Minggu, 14 April 2013

Yang Maha Menciptakan Sebab

Ini lanjutan kisah dari pelangganku yang aku ceritakan di "Ucapkan Cinta Sebelum Terlambat", sebut saja beliau ibu M.  Ada hal yang musti diluruskan dari bahasanku itu, bukan masalah mengucapkan cintanya, melainkan pendapat ibu M yang turut memperngaruhi aku.  Beliau bilang bahwa sumber masalah ini adalah kurangnya kiomunikasi ...... hmm .... kalau ustadz Virien bilang sih, suami berselingkuh karena kita yang lebih dulu berselingkuh dari Allah.  Penasaran kan bagaimana penjelasannya? .... iiih, aku memang pingin kalian penasaran kok !

Ya, akhirnya aku mempertemukan ibu M dengan ustadzku yang gondrong tapi manis (hihihi ...  kubilang manis pasti bikin dia gede kepala daripada kumisnya ...... lah gak punya kumis kok ... hehehe).  

Beliau aku hadapkan ke ustadzku, karena masalahnya sudah sampai di magic magic gitu, maksudnya si wil sejak semula memang menggunakan magic untuk memikat hati suaminya. Kalau sudah begini ceritanya, aku tidak cukup ilmu.

Tapi ternyata, saat eyang (bukan eyang Subur loh ... , sejak dulu aku manggil ustadz Virien dengan sebutan eyang) ... aaah, sampai dimana tadi, jadi lupa niiih .... Oh, saat eyang menasehati ibu M, aku jadi merasa kena tembak tepat di jantungku ....

"Jangan menjadikan logika sebagai sebab, nanti kita hanya muter-muter di persoalan yang ini ini saja, gak bisa akan keluar", gitu kata eyang.  Maksud eyang dengan 'logika sebagai sebab' itu contohnya ya pendapat ibu M yang katanya kurang perhatian sama suami sehingga membuat suaminya berselingkuh.  Semua sebab itu asalnya ya dari Allah, jadi jangan bergantung pada logika, musti bergantung pada Allah saja.

"Sebab yang paling pasti suami berselingkuh adalah karena kita yang duluan berselingkuh dari Allah.  Kita telah menduakan Allah dengan logika kita, dengan perhatian yang lebih berat ke urusan dunia ", kata eyang.

"Bila kita sudah bisa memasrahkan urusan dunia, termasuk urusan suami kita kepada Allah, barulah kita keluar dari persoalan itu.  Urusan kita hanya mengabdi kepada Allah, memurnikan tauhid kita.  Kalau sudah begini, insyaAllah masalah akan segera selesai", kata eyang.

Ibu M juga menceritakan ketakutan-ketakutannya akan ancaman wil suaminya, yang katanya hendak nekad dan melukai ibu M bila suaminya meninggalkannya.

"Keselamatan dan perlindungan itu kan datangnya dari Allah, ya mohonlah perlindungan kepada Allah", gitu kata eyang.

"Kalau kita ingin menyelesaikan masalah, dimulainya harus dari dalam diri kita sendiri dulu, ya pikiran dan perasaannya ditata.  Jangan menyelesaikan masalah dari kulitnya, karena gak akan bisa selesai ", lanjut eyang.

"Ya, memang beberapa kali saya nyari orang pintar agar suami berpisah dan melupakan wilnya, tapi dalam 2 bulan dia baik dan setia, lalu balik lagi, itu terjadi berulang-ulang, sampai habis jutaan sudah uang saya pakai nyari orang pintar. Dia selalu berbohong sampai membuat saya susah mempercayai dia lagi ", kata bu M.

"Dia menjadi lebih baik setelah saya tirakati sendiri, memohon langsung pada Allah.  Sekarang dia sudah memutuskan kembali kepada saya, tapi terhalang nekadnya wanita itu", kata ibu M lagi.

"Dunia ini hanya tipuan, masalah-masalah yang ada itupun hanya tipuan, untuk memalingkan kita dari Allah, jadi satu-satunya solusi adalah mengembalikan semua itu kepada Allah", kata eyang.

"Surga itupun ciptaan kita sendiri, bila kita tidak tertipu oleh dunia, dan kita bisa merasa bahagia dalam keadaan apapun, itulah surga.  Kita tidak bisa merasakan surga Allah yang sebenarnya bila kita masih terombang ambing dalam masalah duniawi, karena kehidupan kita di akhirat nanti adalah refleksi dari kehidupan dunia kita", lanjut eyang.

"Makna ayat yang mengatakan 'jagalah dirimu ...' itu adalah menjaga perasaan kita sendiri agar tidak sedih, putus asa, marah, kecewa ..... dan menjaganya agar selalu bahagia, setelah itu baru jaga keluargamu ... ", gitu penjelasan eyang yang membuatku melek al quran, padahal ayat yang ini nih, sejak kecil juga sudah tahu, 'jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka  .....'.  Ternyata di dunia inipun sudah ada neraka dengan panasnya cemburu, sakitnya dikhianati, dll ....

Jangan menyandarkan diri pada sebab, karena Allah itu Maha Menciptakan Sebab, jadi bersandarlah pada penyebabnya sebab, yaitu Allah.  Coba amati kasus bu M, bila bersandar pada pelayanan dan perhatian kita yang maksimal pada suami agar suami tetap setia, maka mudah saja bagi Allah Yang Maha Kuasa menurunkan sebab yang lain yang membuat suami berpaling, contohnya magic.  Ya kan? 

"Jangan berputar-putar pada sebab, karena tidak akan habis ", bolak balik ustadz Virien mengulang kalimat ini.

Pelajaran eyang buat bu M, ternyata juga menjadi pelajaran buatku.  Alhamdulillah ya Allah, betapa besarnya nikmat karuniaMu. 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar