Selasa, 23 April 2013

Antara Dzikir dan Wirid

Saat aku bercerita tentang hal-hal ajaib yang terjadi padaku, eyang Virien bicara begini :" Bunda banyak dzikirnya sih".

"Nggak tuh, dzikir cuma setelah selesai shalat, belakangan ini aku agak malas dzikir", kataku membuat pengakuan.

"Itu namanya wirid, dzikir sama wirid itu beda, wirid belum tentu dzikir, kalau dzikir sudah pasti wirid ", kata eyang.  Oh, oh, bodohnya Indah ya, gak tahu kalau dzikir sama wirid itu beda.  Ada nggak yang kayak aku .... bodo gini maksudku ? hihihi .....

Maksud eyang tuh, wirid itu menyebut Allah dengan lidah dengan jumlah tertentu (bahasa jawanya wiridan) sedang dzikir itu hatinya mengingat Allah dalam keadaan apa saja, duduk , berdiri, berbaring, sedang ngobrol sama orang, sedang memasak, sedang main gitar, sedang main sama anak, sedang menari, sedang nyanyi .... kalau sedang nyanyiin lagu cinta tuh emang rasanya cintanya aku tujukan ke Allah gitu, mungkin ini yang membuat eyang bilang aku selalu berdzikir.

Orang yang wirid belum tentu berdzikir, bila wiridnya hanya di lidah sedang hatinya kemana-mana, atau pikirannya 'bepergian' ke seluruh penjuru ..... sedangkan orang yang berdzikir , otomatis dia wirid, walau menyebut asma Allah di hatinya saja.

Bila kehidupan yang kita jalani ini sebuah paket, hendak kemana paket ini kita tujukan ? alamatnya harus jelas dan benar.  Apapun isi paket ini, bila alamatnya benar untuk Allah saja dan kita jaga terus agar perjalanan paket kita ini menuju alamat yang benar, maka keseluruhan kehidupan kita adalah dzikir.

Dzikir memang mengundang keajaiban, karena dzikir mempertemukan hamba dengan khaliq, hal apa saja yang sedang dipertemukan ? bisa kehendak, bisa cinta, bisa kasih sayang, bisa cita-cita ....... Bila orang bilang cinta mempunyai kekuatan luar biasa, maka kekuatan yang paling luar biasa dari cinta adalah cinta Allah.

5 komentar:

  1. Sharing ah, nyorat-nyoret blog nya bu innuri

    Zikir itu ingat dan persis seperti yang ibu ceritakan dalam tulisan ibu diatas itulah makna zikir yang seharusnya.

    Ihsan disetiap keadaan dan disetiap tempat.

    sedangkan wirid adalah apa-apa kegiatan/amal kebaikan yang kita kerjakan ajeg/kontinunitas/istiqomah untuk Allah sebenarnya adalah wirid.

    dan wirid mengundang datangnya warid.

    nice blog bu, mungkin ini lah warid Allah dari wirid-wirid ibu.

    BalasHapus
  2. Terima kasih atas tulisan ringannya, mudah dimengerti.

    BalasHapus