Aku jadi semakin faham betapa Nabi adalah contoh sempurna dalam menghadapi segala permasalahan hidup, ketika seorang wanita pembacaku curhat tentang masalah rumah tangganya. Wanita yang malang, sudah dijajah secara ekonomi, diperlakukan dengan buruk pula. Dikasarin dicaci maki, sampai dibenturkan ke tembok dan ditelanjangi disuruh keluar rumah karena alasan yang sepele banget (bukan kesalahan si wanita) ..... Ngerrrriiiiiiii Indah, nih .... mulai nangis aku. Trus apa hubungannya antara Nabi dengan KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) ? Hmmm .....
Sahabatku sayang,
Ingat nggak saat kecil kita mendengar cerita tentang hijrah nabi dari Mekah ke Madinah ? Karena saat itu umat Islam mengalami siksaan dan ancaman yang luar biasa dari orang orang kafir Mekah ? Kondisi umat benar-benar terancam.
Banyak ahli menafsirkan hijrah dengan kupasan yang mendalam, tapi Indah mau menghubungkannya dengan kasus KDRT saja.
Hijrah adalah contoh nyata, bila mengalami siksaan fisik dan mental, musti hijrah / pindah. Kejadiannya bisa berlaku masal seperti kejadian hijrah Nabi atau dialami oleh perorangan sebagai sebuah analogi. Bila merasa terancam keselamatannya ya musti hijrah. Rasakanlah dengan hati yang lembut, betapa hijrah adalah solusi yang penuh kasih sayang untuk orang-orang yang mengalami tekanan fisik dan mental.
Seorang istri yang mengalami siksaan fisik dan mental, sebaiknya jangan ragu untuk pergi dari rumah (hijrah). Jangan takut dibilang istri durhaka, karena ukuran suami yang musti kita patuhi adalah suami yang saleh, yang penyayang, yang membimbing istrinya kepada Allah. Bila suami sudah berubah jadi monster dan menjadi ancaman bagi sang istri, dan istri memilih bertahan .... ini namanya memasukkan diri sendiri ke kandang harimau. Allah sayang kalian, Nabi sayang kalian, Indah juga sayang kalian, makanya mari belajar berhijrah dari Nabi.
Sahabatku sayang,
Banyak sekali wanita mengalami siksaan fisik dan memilih bertahan dengan berbagai alasan, mulai demi anak, demi menjaga nama baik orang tua, demi nama baik diri sendiri dan suami, karena pegawai negri ngurus cerai repot , dll dll. Hanya satu alasan yang boleh kita jadikan alasan, yaitu karena Allah, baik memilih bertahan atau berpisah musti karena Allah.
Dan Allah sudah menurunkan contoh dari Nabi yang berupa hijrah, itu semua karena Allah sayang kalian, Nabi sayang kalian dan Indah juga sayang kalian.
Ayolah beranikan diri untuk berhijrah. Berhijrah secara bertahap, sistematis dan terencana, itulah yang dilakukan oleh Nabi.
Coba mulai berhijrah dari menata pemikiran dulu, ditimbang-timbang, diistiharahi, bila petunjuk Allah memang sebaiknya berpisah, ayo segera menyusun keberanian, kekuatan dan rencana.
Setelah pemikiran, mulai menata sikap, jangan bersikap lemah, Allah lebih menyukai muslim yang kuat daripada yang lemah. Tidak berdosa melawan kesewenang wenangan meskipun itu dilakukan terhadap suami sendiri, tolak perlakuan kasarnya.
Gimana dong cara menolaknya bila tiba-tiba saja tangannya melayang ke wajah ? ....... Susun strategi lah, kalian yang lebih tahu 'celah' suami kalian, disaat yang memungkinkan bicara dengan tegas, bila kalian tidak mau lagi diperlakukan kasar, atau kalau diperlakukan begitu lagi lebih baik berpisah.
Bagaimana bila petunjuknya tetap bertahan ? Ya, dipasrahkan Allah saja dan tetap berani mengambil sikap. Bisa jadi suami adalah amanah Allah yang musti anda bawa menujuNya.
Teriring doaku semoga segala langkah yang kalian ambil dalam hidup ini adalah karena dan untuk meraih ridhaNya saja.
Salam sayang.
Sahabatku sayang,
Ingat nggak saat kecil kita mendengar cerita tentang hijrah nabi dari Mekah ke Madinah ? Karena saat itu umat Islam mengalami siksaan dan ancaman yang luar biasa dari orang orang kafir Mekah ? Kondisi umat benar-benar terancam.
Banyak ahli menafsirkan hijrah dengan kupasan yang mendalam, tapi Indah mau menghubungkannya dengan kasus KDRT saja.
Hijrah adalah contoh nyata, bila mengalami siksaan fisik dan mental, musti hijrah / pindah. Kejadiannya bisa berlaku masal seperti kejadian hijrah Nabi atau dialami oleh perorangan sebagai sebuah analogi. Bila merasa terancam keselamatannya ya musti hijrah. Rasakanlah dengan hati yang lembut, betapa hijrah adalah solusi yang penuh kasih sayang untuk orang-orang yang mengalami tekanan fisik dan mental.
Seorang istri yang mengalami siksaan fisik dan mental, sebaiknya jangan ragu untuk pergi dari rumah (hijrah). Jangan takut dibilang istri durhaka, karena ukuran suami yang musti kita patuhi adalah suami yang saleh, yang penyayang, yang membimbing istrinya kepada Allah. Bila suami sudah berubah jadi monster dan menjadi ancaman bagi sang istri, dan istri memilih bertahan .... ini namanya memasukkan diri sendiri ke kandang harimau. Allah sayang kalian, Nabi sayang kalian, Indah juga sayang kalian, makanya mari belajar berhijrah dari Nabi.
Sahabatku sayang,
Banyak sekali wanita mengalami siksaan fisik dan memilih bertahan dengan berbagai alasan, mulai demi anak, demi menjaga nama baik orang tua, demi nama baik diri sendiri dan suami, karena pegawai negri ngurus cerai repot , dll dll. Hanya satu alasan yang boleh kita jadikan alasan, yaitu karena Allah, baik memilih bertahan atau berpisah musti karena Allah.
Dan Allah sudah menurunkan contoh dari Nabi yang berupa hijrah, itu semua karena Allah sayang kalian, Nabi sayang kalian dan Indah juga sayang kalian.
Ayolah beranikan diri untuk berhijrah. Berhijrah secara bertahap, sistematis dan terencana, itulah yang dilakukan oleh Nabi.
Coba mulai berhijrah dari menata pemikiran dulu, ditimbang-timbang, diistiharahi, bila petunjuk Allah memang sebaiknya berpisah, ayo segera menyusun keberanian, kekuatan dan rencana.
Setelah pemikiran, mulai menata sikap, jangan bersikap lemah, Allah lebih menyukai muslim yang kuat daripada yang lemah. Tidak berdosa melawan kesewenang wenangan meskipun itu dilakukan terhadap suami sendiri, tolak perlakuan kasarnya.
Gimana dong cara menolaknya bila tiba-tiba saja tangannya melayang ke wajah ? ....... Susun strategi lah, kalian yang lebih tahu 'celah' suami kalian, disaat yang memungkinkan bicara dengan tegas, bila kalian tidak mau lagi diperlakukan kasar, atau kalau diperlakukan begitu lagi lebih baik berpisah.
Bagaimana bila petunjuknya tetap bertahan ? Ya, dipasrahkan Allah saja dan tetap berani mengambil sikap. Bisa jadi suami adalah amanah Allah yang musti anda bawa menujuNya.
Teriring doaku semoga segala langkah yang kalian ambil dalam hidup ini adalah karena dan untuk meraih ridhaNya saja.
Salam sayang.
Alhamdulillah...
BalasHapusTepat sekali dengan misi kami hari ini...
Terimakasih bisa dijadikan tambahan bekal...
dan bagaimana yg telah menjadi korban sehingga istri menjadi depresi tdk berkesudahan...
kami sudah berpasrah kepada Allah, setiap cacian teror via sms selalu kami balas dengan ayat-Nya yg insyaAllah selalu nemu yg pas... tetapi kami kasihan pada si korban, hanya do'a yang bertahun terpanjatkan oleh ortu, dan keluarga besar si korban tersebut agar si korban menjadi anak sholehah yg menyejukkan padangan...
salam untuk keluarga ya mbak..
Iya mbak Sari, doaku saja semoga para wanita yang terdhalimi mendapat jalan keluar yang terbaik dari Allah dan anak-anak mereka menjadi anak yang saleh salihah yang membela dan menyejukkan hati ibunya
HapusRemarkable! Its truly awesome piece of writing, I have got much clear idea concerning
BalasHapusfrom this paragraph.
Feel free to visit my web page wirtualny spacer po krakowie