Sabtu, 27 Juli 2013

Tidak Suka Kucing

Aku tidak suka kucing, ini kemajuan loh, soalnya dulu aku takut kucing.  Kalau lihat kucing membuka mulutnya, aku takut jangan-jangan dia mau menerkamku .... meskipun kucing kecil saja, dulu aku takut sekali, sampai tidak berani satu ruangan dengan kucing. Bila terpaksa satu ruangan, maka aku musti mengangkat kakiku ke atas kursi .... hehehe.

Sekarang aku sudah berani membentak kucing, atau mengusir kucing liar dari dalam rumah sambil menakutinya pakai sapu.  Posisinya kebalik sekarang, kucing yang takut sama aku, dan bagiku ini merupakan prestasi.

Tapi suami dan anak-anakku suka kucing, yang terpaksa mengalah tidak pelihara kucing karena aku.  Apalagi Alni, dia kepingin banget punya kucing, sampai dia begitu sayang sama kucing liar yang suka ngencingi mukena, pernah beranak di tumpukan kain, dan suka nyolong ikan dan ayam goreng kesukaan Alni.

Kemarin mak jleb, Alni seakan menyindirku.

"Cantiiiiiik !!!! Lihat ini, ayam gorengnya Alni yang  cuma sepotong diambil sama kucing", teriakku.
"Alhamdulillah dong buk, kan kucingnya jadi bisa makan", katanya gembira.  Aku melongo ... dan belum sempat habis rasa heranku mendengar jawabannya yang nyeleneh, dia bersorak kegirangan.

"Ibuk!!! ternyata kucingnya baik", katanya
 "Baik gimana ?", aku penasaran.
"Ini Alni masih disisain", katanya sambil memegang sepotong kecil ayam goreng dan bersiap melahapnya.

"Aduuuh, jangan dimakan.  Itu kan kotor sayaaang, bekasnya kucing liar", kataku, dan Alni segera membuangnya.

"Kasihan loh buk, kucingnya kalau gak dikasih makan, mereka makan apa hayo?"
"Ya makan tikus lah sayang, kan makanannya kucing itu tikus".
"Tapi kan tikusnya sudah tidak ada, trus makan apa hayo?"

Aku benar-benar digurui oleh Alni, seolah-olah dia bilang :"Ibuk itu mestinya lebih sayang sama kucing, mereka  kan makhluk Allah juga , dan kucing liar itu yang bikin rumah kita gak ada tikusnya ".  Tapi aku nyadarnya hanya sesaat saja, besoknya aku kembali galak sama kucing liar.

Lalu aku membuka blog sahabatku dan membaca judul ini  Nasehat Ibu Kucing  ... aku berasa 'kena deh !'

Tapiiiiii ..... tetap saja besoknya aku masih tidak bisa beramah tamah dengan kucing liar yang suka mampir di workshopku.

Aduuuuh, terapi apa lagi ya yang bisa bikin aku sayang sama kucing ?

Tapi minimal dengan berguru ke Alni dan membaca tulisan di blog sahabatku itu, aku mulai membuka hatiku untuk kucing. Kalau kemarin aku tidak suka kucing, sekarang aku jadi biasa saja.  Lebih nyadar gitu, karena yang menghadirkan kucing liar di rumahku ini kan Allah juga ....  Allah yang menuntun mereka mencari makanan di sini, bertemu denganku,  Alni dan dengan suamiku yang sering diam-diam memberi makan kucing liar dan mengelus bulu-bulunya.

Waktu  jaman aku tidak suka kucing itu sebenarnya aku masih suka ngasih makan kucing kok, kalau ada kepala ikan, kulit ayam dll , sering aku taruh di sisi tempat sampah biar kucingnya  bisa makan, kadang juga aku lengkapi dengan nasi.  Berarti aku masih nyimpen kebaikan untuk kucing kan ya ? ya kan ? .... iiiiihhhh ... kayaknya aku sedang membaca pledoi deh .... hihihi.

Akhirnya, aku musti menerima diriku apa adanya, kalau tidak mau dekat-dekat  kucing, itu bukan berarti aku tidak menyayangi makhluk Allah. Bukankah aku juga tidak mau dekat-dekat ulat, singa , harimau , ular cobra, kecoa, gendruwo, wewe gombel  ..... aaaaaah ... kok jadi ngelantur.... hahaha 

Menyayangi itu kan tidak harus berada di dekatnya, menyayangi itu kadang berarti memahami dan menerima bila Allah menciptakan beraneka ragam makhluk dengan segala keunikan mereka, termasuk menerima bila Allah menciptakan Innuri yang takut sama kucing .....hehe.. Bukankah aku juga musti menyayangi diriku sendiri dengan jalan tidak memaksa diriku untuk menyukai kucing ?

Allah yang Maha Tahu juga sudah Maha Memperhitungkan, bahwa akan ada manusia yang punya phobia terhadap binatang, makanya tidak aturan agama yang mengharuskan mencintai kucing / binatang .... hmmm .... jadi orang kayak aku ini tidak dihukumi berdosa ... Artinya boleh gitu loh.

Aaaaah, legaaaaa ......


Tidak ada komentar:

Posting Komentar