Minggu, 26 Juli 2015

Rasa Tidak Memiliki Yang Membawa Keajaiban

 Dear Allah lovers,

Wanita mulia itu bercerita padaku dengan meneteskan air mata, seiring sinar matahari yang mulai naik, disaksikan garis-garis sinarnya yang jatuh ke lantai abu-abu kuno di teras yang sejuk.

"Aku hanya tekankan pada anakku, bahwa orang yang ridha dan ikhlas dalam sakitnya, maka Allah akan menggugurkan dosa-dosanya dan membuat doa-doanya menjadi makbul".

"Allahlah penyembuh , bukan dokter.  Dokter hanya perantara, sehebat apapun dokter yang menangani, bila Allah tidak ridha, ya tidak akan sembuh".

"Sungguh kemudahan dari Allah aku alami secara beruntun hingga saat ini.  Saat itu aku begitu ingin bertemu mbak Indah, dan ternyata mbak Indah punya tanaman obat untuk kanker, dan anakkupun mau makan itu", air matanya mulai menitik.

"Saat berobat ke Singapura, kagetnya aku akan uang deposit yang musti dibayar duluan, karena aku tidak punya uang sebanyak itu. Dan tiba-tiba, ada seorang yang tidak aku kenal, menawarkan diri meminjamkan uang untuk uang deposit, nanti bisa ditransfer saja, katanya, yang penting anaknya tertangani. Bila bukan karena Allah, tidak mungkin ada orang yang begitu percaya padaku begitu saja".

"Barangkali dia malaikat mbak", potongku, dan akupun mulai ikutan nangis.

"Dan ternyata , biaya yang kami keluarkan tidak sebanyak uang deposit, melainkan sejumlah uang yang aku punya , pas banget.  Subhanallah !".

"Disana aku browsing, dapat info daun kelor itu cukup ampuh dalam mengobati kanker, dan tahukah mbak Indah? di Singapura itu, aku bisa menemukan daun kelor dijual di pasar .... daun kelor di Singapura loh ! ", katanya dengan mimik keheranan, akupun ikutan heran, wong di pasar Pakis saja tidak ada yang jualan daun kelor.

"Selama anakku menjalani perawatan, kami banyak menerima amplop,  kadang anakku langsung mengamalkannya dan diantara amplop itu ada yang jumlahnya puluhan juta ! angkanya persis yang aku butuhkan .  Subhanallah", katanya dan wanita itu jadi menangis terisak-isak.

"Sungguh Allah Maha Pengasih dan Penyayang, sampai tiap bangun pagi aku selalu berdoa, jangan tinggalkan aku ya Allah".

Dia bercerita padaku akan keajaiban demi keajaiban yang melimpahi hidupnya, dan salah satu hal yang menjadi pembuka bagi segala pertolongan dan kemudahan dari Allah adalah perasaan TIDAK MEMILIKI , semuanya kepunyaan Allah, uang , harta , anak , suami , juga dirinya sendiri dan bahkan merasa tidak memiliki penyakit dan persoalan ! Wanita ini berada dalam rasa tidak memiliki yang benar-banar nol, pasrah total , dan diapun mengajak serta suami dan anak-anaknya untuk berada di dalam perasaan yang sama, hingga mereka sekeluarga menyaksikan kebesaran Allah bersama-sama.   Subhanallah!!

"Suamiku sempat ragu memotong pendapatan kami untuk berzakat (zakat penghasilan maksudnya) dan sedekah, karena kami membutuhkan banyak uang, tapi aku meyakinkannya, uang ini kepunyaan Allah, dan Allah memerintahkan untuk bersedekah dalam lapang dan sempit, jadi kita musti nurut, wong kita bukan yang punya.  Dan ketika zakat dan sedekah itu kami keluarkan , baru kami ngeh , ternyata Allah memerintahkan bersedekah dalam kesempitan itu untuk menjemput kelapangan ! ", katanya. Sebuah qoute baru nih buatku :

* Allah memerintahkan bersedekah dalam kesempitan  untuk menjemput kelapangan *

Pagipun beranjak siang, aku pamit setelah menerima pembayaran untuk 5 buah hem eksklusif dan 3 mukena pesanannya, plus titipan sejumlah uang sedekah untuk proyek-proyek amalku.  Aku meninggalkan rumah wanita itu, wanita yang anaknya menderita kanker otak , meninggalkan rumah dinas yang luas dan asri , rumah dinas petinggi ABRI yang di dalamnya ada sebuah keluarga yang dirahmati Allah.

Lewat keluarga ini, Allah mengajariku sesuatu, bahwa aku musti belajar untuk merasa TIDAK MEMILIKI , karena semuanya milik Allah, semuanya ....


2 komentar:

  1. Indah sekali ceritanya, Mba Indah. Semoga Allah mengizinkan kita untuk mencapai titik itu. Amin.
    Terimakasih atas sharingnya, salam kenal...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih kembali telah berkunjung ke blogku , salam kenal juga.

      Hapus