat ada kolom yang tertulis di atasnya DOA lalu disebelah doa ada KEINGINAN lalu disebelahnya lupa disebelahnya lagi lupa, lupa lalu lupa , lalu di sebelahnya ada nomor ayat al qur'an, kubaca surat al maarij, disebelahnya ada check list TERKABUL dan juga tanggal terkabulnya, disebelahnya lagi lupa, disebelahnya lagi DIPINGGIRKAN (maksudnya doa yang dipinggirkan), terus gambar aliran darah itu.

Kubuka halaman lainnya, gambar aliran darah itu berganti jadi gaya tarik, ada simpul simpul yang teratur diselingi bentuk-bentuk abstrak dan makin kubuka makin teratur dan makin indah, warna warni seindah lukisan.

Kubaca dengan cermat majalah itu dan tiba-tiba kusadari itu adalah catatan mengenai diriku sendiri !!!  Di majalah itu masih tercatat doa dan keinginanku puluhan tahun yang lalu, lengkap dan detail.  Aliran darah itu adalah rekaman aliran darahku pada tanggal, jam dan detik tertentu.  Terus lukisan yang kubilang gaya tarik itu merupakan hubunganku dengan hal-hal lain di alam semesta, ada garis garis yang menghubungkan satu titik dengan titik lainnya, yang kusebut titik itu sebuah bentuk abstrak.

Setiap doa dan keinginan tercatat, dan setiap doa dan keinginan yang terkabul atau tertolak ada alasan yang tertulis.  Terus ayat al qur'an yang tertulis disana adalah ayat al qur'an yang sedang kuhafal, bulan ini aku memang sedang menghafal surat al maarij.

Dalam mimpiku aku membangunkan mas Hary yang sedang tertidur, lalu aku tunjukkan buku itu.
"Mas, nanti kita beli majalah ini.  lihat!!! majalah ini mencatat doa dan keinginanku, bahkan kita jadi tahu apa alasan Allah menolak atau menerima doa kita.  Sampai aliran darahku terekam disini", begitu kataku dalam mimpi.

"Majalah apa?", tanyanya, akupun membaca cover depan majalah itu.
"Kok bisa ya, ada majalah tahu tentang pembacanya per orang?", kataku terheran-heran.

Akupun terbangun, menyadari semua hanya mimpi.  Akupun mencari apa maksud Allah dengan memberiku mimpi seperti itu? 

Rasanya Allah sedang mengatakan padaku bahwa sebanyak apa keinginan dan doa kita berjawab adalah seperti apa prasangka kita padaNya.  Saat kita merasa bahwa Allah Maha Mengabulkan Doa, saat itulah banyak doa-doa kita yang terkabul.  Kitapun musti merasa bahwa doa kita PASTI didengar olehNya, direspon sesuai kebijaksanaanNya.  Dia Maha Kasih Sayang, Dia Maha Teliti dan detail  dalam mengamati setiap pergerakan pikiran, perasaan hingga aliran darah hamba-hambaNya.

Jangan pernah merasa ada doa yang sia-sia, karena Allah tak pernah lengah sedikitpun dari mengamati kita, hamba yang disayangiNya ini.

Berdoalah dengan yakin, penuh keyakinan (100% yakin terkabul), jangan ragu sedikitpun, dan jangan hambat doa-doa kita dengan logika seperti : aku kan masih banyak dosanya atau pemikiran-pemikiran yang lain ....... Keraguan sebesar dzarrahpun jangan dipelihara, segera buang dengan jalan menyebut asma-asma Allah.

Sejauh itu doa yang baik, tidak menyebabkan dosa dan bukan memutus silaturahim dan doa yang membuat kita bahagia dunia dan akhirat, jangan ragu, berdoalah dengan yakin terkabul.  Yuuk !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar