Senin, 22 Oktober 2012

Membiasakan Diri Dengan Logika Terbalik


Pernah nggak merasakan kalau logika pikiran dan tuntunan agama itu sering gak nyambung?  Contohnya : bersedekahlah maka kita akan kaya. Bila dipikir secara logika, sedekah membuat harta kita berkurang, ya kan?  Tapi kenyataannnya gak ada orang miskin karena banyak bersedekah tuh ....

Tentang sedekah,  eyang bilang begini :"Melemparlah dengan penuh keyakinan, tanpa keyakinan tentu akan meleset".  Maksudnya kita musti bersedekah dengan ikhlas dan iman/percaya/yakin akan janji Allah di kitabNya.

"Untuk menjadi orang yang mulia maka rendahkan dirimu di hadapan orang lain",  kata eyang, ini logika terbalik juga kan?

"Untuk hidup yang berkelimpahan, pikirkan orang lain".
"Berbuat baik kepada orang lain sama saja dengan berbuat baik kepada diri sendiri".

Ada lagi yang tidak masuk akal, untuk memperoleh rejeki yang banyak kita disuruh shalat dhuha, bukan disuruh bikin promosi, meningkatkan produksi, pemasaran dll.  Kalau mau lancar banget rekaat dhuhanya dibanyakin, jangan cuma 2 rekaat, bisa 6 atau 12 rekaat.  Secara logika, shalat dhuha mengurangi jam produktif kan? Tapi secara iman, Allahlah yang menggenggam rejeki, makanya kita memakai tuntunanNya dalam menggapai rejekiNya.

Kita memang harus membiasakan diri dengan logika spiritual, inilah yang membuat hidup menjadi lebih nyaman dijalani.  Banyak hal terjadi di kehidupan yang membuat kita terkaget-kaget, yang gak nyandak kalau dipikir pakai logika atau ilmu kita.  Satu-satunya cara menghadapinya ya dengan kembali kepada Allah, kembali pada tuntunanNya di al qur'an.

Ada beberapa orang pembacaku yang saat ini mengalami persaingan bisnis yang kejam sampai dia sebut 'teman makan teman'.  Sebenarnya aku ikut miris mendengar ceritanya, bagaimana seorang teman mematikan bisnis temannya secara sistematis.  Bagaimana menghadapinya?

Yuk kembali kepada Allah.
Kembali pada niatan kita bekerja/berbisnis harus untuk mencari karunia Allah dan bersyukur kepadaNya.  Bukan untuk menang menangan dan bersaing dengan sesama kita. 

Kalau ada orang yang ingin mematikan bisnis kita, gak perlu dibalas dengan hal yang sama, ini namanya 'berdendang dalam iramanya', pasti capek,  enakan bikin irama sendiri, irama yang Allah tuliskan di kitabNya.

Bila yang dicari dari sebuah bisnis adalah keuntungan, di al qur'an banyak tersedia 'resep' untuk memperoleh keberlimpahan dari Allah.  Coba buka surat Nuh, baca dan pelajari, cuma 28 ayat kok.  Disini ada 'clue' untuk mendapat harta, anak, dan rahmat Allah yang banyak, yaitu banyak-banyak mohon ampun kepada Allah.

Banyak beristighfar ternyata menjadi salah satu jalan menuju kesuksesan.  Akui kelemahan dan kesalahan, lalu mohon ampun , tobati satu persatu kesalahan kita. Ucapkan kalimat istighfar banyak banyak, bila perlu 1000 istighfar setiap hari, ini tidak makan waktu lama kok.

Soal istighfar bisa mendatangkan keberlimpahan dari Allah ini pernah kubuktikan secara tidak sengaja. Waktu itu sedang mendapat cobaan anakku Insan sakit, lalu tiap hari beristighfar 1000 kali.

Aku nyadar bila istighfarku saat itu ada hubungannya dengan percepatan dalam bisnisku ya baru setelah menghafal surat Nuh sebulan yang lalu.  Tak eling-eling kok sejak saat itulah usahaku berkembang pesat, dapat ISO, menerima pesanan ribuan pieces yang datang sendiri ke rumah, ....... dan banyaaaaak lagi.

Aku ucapkan : Selamat membiasakan diri dengan logika spiritual yang terbalik dengan logika umum, nikmati kenyamanannya dan bonus bonusnya yang wah !!!


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar