"Allah, Engkaulah yang mengurus hidupku ", kuucapkan itu pagi-pagi di ramadhan yang sejuk, bersamaan dengan kepasrahan jiwa raga padaNya, terasa indah sekali.
"Engkaulah juga yang mengurus hidup ibuku ", kataku juga, tercekat rasa kangen yang luar biasa pada ibu, sementara di bulan ramadhan ini aku baru sempat sekali menengok ibu. Janjiku pada pelanggan membuatku tertahan disini, belum bisa mudik.
"Engkaulah juga yang mengurus hidup suamiku", kuucapkan dengan penuh kesadaran, mengingat suamiku mau nyetir ke Lombok, ngelencerke ibu mertuaku ke rumah kakak ipar di Lombok.
Aku sering mengkhawatirkan orang-orang yang aku sayangi bila mereka jauh dariku, dan aku sering mendoakan keselamatan mereka.
"Pulangkan mereka padaku dalam keadaan selamat, sukses dan bahagia, ya Allah", selalu seperti itu doaku bila melepas kepergian suami, anak-anakku dan orang-orang yang aku sayangi.
Di bulan ramadhan ini, Allah mengoreksi doaku .... karena pernah saat aku berdoa seperti itu, ada teguran manis. Bukankah keselamatan mereka di akhirat lebih utama untuk didoakan ? Ya .... aku sadari, selama ini rupanya aku telah mencintai dengan cinta yang egois, cinta untuk kepentingan kedamaian hatiku sendiri, bahagia bila mereka disampingku.
"Ya Allah, selamatkanlah aku, orang-orang yang aku sayangi, dan kami semua, selama hidup di dunia ini dan di kehidupan sebenarnya sesudah mati nanti", itu doaku sekarang.
"Kabulkanlah ya Allah".
Rasanya aku sudah tidak lagi mencintai dengan egois, kurasakan cintaku telah menjangkau masa depan yang paling pasti, pandang batinku menjadi luas. Ini indah sekali.
"Engkaulah juga yang mengurus hidup ibuku ", kataku juga, tercekat rasa kangen yang luar biasa pada ibu, sementara di bulan ramadhan ini aku baru sempat sekali menengok ibu. Janjiku pada pelanggan membuatku tertahan disini, belum bisa mudik.
"Engkaulah juga yang mengurus hidup suamiku", kuucapkan dengan penuh kesadaran, mengingat suamiku mau nyetir ke Lombok, ngelencerke ibu mertuaku ke rumah kakak ipar di Lombok.
Aku sering mengkhawatirkan orang-orang yang aku sayangi bila mereka jauh dariku, dan aku sering mendoakan keselamatan mereka.
"Pulangkan mereka padaku dalam keadaan selamat, sukses dan bahagia, ya Allah", selalu seperti itu doaku bila melepas kepergian suami, anak-anakku dan orang-orang yang aku sayangi.
Di bulan ramadhan ini, Allah mengoreksi doaku .... karena pernah saat aku berdoa seperti itu, ada teguran manis. Bukankah keselamatan mereka di akhirat lebih utama untuk didoakan ? Ya .... aku sadari, selama ini rupanya aku telah mencintai dengan cinta yang egois, cinta untuk kepentingan kedamaian hatiku sendiri, bahagia bila mereka disampingku.
"Ya Allah, selamatkanlah aku, orang-orang yang aku sayangi, dan kami semua, selama hidup di dunia ini dan di kehidupan sebenarnya sesudah mati nanti", itu doaku sekarang.
"Kabulkanlah ya Allah".
Rasanya aku sudah tidak lagi mencintai dengan egois, kurasakan cintaku telah menjangkau masa depan yang paling pasti, pandang batinku menjadi luas. Ini indah sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar