Rabu, 17 Juli 2013

Bersandar Pada Tehnologi

Siang ini aku tertegun, menekuri kesalahan pikiranku yang sudah mengabaikan peranNya.  Mungkin kesalahan ini terlihat kecil dan biasa saja, bahkan mungkin bagi sebagian orang dianggap bukan kesalahan.  Tapi bagiku ini kesalahan penting yang wajib aku mohonkan ampunan padaNya.

Sungguh, adalah hal yang amat indah ketika menyadari bahwa segala sesuatu bergerak karena ijinNya, apa itu hal besar atau hal kecil, bahkan hal yang sudah dikendalikan oleh tehnologi canggih, yang sudah tidak diragukan lagi kemampuannya.  Tetap saja ada Allah yang mengendalikan semua itu, tetap ada Allah dibalik segala kecanggihan itu.

Wahai hati, ayo aku ajak kembali menyembah Allah, dan berhenti menyembah tehnologi.

Ceritanya begini:
Sejak punya hp android, aku suka memotret resep masakanku, mengeditnya dengan photo editor dan menguploadnya ke blog innuri dan dunianya .  Disitu aku merekam kegiatanku di dapur, untuk mengingat resep yang telah kubuat, untuk mengenang bagaimana aku memasak dengan putri kecilku Alni, sekaligus aku bisa menginspirasi pembacaku membuat masakan praktis untuk keluarga atau untuk dibagi-bagi.

Sebagai blog yang baru dibuat, blog masak memasakku itu termasuk banyak pengunjungnya, dibuka lebih dari seratus orang per harinya, komentar mereka juga membuatku bersemangat.  Ada yang bilang suka  meniru resepku karena masaknya cara kilat menyambar nyambar .... hehehe, cepat dan praktis. Aku memang membatasi jam memasakku di dapur, maksimal satu jam sudah bisa menyiapkan 10-15 nasi bungkus plus sarapan pagi buat keluarga.

Dengan percaya diri aku bisa bilang pada diriku sendiri, ternyata untuk bisa menginspirasi dapur tetangga, tidak perlu jadi ahli memasak, temukan saja ciri khasnya, dan pengunjung blogku sudah tahu kalau ciri khas dapur innuri itu masaknya cepat, lezat, gak pakai ribet,  dan selesai dalam kedipan mata.

Bulan puasa ini sepulang dari bandung kemarin, nasi bungkusnya aku ganti nasi kotak, biar keren saja tampilannya, padahal isinya yo podho wae ... hehehe. Aku bikin resep yang lain dari yang sudah aku upload, biar menu nasi bungkusku tambah banyak (targetnya 100 menu).

Tapiiiii .... aduhai hp , lah kok nggak mau instant conect ke fb, aku coba ngirim pakai kabel data ke lap top,  yang masuk cuma foto di kamera, yang sudah diedit gak bisa masuk , di bluetooth juga gak bisa karena laptopnya gak ada bluetoothnya. Aku utak utik itu hp, aku telepon ke customer service, dijawab bukan hpnya yang salah, aplikasinya yang bermasalah, aku disarankan untuk meng-uninstall fb, lalu diinstall lagi .... laaaaah, bisa uninstallnya, balikinnya gak bisa .... hahahaha.

Akupun tertegun, menyadari bila aku telah menyandarkan diri pada tehnologi, dan inilah pola pikir orang-orang jaman sekarang.  Kenapa tadi mbak customer service nggak ngingetin aku kalau semua itu adanya dengan ijin Allah ? ..... Aaaaah .... aku sedang berkhayal 'kalee ... mana ada seorang CS ngomong begitu, bisa ditimpuk pake sandal jepit sama pelanggan.

Sebab-sebab yang sifatnya rasional itu bolehlah dipakai, tapi dalam pikiran dan hati kita ada Allah yang merupakan sebab dari segala sebab, Yang Maha Menciptakan Sebab.  Allah juga yang menciptakan manusia dengan kecerdasannya hingga bisa bikin hp android, Allah juga yang menyebabkan Indah bisa mengoperasikannya, Allah juga yang mengijinkan tanganku mengupload foto-foto masakanku yang yummy ke blog, ada Allah dibalik semua itu.

Betapa eloknya hati saat menyadari bahwa semua hal dikendalikan oleh Allah, dunia yang berputar dengan segala keindahannya , semua seperti bisa kulihat dari awang-awang, dan Allah melihatku dengan pancaran kasihNya.

Saat aku suruh karyawan membawa hpku ke gerai hp untuk diinstal ulang, aku berdoa dalam hati, ya Allah kembalikan instant conect ke fb di hpku ya Allah.   

Setelah ini, bersandar pada apa lagi Indah yang cantik ?

Aku mesti meluruskan niatku lagi, membereskan yang korsetling di otakku lagi ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar