Rabu, 03 April 2013

Dipilih Allah Untuk ...

Sahabatku resah, pasalnya sang suami bilang begini, "Aku harus kaya karena aku ingin mendirikan pesantren". 

Kedengarannya sih sebuah cita-cita yang mulia bukan? tapi 'harus kaya'nya ini yang mengganggu hati sang istri.

Kalau menurut Indah sih, tidak harus kaya untuk mendirikan pesantren, cuma harus dipilih Allah untuk itu.

Pertanyaannya adalah apa orang yang dipilih Allah bikin pesantren itu lebih baik dari orang yang dipilih Allah jadi tukang sapu misalnya ?  apa seorang ustadz/ustadzah lebih baik daripada seorang kuli bangunan? apakah seorang kiai lebih baik daripada seorang pengusaha ?

Yang menjadi ukuran baik tidaknya manusia di hadapan Allah adalah taqwanya, bukan profesinya, bukan pula berdasarkan apakah dia mendirikan pesantren atau tidak, apakah dia kiai atau bukan 

QS. Al-Hujuraat (Al-Hujurat) [49] : ayat 13
[49:13] Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Nah, pengertian taqwa sendiri , sudah sering aku bahas, dibuka saja sendiri ayatnya QS Ali Imran 133-135.
Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana cara kita mengetahui Allah memilih kita menjadi apa ? jawabannya adalah cintai takdirmu,   insyaAllah, Allah akan menuntun kita menjadi seperti yang Dia inginkan.  Memang ada orang-orang tertentu yang bisa tahu apa sih tugas dia di alam ini, bagi kita yang 'orang kebanyakan' yang penting ya ikhlasnya itu.

Bila membaca uraianku di atas, seolah-olah Indah gak mendukung orang punya cita-cita dan mimpi yang tinggi ya. Wah, sebenarnya dengan cara yang aku uraikan tersebut, pencapaian kita malah jauh lebih tinggi daripada yang mampu kita bayangkan, karena kita mendapat dukungan penuh dari Allah . 

Jangan resah lagi ya sahabat, ikhlas saja, salam manis !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar