Senin, 20 Maret 2017

Tentang Ho'oponopono (4-5)

Tentang Ho'oponopono (4)
#innuriinspirasi #innurihopono  boleh dishare

Banyak cerita menakjubkan dari sahabat Innuri yang sudah menjalankan hoponopono, kuucap terinakasih atas ceritanya. Banyak yang merasa hidupnya lebih penuh cinta ilahi , lebih bahagia , lebih tenang walau dihadang masalah berat. Ada yang bilang jadi lebih khusyu' shalatnya , lebih damai dan lebih banyak rejeki.

Kebanyakan cerita masih di seputar 'aku' atau diri sendiri. Mungkin karena masih belum lama menjalaninya.
Aku anjurkan mulai menyentuh orang-orang di sekeliling dan apa saja yang kita saksikan di media sosial atau di kehidupan nyata.
Ada pengalaman unikku saat aku melakukannya untuk orang yang pernah mendhalimi aku. Saking jahatnya itu orang, dengar namanya saja aku sakit hati.

Aku hoponoponopo-in lah. Aku tarik kedzalimannya sebagai kesalahanku (sejujurnya rasa mau muntah awalnya). Aku mohonkan ampun pada Allah, aku ucap terimakasih karena diberi kesempatan membersihkan dan aku ucapkan cintaku pada Allah. Aku bisikkan terus 4 frasa ajaib itu sampai hatiku terasa tenang dan ringan.

Hasilnya , di hatiku tidak ada rasa kebencian lagi, bersih dan muncul kasih sayang padanya. Ada pengertian-pengertian baru yang aku fahami begitu saja, bahwa sebenarnya dia hanya menjalankan program yang salah , yang harus aku bantu untuk membersihkannya dengan pertolongan kasih sayang Tuhan.

Saat menyadari bahwa di pikiran bawah sadarku sudah tidak ada lagi memori "aku pernah didhalimi seseorang", rasanya begitu ringan. Kehidupan terlihat begitu bening dan indah.
Aku ingat, ada sahabatku yang bolak balik dinakalin orang. Itulah rupanya maksud dari 'masalah adalah kenangan yang berulang'. Karena di bawah sadarnya masih ada program 'dinakalin orang' yang belum dibersihkan , maka dia terus menerus mengalami hal yang sama.
Bagaimana membersihkannya ? Seperti yang aku ceritakan tadi.
Tak cukup dengan memaafkan, tapi juga  dengan memohonkan ampun untuk orang yang telah mendhalimi.
Saat kita berbuat baik untuk orang lain, sebenarnya kita sedang berbuat baik untuk diri sendiri. Itulah ajaran al quran.  Menjadi rahmat (kasih sayang) untuk alam semesta.
Rupanya Allah menurunkan pada orang Hawai ayat-ayatNya.

Tentang Ho'oponopono (5)
#innuriinspirasi #innurihopono
Bila kita buka webnya ho'oponopono , kita dapati ada lebih 50 point pelajaran. Salah satunya :
"Ketika saya melepaskan ego dan hasrat saya, saya mengijinkan Tuhan membimbing saya". Ini point yang dalam sekali maknanya, mengingatkanku pada "manunggaling karsa kawula Gusti", yaitu bersatunya kehendak antara hamba dan Tuhannya.
Dengan melakukan proses pembersihan yang dilakukan terus menerus terhadap diri dan lingkungan , kita akan sampai juga pada kesadaran ini. Allah yang menyampaikan , bukan usaha kita. Yang kita lakukan hanya melakukan pembersihan dengan 4 frasa ajaib yang kita tujukan pada Tuhan.

Aku sendiri tertegun  dengan terbongkarnya egoku yang terbungkus begitu  halus dalam idealismeku sendiri.

Saat aku memohon ampun pada Allah karena rumah dan butikku yang berantakan karena kemalasanku.
Saat itu Allah membuka kesadaranku seperti ini :

Aku hidup di rumah yang sederhana dengan gaya hidup yang sederhana menurutku sendiri. Kesederhanaan adalah cita-citaku yang terinspirasi dari kehidupan para sufi dan guruku eyang Syamsul'alam.
Tapi aku telah terperangkap dalam kesombongan yang halus akan pencapaianku sendiri akan kesederhanaan yang aku maksud , kesederhanaan versiku sendiri. Di hatiku yang terdalam ada rasa 'aku telah mencapai kesederhanaan para sufi'. Masih dominan kata 'aku' disana.

Apakah Allah menghendaki kesederhanaan seperti ini buatku ? Adakah sesuatu yang Allah kehendaki untuk hidupku yang telah aku tutup dengan konsep kesederhanaan ala aku ?

Ternyata egoku terbungkus dalam idealisme dan sekarang mulai aku lepaskan. Aku biarkan Allah berkehendak atas hidupku ini. Semua terserah Allah saja . Aku sudah lepaskan konsep dan logika , membiarkan Allah menuntun jalan hidupku dengan caraNya.

Kesederhanaan ternyata tidak identik dengan kemuliaan, atau kedudukan tinggi di hadapan Allah. Yang terpenting sikap hati kita kepada Allah. Sikap hati mengijinkan apapun kehendakNya untuk kehidupan kita , karena rencanaNya lebih indah dari apapun juga.

Tentang ego lebih jauh, buka link ini :
https://youtu.be/Lyn7jV5qkTs




Tidak ada komentar:

Posting Komentar