Dear Allah Lovers ,
Ada ungkapan yang sering aku dengar :"Cara membalas orang yang menghinamu, adalah dengan membuat kehidupanmu lebih sukses dibanding dia". Ungkapan ini kelihatannya benar dan memotivasi , tapi bagiku salah besar, karena hidup bukan soal balas membalas, atau sebuah perlombaan sukses, bukankah hidup itu untuk mengabdi kepada Allah ?
Maka bila ada orang yang menghinamu lantas perasaanmu masuk ke dalam rasa ingin lebih baik dari dia, ini sebenarnya adalah 'jebakan' untuk membelokkan arah hidup ini, yang semula untuk mengabdi kepada Allah menjadi nafsu ingin lebih sukses dari yang lain. Berhati-hatilah dalam mengelola perasaan.
Perasaan yang benar saat dalam kondisi dihina, adalah perasaan yang biasa-biasa saja , plain , tidak sakit hati, dan tetap fokus pada niat semula untuk mempersembahkan hidup ini untuk Allah. Lebih mulia lagi, bila kita bisa menjaga perasaan kita tetap kasih sayang pada orang yang menghina , ini bisa dan mudah bila kita sudah memahami hakekat hidup ini.
Orang yang menyengaja hidupnya untuk Allah, dia akan melewati berbagai tingkatan (maqam) , setelah Allah mengajarinya memahami hakekat di balik segala peristiwa , selanjutnya Allah menuntunnya di kedalaman hatinya di wilayah rasa.
Aku menyebutnya olah rasa, secara tehnis kita sendirilah yang berusaha untuk mengelola perasaan agar tetap fokus pada Allah, tapi pada hakekatnya Allahlah yang memberi tuntunan di hati kita.
Bagaimana caranya agar Allah berkenan mengajari dan menuntun kita dalam olah rasa ? Terlebih dulu kita musti terbiasa (membiasakan diri) memaknai hidup ini dan berbagai peristiwa di dalam kehidupan kita sebagai cara Allah 'berbicara' pada kita. Selanjutnya, setiap ada peristiwa yang mengusik perasaan, mohonlah petunjuk kepada Allah, bagaimana sikap batin (rasa) yang benar dalam menyikapi itu, dan mohon tuntunanNya agar hati kita sampai pada rasa itu.
Hati yang fokus pada Allah itu hati yang terbuka, segala kebaikan , energi , kasih sayang akan mengisinya, dan semua itu menghasilkan kebahagiaan, perasaan lembut yang amat berharga dan kedudukan tinggi dan mulia di sisi Allah
Salam kasih,
Innuri
Ada ungkapan yang sering aku dengar :"Cara membalas orang yang menghinamu, adalah dengan membuat kehidupanmu lebih sukses dibanding dia". Ungkapan ini kelihatannya benar dan memotivasi , tapi bagiku salah besar, karena hidup bukan soal balas membalas, atau sebuah perlombaan sukses, bukankah hidup itu untuk mengabdi kepada Allah ?
Maka bila ada orang yang menghinamu lantas perasaanmu masuk ke dalam rasa ingin lebih baik dari dia, ini sebenarnya adalah 'jebakan' untuk membelokkan arah hidup ini, yang semula untuk mengabdi kepada Allah menjadi nafsu ingin lebih sukses dari yang lain. Berhati-hatilah dalam mengelola perasaan.
Perasaan yang benar saat dalam kondisi dihina, adalah perasaan yang biasa-biasa saja , plain , tidak sakit hati, dan tetap fokus pada niat semula untuk mempersembahkan hidup ini untuk Allah. Lebih mulia lagi, bila kita bisa menjaga perasaan kita tetap kasih sayang pada orang yang menghina , ini bisa dan mudah bila kita sudah memahami hakekat hidup ini.
Orang yang menyengaja hidupnya untuk Allah, dia akan melewati berbagai tingkatan (maqam) , setelah Allah mengajarinya memahami hakekat di balik segala peristiwa , selanjutnya Allah menuntunnya di kedalaman hatinya di wilayah rasa.
Aku menyebutnya olah rasa, secara tehnis kita sendirilah yang berusaha untuk mengelola perasaan agar tetap fokus pada Allah, tapi pada hakekatnya Allahlah yang memberi tuntunan di hati kita.
Bagaimana caranya agar Allah berkenan mengajari dan menuntun kita dalam olah rasa ? Terlebih dulu kita musti terbiasa (membiasakan diri) memaknai hidup ini dan berbagai peristiwa di dalam kehidupan kita sebagai cara Allah 'berbicara' pada kita. Selanjutnya, setiap ada peristiwa yang mengusik perasaan, mohonlah petunjuk kepada Allah, bagaimana sikap batin (rasa) yang benar dalam menyikapi itu, dan mohon tuntunanNya agar hati kita sampai pada rasa itu.
Hati yang fokus pada Allah itu hati yang terbuka, segala kebaikan , energi , kasih sayang akan mengisinya, dan semua itu menghasilkan kebahagiaan, perasaan lembut yang amat berharga dan kedudukan tinggi dan mulia di sisi Allah
Salam kasih,
Innuri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar