Pernah mendengar alam bicara? Pernahkah merasakan betapa alam adalah guru yang amat sabar, ikhlas, kasih dan amat menyenangkan? Bahkan dia juga menjaga kita penuh sayang seperti seorang ibu kepada anaknya.
Coba renungkan ayat ini :
Ayat tersebut di atas bila dilakukan dengan penuh keikhlasan akan menyampaikan kita pada keindahan komunikasi manusia dengan alam. Lakukanlah dan temukan betapa indah dan luasnya hati manusia yang terisi kebesaran Tuhannya.
Beberapa waktu lalu aku begitu tertegun mendengar penuturan sahabatku yang punya hobby fotografi.
Bila sedang pergi berkendaraan, aku suka melantunkan dzikir atau membaca ayat-ayat suci sambil mengajak alam 'bicara', pembicaraan yang hanya bisa di dengar oleh hati yang lembut. Mungkin karena sejak kecil aku suka melakukannya, alam menjadi sahabatku dan aku terbiasa ngobrol dengan mereka. Efeknya aku jadi merasa nyaman berada di manapun.
Pernah aku berada di terminal Bungurasih malam-malam dengan eyang setelah pulang dari mengantar pesanan seorang pelanggan.
"Bunda nggak takut? disini rawan kejahatan lo", kata eyang.
"Bila Allah memposisikan aku disini, berarti ini yang terbaik untukku, aku tidak takut kok", kataku. Rasanya aku gak perlu takut karena aku suka mendoakan orang-orang yang 'berkelakuan sangat baik' itu untuk kembali ke jalan Allah, aku yakin 'alam' akan menjagaku dengan ijin Allah.
Sebagaimana kita meyayangi dan mengasihi alam, maka alampun akan membalas kasih kita dengan lebih baik. Manusia adalah bagian dari alam semesta, menyayangi alam berarti juga menyayangi manusia dengan segala kekurangan dan kelebihannya.
Coba renungkan ayat ini :
QS. Aali 'Imran (Ali 'Imran) [3] : ayat 191
[3:191] (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
Ayat tersebut di atas bila dilakukan dengan penuh keikhlasan akan menyampaikan kita pada keindahan komunikasi manusia dengan alam. Lakukanlah dan temukan betapa indah dan luasnya hati manusia yang terisi kebesaran Tuhannya.
Beberapa waktu lalu aku begitu tertegun mendengar penuturan sahabatku yang punya hobby fotografi.
Lewat hobbynya terasa sekali betapa Allah Maha Mengagumkan dengan segala ciptaanNya. Apalagi bila menikmati hasil 'foto mikro'nya, katanya lewat lensa mikro dia bisa memotret obyek-obyek yang teramat kecil, yang secara kasat mata begitu 'diabaikan' oleh manusia pada umumnya, tapi saat tertangkap kamera hasilnya jadi amat mengagumkan.
foto by : Ogi D Gunadi
Serangga-serangga yang besarnya hanya satu titik itu menjadi amat indah dan detailnya begitu mengagumkan ketika terpotret kamera mikro. Bagaimana bulu-bulu di kaki serangga itu tertata sempurna dan komposisi warna yang terpadu membuat kita menjadi heran betapa Allah adalah Maha Detail dalam penciptaan dan Maha Sempurna dalam Mencipta.
foto by : Denny Prb
"Merekapun punya susunan tubuh yang seimbang, ada kepala lengkap dengan susunan syaraf, perut dengan susunan alat pencernaan dan saluran ekskresi ", kataku. Subhanallah !!! Maha Besar Allah dengan segala ciptaanNya.
foto by : Ogi D Gunadi
Serangga-serangga yang besarnya hanya satu titik itu menjadi amat indah dan detailnya begitu mengagumkan ketika terpotret kamera mikro. Bagaimana bulu-bulu di kaki serangga itu tertata sempurna dan komposisi warna yang terpadu membuat kita menjadi heran betapa Allah adalah Maha Detail dalam penciptaan dan Maha Sempurna dalam Mencipta.
foto by : Denny Prb
"Merekapun punya susunan tubuh yang seimbang, ada kepala lengkap dengan susunan syaraf, perut dengan susunan alat pencernaan dan saluran ekskresi ", kataku. Subhanallah !!! Maha Besar Allah dengan segala ciptaanNya.
Bila sedang pergi berkendaraan, aku suka melantunkan dzikir atau membaca ayat-ayat suci sambil mengajak alam 'bicara', pembicaraan yang hanya bisa di dengar oleh hati yang lembut. Mungkin karena sejak kecil aku suka melakukannya, alam menjadi sahabatku dan aku terbiasa ngobrol dengan mereka. Efeknya aku jadi merasa nyaman berada di manapun.
Pernah aku berada di terminal Bungurasih malam-malam dengan eyang setelah pulang dari mengantar pesanan seorang pelanggan.
"Bunda nggak takut? disini rawan kejahatan lo", kata eyang.
"Bila Allah memposisikan aku disini, berarti ini yang terbaik untukku, aku tidak takut kok", kataku. Rasanya aku gak perlu takut karena aku suka mendoakan orang-orang yang 'berkelakuan sangat baik' itu untuk kembali ke jalan Allah, aku yakin 'alam' akan menjagaku dengan ijin Allah.
Sebagaimana kita meyayangi dan mengasihi alam, maka alampun akan membalas kasih kita dengan lebih baik. Manusia adalah bagian dari alam semesta, menyayangi alam berarti juga menyayangi manusia dengan segala kekurangan dan kelebihannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar