Minggu, 17 Maret 2013

Hidup Yang Simple and Easy

Tahu Jamil Azzaini? seorang motivator sukses mulia?
Aku mengenalnya pertama kali saat dia tampil di televisi dengan konsep 'proposal hidup'.  Bagiku ini menarik, lalu aku buka webnya dan aku merekomendasikannya untuk anakku Aden.

Aku sebenarnya tidak cocok dengan cara Jamil Azzaini dalam menyikapi hidup, mungkin karena aku sudah tua, tapi tidak cocok bukan berarti aku merasa lebih benar dan dia salah loh.  Makanya aku menganjurkan Aden ikutan menuliskan proposal hidup ala Jamil Azzaini, karena kupikir ini bakalan cocok untuk anak-anak muda.

Tapi apa jawaban anak gantengku itu :"Wah cita-cita Aden gak ada mulia mulianya".  Hingga untuk menjawab kegelisahan anak sayangku itu, aku menulis artikel "Ingin Menginspirasi Banyak Orang", artikel ini bisa dibuka di blogku, silahkan menyimaknya karena ada hubungannya dengan tulisanku ini.




Aden di salah satu event digital artis  Mei 2013

Aden rupanya lebih cocok dengan cara pandang ibundanya, yang dia bilang  simple and easy dalam menjalani kehidupan.  Wah, baguslah karena dulu kupikir caraku membawakan nasehat cocoknya hanya buat orang-orang dewasa (baca: tua), hehe karena sebenarnya juga, apa yang kutuliskan ini adalah cara berpikir yang lebih ke hakikat, jadi lebih mendalam gitu, cuma penyampaiannya saja yang sederhana.


di kalangan penghobby gambar anime, Aden begitu terkenal

Aku kembali lagi teringat akan Jamil Azzaini saat terbitnya bukuku "Menciptakan Keajaiban Finansial".  Pasalnya banyak yang mendoakan begini :" Semoga jadi best seller dan bisa menginspirasi banyak orang".  Tentu senang didoain begitu dan kujawab 'aamiin'.  Terimakasih banyaaaak atas doanya yang hangat dan tulus.  Tapi ya itu tuh, bikin ingat Jamil Azzaini yang kepingin mengispirasi 5 juta orang dan 1 juta diantaranya terangkat harkat dan martabat hidupnya.

'Bisa menginspirasi jutaan orang dan mengangka harkat dan martabat hidup orang banyak', bukankah itu sebuah cita-cita yang mulia? Tapi mungkin bagi diriku kurang cocok aja, seperti kata Aden, cara pandangku sungguh simple and easy.

Bagiku yang paling penting adalah NIATnya.  Niat berbuat kebaikan karena Allah, sudah, titik. Allah tak pernah menyuruh kita menginspirasi banyak orang, Tapi Allah menyuruh kita menjadi orang yang bertakwa (buka QS Ali Imran 133-136), dan salah satu ciri orang yang bertakwa adalah orang yang banyak berbuat kebaikan. Perkara menginspirasi, orang-orang di sekeliling kita banyak yang bisa menginspirasi asal kitanya mau membuka diri, misalnya orang tua, pasangan, sahabat, anak-anak, karyawan, tukang becak, gelandangan, pengemis, pemulung dan banyak lagi .

Aku sendiri bukan orang hebat hingga memposisikan diri sebagai orang yang menginspirasi orang lain, dan bila saja aku bisa menginspirasi orang lain, sebenarnya Allahlah yang melakukannya, bukan Indah yang penuh kelemahan dan kesalahan ini.

Bila menginspirasi itu bermakna petunjuk dan pencerahan, maka ini adalah wilayah Allah.  Coba buka surat Al Mudatsir ayat 31,  disitu tertulis bahwa Allahlah yang memberi petunjuk bagi siapa yang Dia dikehendaki dan menyesatkan siapa yang Dia kehendaki. Jadi tugas kita sebagai manusia hanyalah menyampaikan saja, perkara bisa menginspirasi atau tidak itu adalah urusan Allah.

Mind set seperti itulah yang aku jaga saat menerbitkan buku pertamaku.  Aku melepaskan segala kepentingan, termasuk keinginan untuk menginspirasi banyak orang.  Aku pasrahkan saja pada Allah, aku persembahkan hasil karyaku untuk Allah, terserah Allah, aku hanya menjalani 'prosedur'nya dengan sebaik-baiknya.

Bagi diriku, aku dan orang-orang di selelilingku adalah manusia-manusia yang saling menginspirasi satu sama lain dengan ijinNya, bersama-sama saling menguatkan seperti sebuah bangunan yang kokoh, yang satu tidak  lebih penting daripada yang lain, juga tidak lebih unggul daripada yang lain.

Aku dan kalian semua adalah orang-orang yang berjalan bergandengan menuju ridha dan cintaNya, merangkai kebersamaan yang indah dan penuh kasih sayang.

Bila ada yang bilang bahwa menginspirasi orang lain adalah cara dia memantaskan diri untuk surgaNya, buka kembali QS Ali Imran 136, adalah orang yang betakwa yang berhak menerima ampunan dan syurgaNya.

Jadi buatku sih, gak usah nyari cara sendiri untuk mendapat ampunan dan syurgaNya, cukup berusaha menjadi orang yang bertakwa seperti diuraikan secara jelas dan gamblang di QS ayat 133 - 135.  Buka sendiri arti ayatnya ya , soalnya aku pernah membahasnya.

Al quran itu pedoman hidup yang mudah dan memudahkan segala urusan dalam hidup ini.  Yang Aden bilang 'simple and easy.   Biarkan saja pikiran dan hati kita tunduk pada aturanNya.

QS. Maryam [19] : ayat 97

[19:97] Maka sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quran itu dengan bahasamu, agar kamu dapat memberi kabar gembira dengan Al Quran itu kepada orang-orang yang bertakwa, dan agar kamu memberi peringatan denganya kepada kaum yang membangkang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar