Jumat, 13 September 2013

Katakan : "Aku Pantas......"

Tulisanku kali ini untuk menjawab pertanyaan pembacaku yang merasa belum bisa menemukan ikhlas dan ridhanya.  Beberapa mengatakan masih saja naik turun ikhlasnya, suatu saat bisa ikhlas dan ridha yang demikian indah dan mendamaikan hati, tapi terkadang masih muncul gejolak dan protes dalam hati akan ujian dan cobaan yang seolah tidak berujung.

 

Begini sahabat,

Menurut ustadzku, ikhlas itu adalah saat tercerabutnya rasa khawatir dan sedih dari hati seseorang, dan itu adalah 'wilayah kerja' Allah.  Jadi, berbagai usaha untuk ikhlas, musti dibarengi dengan doa dan pengharapan akan turunnya karunia Allah yang berupa tercerabutnya rasa sedih dan khawatir itu.  

Jadi, bila sudah bisa ikhlas, ingatlah bahwa itu adalah karunia Allah untuk kalian, dan pelihara rasa syukur kalian.  Apapun jalan yang kalian tempuh untuk ikhlas, apakah itu lewat dzikir, membaca al quran, membaca blog innuri, mendengarkan audio cd brainwave management, mendengarkan kajian Islam, dll dll ..... ingatlah bahwa jalan yang sedang kalian tapaki itu adalah jalan yang Allah bentangkan untuk kalian. Adalah kasih sayang Allah yang telah mempertemukan kalian dengan jalan-jalan itu.  Tidak ada yang kebetulan dan tidak ada yang terjadi tanpa ijinNya.

Jangan merasa telah berhasil ikhlas karena usaha yang telah dilakukan, ntar menguap lagi tuh ikhlasnya ....., ingatlah bahwa sebuah usaha yang berhasil pasti terjadi karena ijinNya.  Bahkan seperti kubilang tadi, jalan yang telah kalian tempuh itupun, Allah yang menyiapkannya untuk kalian.

Dengan kata lain, orang ikhlas itu tidak sempat ngaku-ngaku dan tidak sempat sombong , pengakuan terdalamnya adalah pengakuannya akan kasih dan pertolongan Allah.

Itu point pertama dalam bahasanku kali ini. 

Selanjutnya, kita musti kembali menyadari fungsi ujian dan cobaan, yaitu untuk membuat kita kembali kepada Allah, bersandar kepadaNya, bertambah iman kita kepadaNya dan semakin kuat tawakal kita kepadaNya.  

Selain itu, ujian dan cobaan adalah cara Allah mengajari kita sesuatu dan cara Allah memperkenalkan diriNya pada kita.  Kalau kita nggak ngerti ngerti akan sebuah pelajaran hidup, ya ujianNya Dia turunkan lagi hingga kita bisa lebih memahamiNya dan lebih mengenalNya.

Ujian dan cobaan juga cara Allah menyucikan dosa-dosa kita, hingga kita bisa kembali kepadaNya dalam keadaan bersih suci sebersih kain putih yang dicuci dengan rinso satu pabrik ... eh, hehehe.

Bila hati merasa galau dengan ujian yang terus menerus datang, coba katakan kepada diri sendiri :

 "Aku memang pantas menerima ini semua, karena dosa-dosaku yang perlu dicuci masih berkarung-karung ".

"Aku pantas menerima semua ini, karena aku masih perlu mengenal Allah lebih dalam dan lebih dekat".

"Aku memang pantas menjalani semua ini, karena aku masih terpaku pada logika, lupa mendahulukan tawakal kepada Allah".

"Saat peristiwa ini terjadi, detik pertama yang terlintas di pikiranku adalah mengharap pertolongan manusia dan sebab-sebab yang logis, Allah baru kuingat pada detik kedua.  Makanya aku pantas diganjar ujian ini lagi dan lagi, karena aku tak kunjung berubah menjadi orang yang hanya bersandar kepadaNya".

Yak, sahabat, buatlah dengan kalimatmu sendiri, bahwa 'aku memang pantas ....'. Semoga ini bisa menjadi jalan yang lain lagi untuk bisa ikhlas dan ridha.  Karena sebenarnyalah, segala peristiwa yang terjadi dalam hidupmu saat ini sudah benar-benar diputuskan oleh Allah dengan Maha Bijaksana, bahwa semua itu memang pantas untukmu dan Allah tidak pernah main-main dengan keputusanNya.

Nikmati saja prosesnya, seperti sebuah kain yang membiarkan dirinya diolah, dipola (digambar), dicanting (proses penorehan lilin panas dengan canting), diwarna, difiksasi (proses penguatan warna  agar tidak luntur) , lalu dilorod (direbus) dan dikeringkan. Setelah proses yang panjang dan menyakitkan itu, kain putih yang tidak menarik itu berubah menjadi selembar kain batik yang indah berwarna warni.

Kita bukan kain dan bukan pula batik, makanya kita musti lebih ikhlas dibandingkan kain yang dibatik, karena kita manusia, ciptaanNya yang paling sempurna.

5 komentar:

  1. Makasiih mbak menguatkan obrolanku dengan apa yg ada di badanku,..

    sama-sama dari Allah mari berdampingan dalam harmoni yang indah hanya kepada-Nya...

    salam
    shp

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama sama mb sari, semoga dengan ikhlas, Allah memudahkan jalan untuk sembuh ya mbak.

      Hapus
  2. @Innuri, ilmu ikhlas itu tak bisa dipelajari hanya dgn membaca buku atau kitab suci saja, harus dipraktekkan dalam kehidupan kita sehari hari......dan juga tidak bisa dipelajari hanya dalam satu hari saja......ilmu ikhlas itu dipelajari seumur hidup kita.....

    *terimakasih untuk artikelnya yg mencerahkan... :-)

    BalasHapus
  3. Ikhlas.. kadang emang sulit untuk benar2 ikhlas, tapi bukan berarti tidak bisa dilakukan.. :)

    BalasHapus
  4. Ikhlas... saya harap, saya bisa menjadi orang yang ikhlas. The more you give The more you get.

    BalasHapus