Minggu, 15 Januari 2012

Ibu Rumah Tangga ???.... Oh......

Pekerjaan ibu rumah tangga itu ternyata gak ada habisnya, 24 jam !!!!

Aku sebenarnya termasuk ibu rumah tangga yang amat beruntung karena aku hampir selalu punya pembantu rumah tangga.  Bila ibu-ibu yang lain banyak mengeluh tentang susahnya nyari pembantu atau punya pembantu tapi gak cocok, maka aku sebaliknya.  Rasanya aku selalu punya pembantu yang 'perfect' dan awet pula, bila ada pembantu berhenti, itupun tidak lama, karena aku cepat  mendapat penggantinya. 

Tapi buntut dari keadaan ini, aku jadi tidak terampil mengerjakan pekerjaan rumah tangga ..... hmmm... jadi pemalas maksudku, dan aku rasa tidak baik untuk anak-anakku juga.  Mereka jadi anak yang tidak mandiri, selalu tergantung pembantu, bahkan untuk urusan melipat selimutnya sendiripun enggan melakukannya.

Karena itu semua, aku sengaja tidak nyari pembantu untuk rumahku di Graha Bandara, tapi di butik tetap ada bu Kot yang sudah bertahun tahun bekerja padaku.  Biasanya aku membawa cucian kotor untuk di'laundry' di butik, pulangnya membawa baju bersih yang sudah disetrika.  Masalah masakan juga begitu, tetap bu Kot yang memasaknya (masakannya enak sih ...), aku sendiri jarang masak ... wong dasarnya malas ke dapur .....

Kubayangkan dengan cara seperti itu, aku tidak begitu repot dengan urusan rumah tangga, akupun tetap bisa mengajari anak-anakku untuk mandiri dan membantu ibunya membereskan rumah.  Tapi..... kenyataan tidak seindah bayangan ... hehehe.

Ternyata, meskipun tidak memasak atau mencuci, urusan rumah tangga tetap banyak. Padahal rumahku kecil, halamannya kecil ( yang tidak pernah kubersihkan, hanya nunggu mas Hary bila beliau sempat membersihkannya).  Aku tetap kecapean ....... dan aku sering membiarkan rumahku berantakan..... sampai Alni bilang ," Ibuk nyari pembantu dong? ".

Untungnya suamiku tidak cerewet, bila melihat rumah berantakan, beliau hanya diam dan bila beliau berkenan membersihkannya ya dibersihkannya saja tanpa kata ....

Jadi ingat 'tausiyah'ku untuk pengajian RT kamis lalu, aku bilang,  ibu-ibu bila mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang berat dan tidak ada habisnya, niatkan semua itu karena Allah.......... oh, sekarang aku kena tausiyahku sendiri....hehehe

Niat karena Allah ternyata mempunyai kekuatan yang dasyat.  Saat sedang lemes dan malas, begitu aku ingin melakukannya karena Allah, tubuhku seperti bateray habis diisi, semangat kembali.  Coba saja.

Akupun teringat hadits tentang Fatimah yang pernah merasa kelelahan dengan pekerjaan rumah tangga.

Ali bin Abi Tholib tidak tega melihat Fatimah tangannya ini luka - luka karena menumbuk gandum sendiri untuk makanan anak - anaknya Hasan dan Husein. Tangan yang demikian lembut mulai tergores  dan berdarah.
"Coba minta pada Rasulullah khadim (pembantu). Banyak koq yang mau berkhadim kepada kita”, kata Ali bin Abi Tholib.
Lalu Fatimah datang kepada Rasul saw. Diriwayatkan didalam Fathul Baari bisyarah Shahih Bukhari oleh Imam Ibn Hajar Al Asqalani bahwa Rasul itu berdiri untuk menyambut Fatimah Azzahra.
Fatimah meminta khadim kepada ayahnya.  Ayahnya berkata,“Ya Fatimah, kuajarkan kau bacaan dan itu lebih baik daripada pembantu”, Fatimah berkata “koq bacaan wahai Ayah?”, Rasul berkata “Sebelum kau tidur baca Subhanallah 33X, Alhamdulillah 33X, Allahu Akbar 33X dan akhiri dengan Lailahailallah wahdahu laa syarikalah lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yumiitu wa huwa a’laa kulli syaiin qadir, lalu tidurlah. Kau bangun pasti akan lebih segar tubuhmu” (Shahih Bukhari)

Hadits tersebut menyimpan banyak makna, diantaranya adalah kalimat-kalimat Allah mengandung kekuatan/energi yang masuk ke dalam sel-sel tubuh kita.  Bila pernah membaca buku The Power of Water karya seorang ilmuwan Jepang, anda akan semakin mengerti bagaimana hal ini bisa terjadi.  Bacaan yang dilakukan di malam hari akan 'bekerja' sepanjang anda tidur, lalu berdampak pada kesegaran tubuh anda saat pagi harinya.

Hikmah yang lain adalah, Rasul lebih suka bila Fatimah mengerjakan sendiri pekerjaan menyediakan makanan untuk suami dan putra beliau, karena makanan yang diolah oleh ibu dengan penuh cinta akan berbeda hasilnya dengan makanan yang diolah pembantu.  Inipun di jaman sekarang telah dibuktikan secara ilmiah oleh ilmuwan Jepang penulis buku The Power of Water tersebut (kalau tidak salah sih nama beliau Masaru Emoto).  Beliau menamakan energi tersebut dengan 'hado'.  Ternyata makanan yang diolah oleh ibu mempunyai hado yang lebih baik.

Ibu RT, ayo semangat !!!!

2 komentar:

  1. siip bun, mau ah punya hado yg lebih baik, barakallahu fik...

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya, rajin masak yaaa ... ntar aku dikirimin... hehehe

      Hapus