Minggu, 31 Maret 2013

Missing Agus Hafiluddin

Aku suka nonton X Faktor Indonesia dulu, tapi sejak X faktor bikin aku ngantuk dan kehilangan tahajudku, jadi sengaja gak nonton siaran langsungnya dan memilih nonton lewat youtube keesokkan harinya.

Jagoanku Fatin dan Agus Hafiluddin, makanya rasa kecewa dan kaget kala mendengar bahwa Agus tereliminasi dan tidak bisa menjangkau tiga besar ..... Kok bisa yaaaa, gitu deh pertanyaan hati, ya bisaaa lah, kan segalanya mungkin bagi Allah, gitu jawaban hati.

Ingat wajah Agus yang selalu optimis dan penuh percaya diri, ingat suaranya yang macho banget .... iiihhhh ... gemes gemes ....

Dalam hatiku jadi muncul rasa curiga, ..... hmmm .... curiga yang ..... mudah mudahan Agus kesasar di blogku lalu dia bisa komentar dan aku bisa tahu kecurigaanku bener apa nggak.

Curiganya aku mudah-mudahan nggak bener  .... gini, curiganya aku .... ah, kok mbulet mbulet sih, bingung mau memulainya dari mana. 

Mungkin ....... ini mungkin loh, apa Agus dengan suara dasyatnya, dengan pujian para juri dan dengan pujian penggemarnya, dia  menjadi yakin gak bakalan tersingkir begitu cepat ?

Bila benar dan bila iya ..... ini pesan mbak Indah untuk Agus, segera beristighfar ya adekku.  Yakin karena kemampuan diri itu sebuah kesalahan yang menyakitkan, walaupun nyatanya memang Agus mampu menyanyi dengan suara yang bagus banggggeeet.  Yakinnya musti kepada Allah, menyandarkan keyakinan 100% kepada Allah, diri ini hanya melakukan yang terbaik karena Allah saja.

Bagaimanapun juga, Allahlah yang menggerakkan hati para juri dan Allahlah yang menggerakkan tangan para pemirsa mengirim sms.

Akupun sering sekali terjebak dalam yakin karena sesuatu selain Allah.  Seperti saat meluncurkan produk ke pasaran lalu produkku disukai, aku kadang terjebak dalam penyebab yang sifatnya rasional, seperti : disukai karena desainnya unik, atau karena bahannya adem dan lembut di kulit .......

Bagaimanapun juga, Allahlah yang mendatangkan para pembeli untukku, Allahlah yang menggerakkan hati mereka untuk memilih produkku.  Tugasku hanyalah mempersembahkan yang terbaik karenaNya saja.

Allah  tidak membutuhkan penyebab untuk memberi atau mencabut sesuatu dari hambaNya, dengan atau tanpa penyebab, kehendakNya pasti berlaku.  Banyak hal terjadi di sekeliling kita yang kadang terlihat tidak masuk akal.  Maka bersandarlah padaNya saja.

Bagaimana dengan kalian sahabatku ?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar