Suatu pagi aku bilang ke eyang :"Eyang, aku nanti siang kaya raya, ada pelangganku mau mentransfer dalam jumlah besar".
"Bilang insyaAllah bunda", kata eyang.
"Iya ya, astaghfirullahaladziim, insyaAllah nanti siang aku kaya raya", kataku menyesal. Untungnya eyang mengingatkan, bila tidak .....
Untungnya juga aku menyesal, mungkin penyesalanku ini yang membuat cubitan Allah cuma berupa sebuah sms dari si pelanggan :"Bu, maaf, aku baru bisa transfer nanti malam, soalnya saya lagi di luar kota".
Gak jadi deh siang itu aku kaya raya .... hahaha.
Pernah juga aku kepepet butuh kain dan pewarna batik, bila pesan di Yogya lebih murah, tapi nyampainya masih belum tahu bisa cepat atau tidak, kalau pesan di Pekalongan biasanya sih sehari sampai.
"Kalau pesan di tempat lain belum tentu sehari sampai loh mas, pesan di toko langganan saja", kataku pada suamiku. Makanya hari itu aku pesan kain dan pewarna batik di Pekalongan. Biasanya karyawan toko sms ke mas Hary berapa yang musti ditransfer, segera setelah uang dikirim kami sms mereka, baru barang dipaketkan ke Malang.
Lah hari itu kejadiannya melenceng dari skenario, mas Hary keluar kota sambil transfer katanya. Setelah transfer, mas Hary kehabisan pulsa, jadi gak bisa sms ke Pekalongan kalau sudah kirim uang. Siang mas Hary kembali ke rumah, dia segera menyuruh karyawan menelepon Pekalongan kalau sudah transfer. Tapi ternyata barangnya tidak dikirim hari itu karena karyawan yang bersangkutan cuma percaya sama sms.... olala ..... akhirnya kain itu baru dikirim besok, praktis keyakinanku kalau barang sampai dalam sehari sudah dimentahkan oleh skenario Allah. Kesalahanku gak bilang InsyaAllah sih .....
foto : Flower Story
Sejak itu aku tak pernah lupa bilang InsyaAllah yang artinya dengan ijin/kehendak Allah atau bila Allah menghendaki.
"Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi, kecuali (dengan menyebut); 'Insya Allah'." (QS al-Kahfi [16]:23-24).
Yang pasti terjadi dalam kehidupan ini adalah kehendak Allah. Sepintar apapun manusia dalam memprediksi masa depan tak akan bisa meruntuhkan ketetapan Allah, makanya bilang InsyaAllah.
Tapi kadang orang suka bilang insyaAllah cuma sebagai pemanis bibir untuk menghindari kata 'tidak', Indah bilang jangan banget, mau menghindar kok pakai nama Allah, kalau tidak bisa ya bilang saja tidak. Kata 'InsyaAllah' musti kita pakai dengan penuh tanggung jawab mewujudkannya karena Allah, setelah usaha kita maksimal dan ternyata tidak bisa menunaikannya, baru pada saat itulah kehendak Allah berlaku.
"Bilang insyaAllah bunda", kata eyang.
"Iya ya, astaghfirullahaladziim, insyaAllah nanti siang aku kaya raya", kataku menyesal. Untungnya eyang mengingatkan, bila tidak .....
Untungnya juga aku menyesal, mungkin penyesalanku ini yang membuat cubitan Allah cuma berupa sebuah sms dari si pelanggan :"Bu, maaf, aku baru bisa transfer nanti malam, soalnya saya lagi di luar kota".
Gak jadi deh siang itu aku kaya raya .... hahaha.
Pernah juga aku kepepet butuh kain dan pewarna batik, bila pesan di Yogya lebih murah, tapi nyampainya masih belum tahu bisa cepat atau tidak, kalau pesan di Pekalongan biasanya sih sehari sampai.
"Kalau pesan di tempat lain belum tentu sehari sampai loh mas, pesan di toko langganan saja", kataku pada suamiku. Makanya hari itu aku pesan kain dan pewarna batik di Pekalongan. Biasanya karyawan toko sms ke mas Hary berapa yang musti ditransfer, segera setelah uang dikirim kami sms mereka, baru barang dipaketkan ke Malang.
Lah hari itu kejadiannya melenceng dari skenario, mas Hary keluar kota sambil transfer katanya. Setelah transfer, mas Hary kehabisan pulsa, jadi gak bisa sms ke Pekalongan kalau sudah kirim uang. Siang mas Hary kembali ke rumah, dia segera menyuruh karyawan menelepon Pekalongan kalau sudah transfer. Tapi ternyata barangnya tidak dikirim hari itu karena karyawan yang bersangkutan cuma percaya sama sms.... olala ..... akhirnya kain itu baru dikirim besok, praktis keyakinanku kalau barang sampai dalam sehari sudah dimentahkan oleh skenario Allah. Kesalahanku gak bilang InsyaAllah sih .....
foto : Flower Story
Sejak itu aku tak pernah lupa bilang InsyaAllah yang artinya dengan ijin/kehendak Allah atau bila Allah menghendaki.
"Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi, kecuali (dengan menyebut); 'Insya Allah'." (QS al-Kahfi [16]:23-24).
Yang pasti terjadi dalam kehidupan ini adalah kehendak Allah. Sepintar apapun manusia dalam memprediksi masa depan tak akan bisa meruntuhkan ketetapan Allah, makanya bilang InsyaAllah.
Tapi kadang orang suka bilang insyaAllah cuma sebagai pemanis bibir untuk menghindari kata 'tidak', Indah bilang jangan banget, mau menghindar kok pakai nama Allah, kalau tidak bisa ya bilang saja tidak. Kata 'InsyaAllah' musti kita pakai dengan penuh tanggung jawab mewujudkannya karena Allah, setelah usaha kita maksimal dan ternyata tidak bisa menunaikannya, baru pada saat itulah kehendak Allah berlaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar