Ini ada curhat lagi dari seorang pembacaku yang terjerat hutang ratusan juta, sementara penghasilan tidak bisa menutupi beban bulanan. Beliau punya usaha kuliner yang memberi keuntungan 12 juta setiap bulan, sementara beban yang musti dibayar tiap bulannya 21 juta.
"Saya sudah istighfar, sholat wajib, taubat, dhuha, tahajud, hajat, rawatib , sedekah, berdoa tapi belum dijawab sama Allah", begitu katanya.
Aku persilahkan membaca dulu Menomor Satukan Allah .
Sudah ? Bila sudah dibaca, silahkan diteruskan menyimak kuliah ku kali ini.
Begini sahabat,
Jangan menganggap bahwa ritual ibadah itu bisa mempercepat datangnya pertolongan Allah, bila mind set kita masih tidak sinkron dengan doa-doa yang kita ucapkan dalam ritual-ritual itu.
Yang aku maksud dengan tidak sinkron itu contohnya : setiap hari shalat dhuha disertai bacaan doa shalat dhuha, tapi batinnya masih dipenuhi rasa khawatir dan ragu-ragu, bahkan merasa bahwa pertolongan Allah tidak datang-datang.
Simak doa setelah shalat dhuha :
"Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh".
Shalat dhuha yang berhasil adalah shalat yang memberi efek ketenangan dan keyakinan yang teguh akan pertolongan, perlindungan, penjagaan, kebesaran dan kekuatan Allah. Hati dan pikiran si pelaku shalat dhuha akan membuka lebar, menangkap keagungan Allah, meramu segala keindahan dan keajaiban alam semesta ciptaan Allah. Jangkauan pikirannya meluas, menjangkau jagat raya ..... Di titik inilah, dirinya menjadi kecil, persoalan hidupnya menjadi kecil dan mudah .... karena segala kemudahan ada pada Allah Tuhan yang dicintai dan dirindukannya.
Inilah ukuran keberhasilan shalat dhuha, bukan pada berlimpahnya rejeki yang berupa materi atau uang. Soal nanti rejekinya menjadi berkah dan bertambah, atau pertolongan dan keajaiban mendatanginya, itu urusan nanti ..... itu efek samping.
Tapiiiii ... tolong digaris bawahi ya ... efek samping itu tak akan terjadi bila tidak ada perubahan mind set. Walau shalat dhuha seribu tahun, tapi hatinya masih meragukan pertolongan Allah, yaaaa .... sama saja bo'ong. Shalat dhuhanya saja tidak ngefek ke hati dan pikirannya, jangan harap ngefek ke hidupnya. Gitu bahasa kasarnya ....
Bukan hanya shalat dhuha, begitupun saat melaksanakan shalat wajib, tahajud , dzikir dll ... salah satu targetnya adalah perubahan mind set ; dari jauh dengan Allah menjadi dekat dengan Allah, dari asing dengan sifat-sifat Allah, menjadi lebih mengenal dan akrab denganNya, dari ragu menjadi yakin, dari khawatir menjadi tenang, dari bingung menjadi tertata pikirannya, dari gelap menjadi terang, jadi sedih menjadi bahagia, dari sumpek menjadi lega , dari nelangsa menjadi syukur ......
Sekarang kembali ke persoalan pembacaku tadi. Dia bilang pertolongan Allah belum datang, sekarang aku tanya, yang keuntungan 12 juta per bulan itu pertolongan siapa ? .... Makanya aku suruh dia mensyukurinya, hanya Allah yang bisa mendatangkan keuntungan 12 juta per bulan, jangan mengecilkan pemberian Allah dan jangan merasa bahwa itu hasil usahanya.
Bila kita bersyukur, Allah akan menambah nikmatnya, itu janji Allah yang pasti terjadi. Sebagai orang luar, aku melihat, bila sebuah usaha mampu memberi keuntungan 12 juta sebulan di tahun 2013 ini, berarti itu usaha yang profitable .... Soal menambah keuntungan jadi 2-3 kali lipat itu bukan hal yang sulit bila pikiran si empunya usaha sudah mulai terbuka.
Dicoba ya sahabat ?
"Saya sudah istighfar, sholat wajib, taubat, dhuha, tahajud, hajat, rawatib , sedekah, berdoa tapi belum dijawab sama Allah", begitu katanya.
Aku persilahkan membaca dulu Menomor Satukan Allah .
Sudah ? Bila sudah dibaca, silahkan diteruskan menyimak kuliah ku kali ini.
Begini sahabat,
Jangan menganggap bahwa ritual ibadah itu bisa mempercepat datangnya pertolongan Allah, bila mind set kita masih tidak sinkron dengan doa-doa yang kita ucapkan dalam ritual-ritual itu.
Yang aku maksud dengan tidak sinkron itu contohnya : setiap hari shalat dhuha disertai bacaan doa shalat dhuha, tapi batinnya masih dipenuhi rasa khawatir dan ragu-ragu, bahkan merasa bahwa pertolongan Allah tidak datang-datang.
Simak doa setelah shalat dhuha :
"Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh".
Shalat dhuha yang berhasil adalah shalat yang memberi efek ketenangan dan keyakinan yang teguh akan pertolongan, perlindungan, penjagaan, kebesaran dan kekuatan Allah. Hati dan pikiran si pelaku shalat dhuha akan membuka lebar, menangkap keagungan Allah, meramu segala keindahan dan keajaiban alam semesta ciptaan Allah. Jangkauan pikirannya meluas, menjangkau jagat raya ..... Di titik inilah, dirinya menjadi kecil, persoalan hidupnya menjadi kecil dan mudah .... karena segala kemudahan ada pada Allah Tuhan yang dicintai dan dirindukannya.
Inilah ukuran keberhasilan shalat dhuha, bukan pada berlimpahnya rejeki yang berupa materi atau uang. Soal nanti rejekinya menjadi berkah dan bertambah, atau pertolongan dan keajaiban mendatanginya, itu urusan nanti ..... itu efek samping.
Tapiiiii ... tolong digaris bawahi ya ... efek samping itu tak akan terjadi bila tidak ada perubahan mind set. Walau shalat dhuha seribu tahun, tapi hatinya masih meragukan pertolongan Allah, yaaaa .... sama saja bo'ong. Shalat dhuhanya saja tidak ngefek ke hati dan pikirannya, jangan harap ngefek ke hidupnya. Gitu bahasa kasarnya ....
Bukan hanya shalat dhuha, begitupun saat melaksanakan shalat wajib, tahajud , dzikir dll ... salah satu targetnya adalah perubahan mind set ; dari jauh dengan Allah menjadi dekat dengan Allah, dari asing dengan sifat-sifat Allah, menjadi lebih mengenal dan akrab denganNya, dari ragu menjadi yakin, dari khawatir menjadi tenang, dari bingung menjadi tertata pikirannya, dari gelap menjadi terang, jadi sedih menjadi bahagia, dari sumpek menjadi lega , dari nelangsa menjadi syukur ......
Sekarang kembali ke persoalan pembacaku tadi. Dia bilang pertolongan Allah belum datang, sekarang aku tanya, yang keuntungan 12 juta per bulan itu pertolongan siapa ? .... Makanya aku suruh dia mensyukurinya, hanya Allah yang bisa mendatangkan keuntungan 12 juta per bulan, jangan mengecilkan pemberian Allah dan jangan merasa bahwa itu hasil usahanya.
Bila kita bersyukur, Allah akan menambah nikmatnya, itu janji Allah yang pasti terjadi. Sebagai orang luar, aku melihat, bila sebuah usaha mampu memberi keuntungan 12 juta sebulan di tahun 2013 ini, berarti itu usaha yang profitable .... Soal menambah keuntungan jadi 2-3 kali lipat itu bukan hal yang sulit bila pikiran si empunya usaha sudah mulai terbuka.
Dicoba ya sahabat ?
Kadang malah tidak kepikiran sholat begitu saja, jadi kepikiran usai baca...
BalasHapusSemoga duhaku menjadi sedekah persendianku...
Makasih bukunya mbak.. insyaAllah manfaat banget sbg media dakwah...
Iya mb Sari, terimakasih sudah berdakwah dengan bukuku, hanya Allah yang bisa membalas semua kebaikan mba Sari.
HapusAlhamdulillah mbak..jd tbuka pikiranku..gak tau jg kok bs mampir ptama kali ksini yak..pastinya karna bimbinganNya.Selama ini sy msh bharap kpd selain Allah..blm ridho atas permasalahan yg sy alami..makanya Allah pun blm ridho.In Sya Allah sy serahkan semua urusan dan permasalahn hutang padaNya..dan hanya berharap padaNya..Semoga kami bs istiqomah dan selalu dekat denganNya..amiin
BalasHapusAlhamdulillah juga mas Dicky, untuk istiqamah memang memerlukan perjuangan yang konsisten, adaaaa saja godaannya . Namun bila dilakukan karena Allah, semua akan terasa mudah dan indah saja, banyak bersyukur dan anggap saja ini sebuah permainan yang kita harus memenangkannya.
Hapusjujur.sungguh suliiit...
BalasHapusijin berbagi.smoga jdi amal yg baik.
BalasHapusSilahkan dibagi kang Kimang, sulit itu cuma pikiran manusia kok kang. kemudahan itu dari Allah, kita mohon diberi kemudahan dan kekuatan. Anggap ini petualangan yang menarik yang penuh tantangan yang musti kita tundukkan.
Hapus