Jumat, 28 September 2012

Innamal a'malu bin niyat

Waktu Indah kecil punya anggapan bahwa profesi yang paling 'pahlawan' adalah menjadi dokter, tahu kan karena apa? ya karena dokter suka nolong orang sakit.  Sekarang 'Indah tua' punya 'penemuan' baru, ternyata di masyarakat ada yang menganggap bahwa pekerjaan yang dijalankan tanpa minta imbalan itu adalah pekerjaan termulia. 

Awal cerita, kemarin sore ada seorang saudara yang minta diajarin soal pewarna-pewarna batik, ya pewarna sintetis ya pewarna alam, katanya mau diajarkan ke anak-anak sekolah. Ya tentu aku ajarin, kan Indah gak pelit ..... hehehe.  Tapi tiba-tiba saja muncul isengnya aku godain dia ..... kubilang :" Iiihhh, gak bisa batik kok mau ngajar batik".  Tak kusangka tak kuduga dia marah besar !!!

"Masih mendingan aku, bisa batik tapi aku amalkan ilmuku tanpa minta imbalan. Lah kalau kamu, bisa ngajar batik tapi buat mencari uang !!!", begitu diantara kata-katanya yang panjang yang disampaikan dengan berapi-api.  Ya masih panjang lagi sih 'ocehan'nya.... Kaget deh Indah, speechless.....

Jadi menurut dia nih, Indah tuh nggak 'keren' karena memberi pelatihan batik dimana-mana tapi dibayar dengan honor yang gede, sedangkan dia merasa lebih baik dariku karena memberi pelatihan gratis. Bagaimana pendapat anda saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air?

Ingat hadits Nabi yang terkenal :  Innamal a'malu bin niyat, sesungguhnya amal itu tergantung dari niyatnya.  Bila berpatokan pada hadits ini, yang jadi ukuran sebuah pekerjaan mulia/terhormat/berharga/keren atau tidaknya adalah dari niat. 

Pekerjaan apapun, baik dengan imbalan/gaji/honor atau tanpa imbalan, bila niatnya untuk mencari keridhaan Allah, ya itu sudah pekerjaan mulia dan pasti berkah di dunia dan di akhirat.

Sebaliknya, pekerjaan yang terlihat 'hero' seperti menyantuni yatim dan fakir miskin, bila niatnya bukan karena Allah (misalnya niat mendapat bagian sebagai amil, niat ingin dipuji, niat mendapat restu calon mertua .... dll dll) maka dia akan mendapatkan apa yang diniatkannya itu, soal keridhaan Allahnya yaa .... hanya Allah yang tahu.

Begitupun niat kita mengajar ketrampilan tanpa minta imbalan, niat karena Allah atau karena ingin ilmu yang kita miliki menjadi berkah, atau karena hal lain?

Lah wong menolong orang karena kasihan saja membuahkan 'cubitan' dari Allah, apalagi niat yang aneh-aneh yang bukan karena Allah.  Baca aja postingku yang berjudul 'Dibalik Rasa Kasihan'.

Jadi jangan buru-buru menilai rendah orang lain yang memperoleh pendapatan dengan apa yang dilakukannya, karena menafkahi keluarga itu perintah Allah. Mereka adalah pejuang di jalan Allah.  Jadi jangan merendahkan orang yang sedang berjuang di jalan Allah. 

Juga jangan buru-buru menilai rendah orang yang dari luarnya kelihatan 'matre' karena gampang mendapatkan uang, siapa tahu hartanya dia gunakan berjuang di jalan Allah, siapa tahu di balik sosoknya ada 'buntut' yang panjang kayak anak kecil main ular naga ......(ular naga panjangnya bukan kepalang ..... hehehe), buntutnya itu bisa fakir, miskin, dhuafa dan anak yatim yang selalu dia santuni, bisa juga pondok pesantren dan TPQ gratis .... hihihi.... kedengarannya kok kayak Indah yaa yang ini ..... xixixixi.....
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar