Kamis, 30 Juni 2011

Menjajakan Dagangan dengan Elegant

Hari ini berlibur, benar-benar liburan rasanya.  Bersama Aden, Insan, Alni, mas Hary dan Yudhi ke Tangkuban Perahu dan ke pemandian air panas Ciater.  Senengnyaaaa, walaupun kurang lengkap tanpa Zeli yang tidak bisa ikut ......

Di tengah-tengah kegembiraan, seorang teman nawari buku lewat telepon.  Kubilang aku sedang berlibur bersama anak-anak, berharap dia mengerti sendiri bahwa aku sedang tak mau membicarakan urusan bisnis, tapi........ dia kurang mengerti dan akupun tak tega bila mengatakan bahwa aku sedang tidak mau diganggu urusan begini.  Kalau dia meneleponku sekedar untuk menyapa dan berhahaha hihihi, aku pasti tidak merasa terganggu......

Kukira temanku yang sales buku itu musti lebih peka terhadap situasi kliennya.
Bila seorang sales terlalu bersemangat dan terkesan 'memaksa' seperti ini, pasti membuat kliennya tambah lari bukan?

Manusia memerlukan keseimbangan.  Otak manusia yang terbagi dalam otak kiri dan kanan memerlukan keseimbangan dalam penggunaannya, kadang salah satu belahan otak kita memerlukan istirahat juga.

Manusia selalu memerlukan istirahat, rekreasi dan bersenang-senang dengan cara mereka masing-masing.  Ada temanku yang tiap sabtu dan minggu menggunakan seluruh waktunya bersama buah hatinya, itu sudah cukup membuatnya bersemangat saat senin pagi dia harus bekerja lagi.  Menawarinya barang disaat-saat seperti ini kemungkinan besar malah ditolak....

Pelajaran bagi siapapun yang ingin sukses berjualan. Sadari bahwa menjual bukanlah sekedar menjajakan dagangan, atau menawarkan barang kita kesana kemari, aktifitas menjual merupakan suatu seni yang harus kita pelajari dan kita improve terus menerus. Hendaklah kita lebih peka terhadap kebutuhan orang lain, pandai-pandailah membaca situasi hati klien.  Pahami bahwa manusia membutuhkan keseimbangan....... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar