Jumat, 27 Januari 2012

Suami-Suami Yang Tidak Memberi Nafkah 2

QS. Al-Anfaal (Al-Anfal) [8] : ayat 28
Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.

QS. At-Taghaabun (At-Tagabun) [64] : ayat 15
Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.

Aku punya seorang sahabat yang suaminya berselingkuh hingga tidak memberinya nafkah batin, sementara secara finansial sang suami tetap memenuhi kebutuhan keluarga dengan cukup.  Keadaan rumah tangganya ini tidak diketahui oleh ibu mertua yang selalu membela anak lelakinya.  Tentu saja dia jadi benci pada selingkuhannya dan pada ibu mertuanya, padahal kedua wanita itu adalah wanita berjilbab, akibatnya dia jadi benci pula pada jilbab yang merupakan aturan Allah.

Cerita ini merupakan 'contoh soal' betapa orang-orang terdekat bisa menjadi cobaan iman yang berat.  Saatnya untuk lari dalam kasih sayang Allah, menangis di hadapan Allah, menyerah dalam kasih sayangNya.  Kembalikan semua harapan pada Allah saja, berharap pada makhluk yang bernama suami, ibu mertua atau siapapun ternyata tak memberikan kebahagiaan.  Lalu ijinkan Allah 'turun tangan' mengatur kehidupan kita, jangan 'mendikte' Allah, pasrahkan saja, percayalah bahwa sesuatu yang menurut Allah baik bagi kita adalah sesuatu yang membahagiakan kehidupan kita.

Dulu aku pernah punya pembantu rumah tangga yang sedang menghadapi permasalahan rumah tangga yang berat, suami berselingkuh, tidak memberi nafkah lahir batin, dua anaknyapun menjauh karena termakan fitnah.  Puncaknya mereka berdua pisah rumah, sementara anak-anaknya berfihak pada si ayah.  Hebatnya, wanita ini tetap menginginkan mereka sekeluarga bersatu lagi, dengan tekun dia mendekatkan diri pada Allah.  Ustadz Virien mendampinginya sebagai tempat curhat dan yang membimbingnya mensetting perasaan dan doa-doanya.  Akhirnya suaminya bertobat, mengaku salah dan mereka sekeluarga bersatu kembali.  Cerita yang berakhir happy ending untuknya, tapi endingnya untukku yaaa...... setelah dia kembali ke suaminya, dia berhenti bekerja padaku..... hehehe.

Barangkali sahabatku itu memerlukan 'penasehat spiritual' yang bisa menguatkan hatinya dan membantunya dengan doa-doa, seperti halnya pembantuku itu. Mudah-mudahan dia segera menemukan jawaban bagi permasalahan rumah tangganya dan menempuh jalan terang kehidupan.  Aamiin.... 

3 komentar:

  1. Ass wr wb,
    Bagaimana caranya agar bisa contact dengan ustadz virien? Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Inbox fb mba Innuri Sulamono aja dulu.

      Hapus
    2. Inbox fb mba Innuri Sulamono aja dulu.

      Hapus