Selasa, 20 November 2012

Ingin Menginspirasi Banyak Orang

Ternyata Indah punya pembaca mahasiswa juga loh, cowok ganteng ...... Beberapa hari lalu si ganteng yang pinter banget ini chatting denganku.  Selain kuliah, dia nyambi bekerja sebagai digital artis dan mendirikan sebuah komunitas digital artis yang secara offline aktif berpemeran, menerbitkan buku anime, dan banyak lagi kegiatan grupnya .....

Si ganteng sedang galau rupanya, dia membicarakan masalah masa depannya setelah lulus nanti, .... karena dia merasa cita-citanya gak ada mulia-mulianya , dia ingin menjadi digital artis ternama yang diakui dunia. Dia anggap ini cuma ambisi pribadi yang tidak "menyentuh" , yang tidak mulia karena tidak bisa menginspirasi banyak orang ......


salah satu gambar si ganteng di galeri deviant art mysticflame

Benarkah apa yang dia pikirkan?

Indah mau nanya sekarang, apakah pekerjaan yang mulia itu cuma pekerjaan yang menginspirasi banyak orang?  Apakah untuk bisa menginspirasi banyak orang kita  harus mengubur ambisi pribadi ?

Apa jawaban anda?

Indah jadi ingat akan seorang sahabat, seorang lelaki yang masih muda, tapi dia menderita gagal ginjal, tahu kan? ini sakit yang membutuhkan banyak biaya dan banyak kesabaran.  Dua kali seminggu menjalani cuci darah, padahal dengan sakitnya ini dia sudah tak lagi bisa memenuhi kewajibannya mencari nafkah.  Namun dia amat beruntung karena istrinya yang cantik dengan setia mendampingi.

Herannya, saat menengok mereka berdua di rumah sakit, aku tidak mendengar keluh kesah dari keduanya, mereka berdua tampak ikhlas.  Bahkan di istri memuji betapa tabahnya sang suami menjalani sakitnya, sedangkan sang suami memuji betapa hebat kesetiaan istrinya.

Pulang dari rumah sakit aku jadi malu hati ! Aku yang dikasih sehat sama Allah kok malah banyak berkeluh kesah, masuk angin sedikit saja mengeluh, sesak nafas dikit aja nangis-nangis, lemes waktu haidh aja sudah pasang tampang memelas ........... Lah yang dikasih sakit gagal ginjal masih bisa tersenyum dan ikhlas.

Sepasang sahabatku itu, dalam sakit dan perjuangannya untuk sembuh, telah menginspirasi orang lain dengan keikhlasannya.  Bahkan dia telah memuliakan dirinya dengan keikhlasannya.

Tuh kan? Untuk bisa menginspirasi orang lain tidak perlu hal yang muluk-muluk, tak perlu jadi inspirator atau motivator, tak perlu jadi Mario Teguh ........ Orang yang menjalani takdirnya dengan ikhlas pun sudah begitu menginspirasi.

Dan Allah tidak pernah bilang dalam kitab sucinya bahwa orang yang paling mulia adalah orang yang paling banyak menginspirasi orang lain ..... nggak pernah kan?  Karena yang dinilai Allah bukan kuantitasnya, namun seberapa ikhlasnya, seberapa taqwanya, seberapa istiqamahnya kita dengan nila-nilai qur'ani yang kita pegang teguh.

Kembali kepada cita-cita si ganteng yang ingin jadi artis ternama yang diakui dunia.  Nih soal cita-cita yang katanya tidak ada mulia-mulianya, wah .... ibu Indah musti 'mendongeng' nih ..... sssttt ..... duduk manis, jangan ribut.

Allah menciptakan setiap orang unik, masing-masing orang punya kelebihan dan bakat.  Setiap rencanaNya sempurna, jadi setiap hal yang Allah berikan pada tiap diri adalah sempurna, sesuai kebijaksanaanNya yang Maha Agung. 

Jadi Allah tak pernah main-main saat memberikan si ganteng bakat menggambar, bahkan dia musti menyadari bahwa perjalanan hidupnya yang mengalir hingga bisa mengasah ketrampilannya sampai saat ini, itu semua adalah kemudahan dari Allah, jalan dari Allah, jalan yang mudah dan indah.

Di titik ini dia musti menyadari bahwa menekuni dengan serius apa yang diberikan Allah kepadaNya adalah bentuk dari rasa syukurnya.  Kebahagiaan / rasa senangnya  menekuni bidangnya adalah refleksi dari rasa ikhlas akan bakat pemberian Allah.

Nah, bila menyadari hal ini, dia sudah bisa memahami bekerja untuk bersyukur.  Orang yang bersyukur tentu akan mempersembahkan hidupnya untuk Allah, segala bakat dan semua yang dia miliki dipersembahkan kepada Allah.  Yang dicari adalah keridhaan Allah.  Bahkah saat dia memutuskan untuk jadi artis ternamapun itu adalah bentuk pertanggung jawabannya akan bakat pemberian Allah, karena dia ingin mempersembahkan yang terbaik untuk Tuhannya, untuk Allahnya.

Tidak ada yang salah saat si ganteng memutuskan untuk menjadi digital artis ternama yang diakui dunia.  Yang dia butuhkan adalah menata mind setnya seperti 'dongeng' bu Indah barusan. Percayalah anakku, ananda pasti mendapat hal yang melampaui mimpi ananda bila segala yang kamu miliki sudah dipersembahkan kepada Allah. 

Dan anandapun tak perlu menjadi Mario Teguh untuk bisa menginspirasi dunia.  Karena pribadi yang ikhlas pasti menginspirasi alam semesta. Jadilah  orang yang ikhlas dengan bakatmu, dan jadilah orang yang bersyukur dengan jalan mengasah bakatmu, dan jadilah yang terbaik karena hanya yang terbaik yang pantas dipersembahkan kepada Allah.

Orang yang bekerja untuk bersyukur dan mencari keridhaan Allah dan menginginkan menjadi yang terbaik untuk Tuhannya, adalah orang yang terjauh dari selera rendah, dia senantiasa selaras dengan alam semesta.

Rasa syukurnya akan mengalir dalam karya-karya yang penuh nilai, dia tidak akan terbawa 'arus' dunia seni yang susah digambarkan.  Nilai inilah yang membuatnya berharga, di bumi dan di langit, lalu tanpa dia sadari dia menyebarkan nilai-nilai itu tanpa banyak kata, menginspirasi alam semesta .

Contoh kongretnya : seorang digital artis yang sudah punya mind set seperti dongeng bu Indah tadi, tak akan tega menggambar wanita telanjang karena dia punya tanggung jawab di hadapan Allah untuk menjaga seni itu tetap suci dan diapun berusaha menyebarkan kesucian itu dengan caranya.

Gambar / lukisan memang tidak bisa berkata-kata, tapi dia adalah kata-kata dalam bahasa goresan, setiap goresan tangan pelukis adalah wakil dari pikiran dan perasaan pelukisnya.  Bila pikiran dan perasaan sang pelukis suci, kesucian itu pasti memancar dalam goresannya, dan ini akan tertangkap oleh penikmat seni dan mempengaruhinya tanpa disadari.

Semoga ananda yang ganteng, suatu saat kelak akan punya pengalaman spiritual yang indah di dunia yang sedang dia tekuni.  Insya Allah.  Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar