"Lebih baik menangisi kegagalan daripada menangisi peluang yang sengaja kita lewatkan".
Kata-kata bijak itu adalah kata-kata anakku Aden Rohmana , yang punya gelar mahasiswa tergamers di asramanya, yang baru saja lulus dari ITB, yang malas mandi dan berkilah kalau jarang mandi itu pahlawan penghematan air ....... xixixixi, yang gondrongnya bukan karena seniman tapi karena nunggu tangan ibunya yang motong rambutnya, yang gak punya cewek karena pacaran sama lap top , yang ...., yang ....yang amat aku sayangi.
Aden mendirikan grup di fb, Next Heaven, isinya anak-anak muda yang suka menggambar anime. Dan Aden punya cita-cita mulia, menjadikan Next Heaven grup yang mendatangkan keuntungan dan penghasilan untuk anggota-anggotanya. Aden mengelola grupnya ini dengan serius.
art book Aden dkk yang pertama terbit
Aku lihat Aden sudah punya goal setting yang dikelola dengan baik. Sampai hari ini Next Heaven sudah menerbitkan 3 judul art book yang dijual di pameran-pameran penggemar anime. Saat ini grupnya sedang mengerjakan card game rancangan Aden, katanya sih ini card game kombinasi casual dan strategy yang pertama dibuat anak Indonesia. Aden juga dalam proses mengurus hak ciptanya.
Beberapa waktu lalu Next Heaven pameran di Singapura dan dapat omzet yang lumayan, diluar dugaan, kata Aden. Dan dalam waktu dekat mau pameran di Jepang.
Untuk pameran di Jepang ini, beberapa anggotanya ada yang tidak setuju, karena takut ditipu. Pasalnya yang ngurus adalah teman Jepang Aden yang tidak pernah ketemu dan tidak tahu bagaimana kejujurannya. Sementara untuk mencetak art book dalam jumlah banyak kan membutuhkan modal yang gede, belum lagi biaya shippingnya yang juga mahal.
Lalu keluarlah kata-kata bijaknya :"Lebih baik menangis karena ditipu daripada menangis karena kehilangan peluang".
Melihat Aden seperti itu rasanya seperti melihat diriku sendiri .... hehehehe ... jiwa petualangku tercetak di sel sel tubuhnya.
Bedanya, aku bergerak karena merasa tidak memiliki, maksudku aku tidak pernah merasa memiliki uang (kan itu milik Allah). Bila uang itu dibelanjakan untuk produksi , ya itu memang yang dikehendaki Allah begitu. Bila produksiku tidak menguntungkan, itu kan cuma hitungan untung rugi secara angka-angka, itungan untung rugi yang sebenarnya terletak di keikhlasan hati kita menjalani semua peran yang Allah berikan pada kita.
Aku juga pernah rugi secara matematis saat pameran sepi, tapi secara manfaat pameranku kan sudah 'memberi' ke banyak orang, yang paling kelihatan ya ke karyawanku. Jadi ikhlas saja, memang itulah peran yang musti dijalani.
Jangan takut rugi , itu sama saja dengan mengajak pikiran berfokus pada rugi, ntar yang datang malah rugi beneran. Ingat, rugi itu itungan matematika yang menipu. Fokusnya berbuat baik saja karena Allah. Coba amati contoh dari Aden ; art booknya Aden sudah memberi penghasilan ke tukang cetak dan ke jasa pengiriman barang ke luar negri, sudah memberi kesenangan ke member Next Heaven, sudah memberi mereka pelatihan bisnis di dunia nyata, dan yang penting mereka mencetaknya bukan dengan uang urunan, tapi dari hasil keuntungan pameran di Singapura, dengan kata lain dimodalin sama Allah ....... Nah, nah, hitungan untung rugi secara matematis itu gak ada nilainya dibandingkan dengan semua itu.
Tapi kebanyakan manusia Indonesia mikirnya 'aku sudah mengeluarkan' , maksudnya gini, sudah mengeluarkan biaya produksi sekian rupiah, musti balik modal dalam waktu sekian bulan, maka bisa untung sekian rupiah ...Kalau nggak begitu rugi waktu dan rugi sekian rupiah..Gitu kan ? Memang dalam menentukan harga jual, kita juga musti menghitung harga pokok produksi, tapiiii .... mind setnya jangan 'aku sudah mengeluarkan' , trus memunculkan nafsu ingin segera balik modal, ntar strees loh .... dihitung saja dengan hati damai, kan yang membiayai Allah, kita cuma mengelolanya saja, dan jalani peran kita dengan ikhlas.
Silahkan menghitung untung rugi secara matematis, tapi jangan jadikan itu fokus utama, fokusnya tetap berbuat kebaikan karena Allah.
Ingin lihat Innuri pamer anak ? ... hehehe, silahkan dibuka ini website Aden di deviant art .
Kata-kata bijak itu adalah kata-kata anakku Aden Rohmana , yang punya gelar mahasiswa tergamers di asramanya, yang baru saja lulus dari ITB, yang malas mandi dan berkilah kalau jarang mandi itu pahlawan penghematan air ....... xixixixi, yang gondrongnya bukan karena seniman tapi karena nunggu tangan ibunya yang motong rambutnya, yang gak punya cewek karena pacaran sama lap top , yang ...., yang ....yang amat aku sayangi.
Aden mendirikan grup di fb, Next Heaven, isinya anak-anak muda yang suka menggambar anime. Dan Aden punya cita-cita mulia, menjadikan Next Heaven grup yang mendatangkan keuntungan dan penghasilan untuk anggota-anggotanya. Aden mengelola grupnya ini dengan serius.
art book Aden dkk yang pertama terbit
Aku lihat Aden sudah punya goal setting yang dikelola dengan baik. Sampai hari ini Next Heaven sudah menerbitkan 3 judul art book yang dijual di pameran-pameran penggemar anime. Saat ini grupnya sedang mengerjakan card game rancangan Aden, katanya sih ini card game kombinasi casual dan strategy yang pertama dibuat anak Indonesia. Aden juga dalam proses mengurus hak ciptanya.
Beberapa waktu lalu Next Heaven pameran di Singapura dan dapat omzet yang lumayan, diluar dugaan, kata Aden. Dan dalam waktu dekat mau pameran di Jepang.
Untuk pameran di Jepang ini, beberapa anggotanya ada yang tidak setuju, karena takut ditipu. Pasalnya yang ngurus adalah teman Jepang Aden yang tidak pernah ketemu dan tidak tahu bagaimana kejujurannya. Sementara untuk mencetak art book dalam jumlah banyak kan membutuhkan modal yang gede, belum lagi biaya shippingnya yang juga mahal.
Lalu keluarlah kata-kata bijaknya :"Lebih baik menangis karena ditipu daripada menangis karena kehilangan peluang".
Melihat Aden seperti itu rasanya seperti melihat diriku sendiri .... hehehehe ... jiwa petualangku tercetak di sel sel tubuhnya.
Bedanya, aku bergerak karena merasa tidak memiliki, maksudku aku tidak pernah merasa memiliki uang (kan itu milik Allah). Bila uang itu dibelanjakan untuk produksi , ya itu memang yang dikehendaki Allah begitu. Bila produksiku tidak menguntungkan, itu kan cuma hitungan untung rugi secara angka-angka, itungan untung rugi yang sebenarnya terletak di keikhlasan hati kita menjalani semua peran yang Allah berikan pada kita.
Aku juga pernah rugi secara matematis saat pameran sepi, tapi secara manfaat pameranku kan sudah 'memberi' ke banyak orang, yang paling kelihatan ya ke karyawanku. Jadi ikhlas saja, memang itulah peran yang musti dijalani.
Jangan takut rugi , itu sama saja dengan mengajak pikiran berfokus pada rugi, ntar yang datang malah rugi beneran. Ingat, rugi itu itungan matematika yang menipu. Fokusnya berbuat baik saja karena Allah. Coba amati contoh dari Aden ; art booknya Aden sudah memberi penghasilan ke tukang cetak dan ke jasa pengiriman barang ke luar negri, sudah memberi kesenangan ke member Next Heaven, sudah memberi mereka pelatihan bisnis di dunia nyata, dan yang penting mereka mencetaknya bukan dengan uang urunan, tapi dari hasil keuntungan pameran di Singapura, dengan kata lain dimodalin sama Allah ....... Nah, nah, hitungan untung rugi secara matematis itu gak ada nilainya dibandingkan dengan semua itu.
Tapi kebanyakan manusia Indonesia mikirnya 'aku sudah mengeluarkan' , maksudnya gini, sudah mengeluarkan biaya produksi sekian rupiah, musti balik modal dalam waktu sekian bulan, maka bisa untung sekian rupiah ...Kalau nggak begitu rugi waktu dan rugi sekian rupiah..Gitu kan ? Memang dalam menentukan harga jual, kita juga musti menghitung harga pokok produksi, tapiiii .... mind setnya jangan 'aku sudah mengeluarkan' , trus memunculkan nafsu ingin segera balik modal, ntar strees loh .... dihitung saja dengan hati damai, kan yang membiayai Allah, kita cuma mengelolanya saja, dan jalani peran kita dengan ikhlas.
Silahkan menghitung untung rugi secara matematis, tapi jangan jadikan itu fokus utama, fokusnya tetap berbuat kebaikan karena Allah.
Ingin lihat Innuri pamer anak ? ... hehehe, silahkan dibuka ini website Aden di deviant art .
saat baca otakku berkibar-kibar liar...
BalasHapuswah kalau ada kartu tokoh" sahabat Rosul yang keren" gini anak" TPA akan makin cinta pada Rosulnya... kmd aku koleksi kartu" itu untuk warisan anak cucu..
kembali ke bumi, tp melayang meliar..
Sammaaa deh mb Sari, aku pernah bilang ke Aden, bikin game yang bisa bikin anak anak rajin shalat, berbakti pada orang tua, dll dll ... tapi tanpa menggurui dan anak anak juga seneng mainnya ......
Hapus