Rabu, 18 Januari 2012

Menahan Pandangan

QS. An-Nuur (An-Nur) [24] : ayat 30
[24:30] Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".


QS. An-Nuur (An-Nur) [24] : ayat 31
[24:31] Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
Keterangan :
Sesungguhnya menahan pandangan antara laki-laki dan wanita adalah JALAN SUCI dan sekaligus JALAN SULIT, untuk menegakkan iman dan taqwa dalam diri manusia.
Karena demikian PENTING dan demikian SULIT, maka :
a. Kita harus memiliki dan memahami ajaran Allah ini sejak dini dan terus menerus diingat dan dididikkan pada diri sendiri, keluarga dan teman-teman sepergaulan agar semua selamat.
b. Kita harus benar-benar berjuang dengan sungguh-sungguh untuk menaati ajaran Allah itu sejak muda hingga menjelang maut tiba.
c. Kita harus banyak-banyak memohon perlindungan Allah dari godaan setan yang membisikkan seakan-akan perbuatan maksiat itu indah dan tidak apa-apa akibatnya.
d. Kita harus ingat bahwa tidak akan ada orang yang berzina kalau ada sedikit saja iman di dalam hatinya, berarti kalau kita lepas kontrol dalam soal pandangan mata, arahnya menuju kepada hilangnya iman, yang sama sekali bukan menjadi tujuan hidup kita, tujuan hidup kita adalah tetap teguh dalam iman dan takwa untuk mencari ridha Allah.
e. Kita harus banyak-banyak mohon maaf dan bertaubat.
f. Janganlah menikmati foto, gambar, patung, hiasan, buku, surat kabar dan film yang secara terang atau tersembunyi melanggar ayat-ayat Allah.  Sucikanlah rumah, kantor dan tempat pekerjaan kita dari pandangan yang tidak suci.  Ketahuilah bahwa sekali hati kita terisi gambar dan cerita porno dan perzinahan, nodanya sukar dihapuskan, kecuali melalui proses taubat yang bertahun-tahun lamanya !! padahal barang siapa yang hatinya ada nodanya, bagaimana mungkin*ia akan mampu menerima atau menangkap petunjuk Allah yang sifatnya suci? Ini memang ghaib, tapi nyata !!!
g. Cara yang paling mudah dilaksanakn untuk membentengi diri dari pandangan mata yang mengarah pada maksiat adalah ingat kepada iman, ingat kepada takwa dan ingat kepada neraka.
h. Cara yang lebih baik dari itu adalah segera wudhu dan shalat jika ada godaan setan dan iblis.
i. Cara yang lebih baik lagi adalah :
 - segera menikah bagi yang belum menikah, menikah dengan orang yang beriman dan shaleh dengan memohon ridha Allah
 - kembali kepada istri bagi suami dan kembali kepada istri bagi suami
j. Cara yang lebih baik lagi adalah berpuasa.
k. Cara yang lebih baik lagi adalah berusaha untuk terus menerus dalam keadaan wudhu, jika batal segera wudhu lagi, siang dan malam nonstop untuk selamanya.

Catatan : tulisan diatas aku kutip dari buku "Laku Takwa Kepada Allah swt", tulisan bpk Syamsul'alam th 2001

Tidak ada komentar:

Posting Komentar