Senin, 22 April 2013

Setelah Pasrah Lalu ....

Bagi kalian, sahabatku yang sudah mempraktekkan cara pasrah seperti aku uraikan di tulisan-tulisanku sebelumnya, muaranya nanti akan bisa merasakan  'terlepas dari belenggu dunia'.  Ini sesuatu banget, perasaan yang  'high class' .... dan seterusnya akan merasakan seperti dilukiskan di al quran  '... yang tidak ada kesedihan dan rasa khawatir' ..... ini nih sudah super duper high class, yang disebut wali Allah.

Belenggu dunia ini apa ? dan kenapa disebut belenggu ?

Belenggu itu sesuatu yang membelenggu .... haha ... ya pastinya ... segala sesuatu yang membuat kita merasa terpenjara, tidak bebas dan tidak bisa berbuat apa-apa karena tangan terbelenggu, kaki terbelenggu, pikiran terbelenggu, perasaan terbelenggu.

Setiap hari tidak ada yang menghalangi kita melaksanakan aktifitas kita, bisa ngapain saja kok sesuka suka kita .... apa ini yang disebut sudah tidak terbelenggu ?
Kalau pikiran kita masih sumpek, resah gelisah akan kehidupan ini, itu namanya masih terbelenggu.
Semua urusan dunia yang membuat kita sumpek, marah, khawatir, jengkel, sedih dll dll perasaan negatif  ini yang disebut belenggu dunia.

Saat kita bisa melaksanakan pasrah dengan benar, dunia itu bukan lagi belenggu, tapi berada di telapak tangan kita, ibarat adonan kue, siap kita bentuk menjadi apa saja sesuka suka kita. Jadi saat segala belenggu terlepas, terbukalah segala kemampuan optimal manusia, dia melesat bagai panah terlepas dari busurnya, segala potensi kemanusiaannya keluar.

Kita adalah wakil Allah dalam memanage dunia, khalifatul fil ardhi (perwakilan Allah di atas bumi) yang bertugas memakmurkan bumi.

Tuh tuh .... mulia kan posisi manusia ? lah memang manusia diciptakan menjadi khalifah di atas bumi kok .... bukan diciptakan untuk rebutan panganan, rebutan proyek, rebutan rejeki, sikut sana sikut sini, bersaing satu sama lain ..... oh ! ampuni ya Allah.

Bila manusia masih tergilas urusan dunia, berarti dia belum mencapai posisi tertingginya, bila manusianya nyadar, dia masih bisa memperbaiki dirinya.

Ada juga manusia yang dengan sengaja menjadi budaknya dunia, menghalalkan segala cara untuk mencapai keinginan duniawinya, korupsi bahkan membunuh .... oh, ini sih bukan manusia, jasmaninya saja manusia, dalamnya lebih rendah daripada hewan.  Naudzubillah ....  Cukup segini aja ngomongin manusia yang cuma 'casing'nya doang.

Nah saudara saudaraku sebangsa dan setanah air.
Pada puncaknya pasrah, manusia bisa mendapat karunia Allah yang berupa 'manunggaling karsa kawula gusti'.  Ini adalah bagian termenariknya.  Bila dijelaskan secara sederhana, di posisi ini, seorang manusia bisa tahu apa kehendak Allah bagi dirinya, dan kehendak Allah telah menjadi kehendaknya.  Sebaliknya, kehendak manusianya menjadi kehendak Allah.

Saat kehendak manusianya menjadi kehendak Allah, apa saja yang terlintas di hatinya (doa, keinginan, harapan terpendam .... ) semua itu mewujud dalam waktu yang singkat sekaleeee ..... kata eyang virien, doa yang kun fayakun.

Saat bisa merasakan 'kehendak Allah sudah menjadi kehendaknya' , ini perasaan yang tak kalah serunya,  jadi berasa 'makhluk langit' deh ..... dan saat sedang melaksanakan shalat, jadi seperti saat 'menyampaikan laporan', dan kedekatan dengan Allah yang begitu dekat membuat perasaan indah sekali, dunia ini tak menarik lagi karena yang menarik cuma Allah.

Tapi jangan dibayangkan bila sampai di posisi ini, karena doa doanya sudah makbul banget, bakalan minta istana, pesawat terbang ..... atau doa yang aneh aneh ..... karena bila sudah 'manunggaling karsa kawula gusti' seorang manusia itu sudah tersucikan dari selera rendahan , keinginannya hanyalah ridha dan cintaNya.

Setiap manusia biasa seperti kita-kita ini punya kesempatan untuk merasakan segala keindahan spiritual yang aku ceritakan.  Maksudku, jangan merasa minder karena tak menguasai ilmu agama.  Allah itu Maha Adil, semua manusia punya kesempatan yang sama, tak harus kiai, anak pesantren, atau harus hafal al quran ......

So .... mulai pasrah dari awal, mulailah memasrahkan kehidupan ini kepada Allah saja, persembahkan hidup untuk Allah, di sisiNya ada banyak keindahan yang tak bisa dibandingkan dengan isi dunia ciptaanNya ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar