Hari ini pulang dari rumah sakit setelah 3 hari dirawat karena diare sampai lemes. Rumah sakitnya gak jauh dari butik, hanya berjarak 2 km-an, judulnya RS Abdurrahman Saleh, rumah sakit tentara AU, lokasinya juga di dalam pangkalan TNI AU, tapi menerima pasien umum juga.
Ini rumah sakit 'baik hati' yang kutahu, kubilang baik hati karena disini dengan biaya yang ekonomis , para penunggu pasien disediakan tempat tidur juga. Jadi sekamar ada dua tempat tidur, yang satu buat pasien yang bisa distel buat posisi duduk atau kakinya ditinggikan ... dll ..., yang satu tempat tidur besi kuno buat yang jagain pasien.
ini tempat aku tidur selama dirawat, ada selimut biru dari rumah sakit dan selendang jumputan pink itu buat penghangat leherku (kalau ini sih bawa sendiri)
Sayangnya tempat tidur untuk penunggu pasien tidak dimanfaatkan oleh keluargaku, aku sendiri yang minta gak usah dijaga. Aku kan cuma diare, begitu diinfus ya langsung berubah jadi satriya baja hitam ... hehehe, maksudku sudah kuat lagi, oh... maksudku Allah memberiku kuat lagi.
Ya begitulah, kalau biasanya orang sakit tuh disediain air hangat, lalu perawat akan membantunya menyeka tubuh si pasien, untukku tidak berlaku kali ini, karena aku diam-diam ke kamar mandi dan byar byur mandi air dingin ... hehehe. Ini merupakan 'prestasi' tersendiri loh, soalnya kan tidak mudah melepas baju sendiri, lalu mandi pakai sabun, lalu pakai baju lagi dengan 'antena' di tangan, belum lagi memerangi perasaan takut, jangan-jangan ntar pingsan di kamar mandi . Untungnya selamat !
Walau kuat mandi sendiri, kuat bolak balik ke toilet sendiri, bukan berarti aku langsung boleh pulang dalam semalam dirawat, karena diarenya agak bandel, setelah sehari semalam gak diare lagi, baru deh boleh pulang, alhamdulillah.
Kayaknya Indah memang musti istirahat deh, kalau gak sakit begini mana mau diam . Aku terlalu capek barangkali, kan sebelumnya aku ke Sumenep, ke Bandung, lalu ke Ngantang, lalu ke Gubug, wuiiih orang kok muter-muter kayak baling baling.
Berada di rumah sakit ini kayak bukan berada di rumah sakit, kayak di villa, ya karena pasiennya sedikit, pemandangannya bagus. Dari jendela kamar yang lebar, aku bisa melihat beberapa pohon mangga yang terawat, salah satunya berbuah dengan buah yang lebat dan menjuntai hampir mencapai tanah, juga bunga-bunga bermekaran warna warni bisa kunikmati dari tempatku tidur.
pemandangan indah dari jendela kamar
Berada di kamar sendirian, kulantunkan surat al mulk, aku terhenti saat sampai pada ayat : wahuwa ala kulli syai'in qadiir ... dan dia maha kuasa atas segala sesuatu. Rasanya ayat ini menggetarkan seluruh sel-sel tubuhku, bukankah dia meliputi segala sesuatu? Saat sel-sel tubuhku sehat, Dialah yang menjaganya dengan kasih sayang yang besar, saat tubuhku sakit, maka Dialah yang menyehatkannya juga dengan penuh sayang .
Manusia sering sekali lupa, dibalik tubuh sehatnya, ada Allah yang selalu mendampingi dan menjaga . Manusia juga sering lupa, bahwa yang membuatnya sehat adalah Allah, bukan dokter, obat, vitamin, infus .
"Ibu sakit apa?", tanyaku pada seorang ibu dari kamar sebelah saat sedang sama-sama berjemur menikmati sinar pagi.
"Infeksi saluran kencing. Sudah berobat ke tiga dokter, tapi tak kunjung membaik, makanya dibawa kesini", kata si ibu. Aku hanya bisa bilang dalam hati, memang dokter hanya bisa mengobati, tapi yang menyembuhkan hanya Allah.
Lupanya manusia membuat tubuh sehatnya dia gunakan berbuat dosa dan kesalahan. Lupanya manusia membuat sakitnya menjadikan dirinya penuh keluh kesah .
bougenville pink di depan ruang bougenville, tempat aku dirawat
Astaghfirullahaladziim ... dan bougenville pink di teras rumah sakit itupun tunduk berdzikir .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar