Aku dan suamiku tak pernah memperingati hari pernikahan kami, entah kenapa, bagi kami itu bukan hal penting sih .... yang penting kami selalu harmonis sekeluarga, aku dan suamiku juga selalu rukun.
Ketika Aden dan Zelika, anak pertama dan kedua kami lulus kuliah, aku mulai menghitung, sebenarnya sudah berapa lama sih kami menikah ? Hmm .... ternyata pernikahan perak telah terlampaui tanpa peringatan .... hehehe, baru nyadar kalau tgl 10 juli besok aku sudah jadi bojone Hary Susetyo selama 26 tahun.
Selama bersamanya, suka duka dihadapi berdua, jatuh bangunpun dijalani dengan happy saja. Aku merasa kuat karena Allah menurunkan dia padaku, dia yang tenang, yang sabar dan penyayang, yang disisinya aku merasa damai dan bahagia.
Aku ini wanita yang agak aneh karena aku indigo, sepanjang pernikahan kami, keindigoanku ini cukup menguras energi. Dulu aku gampang kerasukan dan mengeluarkan omongan nggladrah yang bisa memancing emosi suami, padahal saat nggladrah itu suamiku gak tahu kalau sebenarnya aku sedang kerasukan. Untungnya dia sabar luar biasa.
Kesabarannya yang membuat aku pernah bilang pada ustadz Virien :"Kalau suamiku bukan dia, mungkin aku sudah ditinggalkan ". Ustadz Virien tertawa, lalu bilang :"Hidup bunda itu sudah dipersembahkan kepada Allah sih, makanya fasilitasnya lengkap .... hahaha". Benar sekali, dia sengaja dikirim Allah untuk meladeniku .... hmmm .... dan berarti juga aku juga dikirim Allah untuknya, untuk dia cintai dan dia jaga.
Kami juga pernah bertengkar walau jarang banget, karena dia selalu mengalah, yang penting baginya adalah aku bahagia, begitu katanya. Ucapannya ini yang membuatku berasa menjadi wanita yang istimewa. Ini juga yang membuat aku tak bisa berpaling darinya meski di hatiku sekalipun.
Hmm ... jujur saja, selama menikah adaaa saja kok godaan dari sang penggoda ..., tapi Allah menjaga keutuhan kami. Bila menikah diniatkan karena Allah, semuanya akan baik-baik saja. Akan halnya suamiku, dia meminimalkan godaan dengan jalan menjauhi wanita lain.
"Aku ini menghindari wanita dik", katanya saat aku tanya kenapa nggak ngajak berengan ibu X, kan jalannya searah, saat itu ada acara yang aku tidak ikut serta. Baru aku faham kalau dia melakukannya untuk menjaga perasaanku. Tapi yang terkenal di kalangan teman-temanku malah : "Mbak Indah itu loh cemburuan, makanya kita jangan dekat-dekat pak Hary". .... hahahaha.
Bagiku dia adalah lelaki paling kucinta setelah bapak dan Rasulullah, dia adalah anugerah terindah dari Allah buatku. Tanpanya mungkin aku tidak akan jadi seperti sekarang karena dia selalu mendukungku dalam segala hal.
Kami juga selalu mesra, bila berjalan berdua, dia selalu menggandeng tanganku, memeluk pundak atau pinggangku , tak segan menciumku di hadapan anak-anak atau bahkan di tempat umum .... hehehe. Aku juga suka menggelendot manja di lengannya. Bila dia nyetir, sesekali dia meraih tanganku, mengelusnya, kadang juga aku yang memeluknya dari belakang. Bila berboncengan sepeda motor, dia suka meraih tanganku lalu menciuminya , seolah-olah dia bilang, kamu adalah ratu di hatiku.
Aku sering bertanya padanya :"Kok puluhan tahun bersama, kita seperti pengantin baru terus sih mas".
"Karena Allah menyayangi kita", jawabnya. Jawaban yang singkat tapi maknanya begitu dalam.
Saat aku menulis kisah ini, bersamaan dengan diskusi teman-teman di grup Ordinary Moms, tentang seorang lelaki yang mapan, terlihat bahagia dengan keluarganya, tapi kok masih mengatakan cinta kepada wanita lain, padahal sang istri cantik, berpendidikan, cerdas, nyaris sempurna. Seru sekali diskusi mereka, ada yang bilang memang naluri lelaki itu berpoligami, ada yang bilang barangkali istrinya yang terlalu keras, ada yang bilang lelaki itu type pemburu .... aaaaaaah.... Kalau aku cuma bilang, memangnya tujuan menikah itu apa ?
Bila pernikahan diniatkan karena Allah, insyaAllah akan selalu harmonis.
Ya, hidup kami, anak-anak kami, pernikahan kami sudah kami persembahkan kepada Allah. Menjaga pernikahan kami tetap indah adalah bentuk rasa syukur kami yang mendalam kepada Allah yang mengaruniakan kebahagiaan ini.
Beberapa teman ada yang mengatakan ngiri melihat kami berdua .... aaaah ... cobalah mulai mempersembahkan hidup untuk Allah saja, dan mengajak pasangan untuk semakin mendekatiNya, insyaAllah 'fasilitas' hidup ini akan dilengkapi olehNya dan dimudahkan segala urusan. Aamiin.
Ketika Aden dan Zelika, anak pertama dan kedua kami lulus kuliah, aku mulai menghitung, sebenarnya sudah berapa lama sih kami menikah ? Hmm .... ternyata pernikahan perak telah terlampaui tanpa peringatan .... hehehe, baru nyadar kalau tgl 10 juli besok aku sudah jadi bojone Hary Susetyo selama 26 tahun.
Selama bersamanya, suka duka dihadapi berdua, jatuh bangunpun dijalani dengan happy saja. Aku merasa kuat karena Allah menurunkan dia padaku, dia yang tenang, yang sabar dan penyayang, yang disisinya aku merasa damai dan bahagia.
Aku ini wanita yang agak aneh karena aku indigo, sepanjang pernikahan kami, keindigoanku ini cukup menguras energi. Dulu aku gampang kerasukan dan mengeluarkan omongan nggladrah yang bisa memancing emosi suami, padahal saat nggladrah itu suamiku gak tahu kalau sebenarnya aku sedang kerasukan. Untungnya dia sabar luar biasa.
Kesabarannya yang membuat aku pernah bilang pada ustadz Virien :"Kalau suamiku bukan dia, mungkin aku sudah ditinggalkan ". Ustadz Virien tertawa, lalu bilang :"Hidup bunda itu sudah dipersembahkan kepada Allah sih, makanya fasilitasnya lengkap .... hahaha". Benar sekali, dia sengaja dikirim Allah untuk meladeniku .... hmmm .... dan berarti juga aku juga dikirim Allah untuknya, untuk dia cintai dan dia jaga.
Kami juga pernah bertengkar walau jarang banget, karena dia selalu mengalah, yang penting baginya adalah aku bahagia, begitu katanya. Ucapannya ini yang membuatku berasa menjadi wanita yang istimewa. Ini juga yang membuat aku tak bisa berpaling darinya meski di hatiku sekalipun.
Hmm ... jujur saja, selama menikah adaaa saja kok godaan dari sang penggoda ..., tapi Allah menjaga keutuhan kami. Bila menikah diniatkan karena Allah, semuanya akan baik-baik saja. Akan halnya suamiku, dia meminimalkan godaan dengan jalan menjauhi wanita lain.
"Aku ini menghindari wanita dik", katanya saat aku tanya kenapa nggak ngajak berengan ibu X, kan jalannya searah, saat itu ada acara yang aku tidak ikut serta. Baru aku faham kalau dia melakukannya untuk menjaga perasaanku. Tapi yang terkenal di kalangan teman-temanku malah : "Mbak Indah itu loh cemburuan, makanya kita jangan dekat-dekat pak Hary". .... hahahaha.
Bagiku dia adalah lelaki paling kucinta setelah bapak dan Rasulullah, dia adalah anugerah terindah dari Allah buatku. Tanpanya mungkin aku tidak akan jadi seperti sekarang karena dia selalu mendukungku dalam segala hal.
Kami juga selalu mesra, bila berjalan berdua, dia selalu menggandeng tanganku, memeluk pundak atau pinggangku , tak segan menciumku di hadapan anak-anak atau bahkan di tempat umum .... hehehe. Aku juga suka menggelendot manja di lengannya. Bila dia nyetir, sesekali dia meraih tanganku, mengelusnya, kadang juga aku yang memeluknya dari belakang. Bila berboncengan sepeda motor, dia suka meraih tanganku lalu menciuminya , seolah-olah dia bilang, kamu adalah ratu di hatiku.
Aku sering bertanya padanya :"Kok puluhan tahun bersama, kita seperti pengantin baru terus sih mas".
"Karena Allah menyayangi kita", jawabnya. Jawaban yang singkat tapi maknanya begitu dalam.
Saat aku menulis kisah ini, bersamaan dengan diskusi teman-teman di grup Ordinary Moms, tentang seorang lelaki yang mapan, terlihat bahagia dengan keluarganya, tapi kok masih mengatakan cinta kepada wanita lain, padahal sang istri cantik, berpendidikan, cerdas, nyaris sempurna. Seru sekali diskusi mereka, ada yang bilang memang naluri lelaki itu berpoligami, ada yang bilang barangkali istrinya yang terlalu keras, ada yang bilang lelaki itu type pemburu .... aaaaaaah.... Kalau aku cuma bilang, memangnya tujuan menikah itu apa ?
Bila pernikahan diniatkan karena Allah, insyaAllah akan selalu harmonis.
Ya, hidup kami, anak-anak kami, pernikahan kami sudah kami persembahkan kepada Allah. Menjaga pernikahan kami tetap indah adalah bentuk rasa syukur kami yang mendalam kepada Allah yang mengaruniakan kebahagiaan ini.
Beberapa teman ada yang mengatakan ngiri melihat kami berdua .... aaaah ... cobalah mulai mempersembahkan hidup untuk Allah saja, dan mengajak pasangan untuk semakin mendekatiNya, insyaAllah 'fasilitas' hidup ini akan dilengkapi olehNya dan dimudahkan segala urusan. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar