Beberapa hari di rumah ibu di Ngantang membuatku punya banyak waktu luang, biasanya kugunakan untuk membaca , berdzikir atau murattal qur'an.
Suatu sore aku berdzikir di kursi di depan televisi, hingga hampir tertidur. Sebelum benar-benar tertidur, Allah memperlihatkanku sebuah 'tayangan' yang semakin menambah keimananku padaNya, semoga juga ikut menambah keimanan kalian juga, sahabat, karena aku akan menceritakannya pada kalian semua.
Dalam 'video' yang kulihat itu, aku menjadi salah satu pemeran utamanya ... hmm.
Aku merasa seperti berada di sebuah padang yang luas, tapi redupnya seperti kalau lihat film Harry Potter, matahari tampak dekat dan besar di ufuk barat, nyala apinya membuat takut siapapun yang melihatnya, menjilat-jilat langit kelam, tampak separuh terbenam.
Aku berjalan tergesa, setengah berlari, diikuti banyak orang di belakangku, saat itu aku juga tidak mengerti hendak kemana. Kadang langkahku terlalu cepat, hingga orang-orang di belakangku memanggil-manggil, membuatku memperlambat kecepatanku.
Akhirnya kami tiba di tepi sebuah jurang yang luas dan dalamnya seperti tak berdasar, yang kelihatan di jurang itu hanya hitam. Secara logika mustahil kaki kecil manusia mampu melompatinya, dari tepi ke tepi kira-kira berjarak puluhan langkah. Tapi anehnya dengan penuh percaya diri aku melompatinya dengan sekali lompatan, spontan lompatanku diikuti oleh orang-orang di belakangku.
Anehnya, saat melakukan lompatan itu, tiba-tiba kami semua jadi punya sayap. Sayap-sayap itulah yang membuat kami melanjutkan perjalanan dengan terbang. Tapi tak berarti perjalanan menjadi mulus, karena beberapa orang tidak bisa terbang tinggi hingga aku perlu membantunya dengan mentransfer energi, bahkan ada salah seorang diantaranya terjatuh.
Aku segera menghampiri sahabat yang terjatuh tadi, kudekati dan kuberi pertolongan sebisaku, tapi dia tetap terbaring tak berdaya, sampai dia bilang bahwa dia sudah tidak kuat lagi. Walau tidak bisa menolongnya, aku tetap berada di sisinya untuk memberinya semangat dan hanya bisa menunggu hingga dia kuat lagi.
Di saat genting itulah muncul sebuah keajaiban, tiba tiba kami melihat cahaya sebesar gunung, ternyata cahaya itu memancar dari kitab al qur'an. Tanpa kami memintanya, al qur'an itu memfokuskan cahayanya pada temanku yang sudah tak berdaya itu. Tubuhnya langsung menyerap segenap energi, membuatnya bangkit lagi dan lebih kuat dari sebelumnya.
Iring-iringan manusia bersayap itu lalu melanjutkan perjalanan ke langit dan berakhir pada seberkas cahaya, seperti sebuah pintu bulat besar yang berkilau penuh kesejukan. Semua orang selamat melewati pintu itu dan menghilang dari pandangan.
Mimpi yang indah untuk diingat, sebuah isyarat dan juga sebuah peringatan agar kita memegang teguh al qur'an. Al qur'an adalah satu satunya kitab suci yang bisa memberikan syafaat di hari kiamat kepada pembacanya, di saat seorang sahabat tidak bisa menolong sahabatnya, seorang ayah tidak bisa menolong anaknya.
Aku jadi ingat akan ayat pertama di surat jinn, bahwa sekelompok jin menyebut al quran itu qur'aanan ajaba atau al qur'an yang penuh keajaiban. Keajaiban al qur'an bisa dipandang dari berbagai segi dan dari berbagai sudut pandang, ada yang membuktikan dari segi kebenaran ilmiahnya, kebenaran ramalannya, angka-angkanya yang seimbang ... tak derdefinisikan banyaknya.
Aku hanya ingin mengingatkan, mumpung kita masih hidup di dunia, mari dekati dan akrabi al qur'an. Bacalah tanpa ada hari yang terlewat, fahami dan resapi maknanya, lakukan tuntunannya, sebarkan di lingkungan kita, cintai dia, ikatkan hati kita padanya. Buka hati dan ijinkan al qur'an mengisi jiwa kita dan biarkan air mata mengalir saat membacanya.
Suatu sore aku berdzikir di kursi di depan televisi, hingga hampir tertidur. Sebelum benar-benar tertidur, Allah memperlihatkanku sebuah 'tayangan' yang semakin menambah keimananku padaNya, semoga juga ikut menambah keimanan kalian juga, sahabat, karena aku akan menceritakannya pada kalian semua.
Dalam 'video' yang kulihat itu, aku menjadi salah satu pemeran utamanya ... hmm.
Aku merasa seperti berada di sebuah padang yang luas, tapi redupnya seperti kalau lihat film Harry Potter, matahari tampak dekat dan besar di ufuk barat, nyala apinya membuat takut siapapun yang melihatnya, menjilat-jilat langit kelam, tampak separuh terbenam.
Aku berjalan tergesa, setengah berlari, diikuti banyak orang di belakangku, saat itu aku juga tidak mengerti hendak kemana. Kadang langkahku terlalu cepat, hingga orang-orang di belakangku memanggil-manggil, membuatku memperlambat kecepatanku.
Akhirnya kami tiba di tepi sebuah jurang yang luas dan dalamnya seperti tak berdasar, yang kelihatan di jurang itu hanya hitam. Secara logika mustahil kaki kecil manusia mampu melompatinya, dari tepi ke tepi kira-kira berjarak puluhan langkah. Tapi anehnya dengan penuh percaya diri aku melompatinya dengan sekali lompatan, spontan lompatanku diikuti oleh orang-orang di belakangku.
Anehnya, saat melakukan lompatan itu, tiba-tiba kami semua jadi punya sayap. Sayap-sayap itulah yang membuat kami melanjutkan perjalanan dengan terbang. Tapi tak berarti perjalanan menjadi mulus, karena beberapa orang tidak bisa terbang tinggi hingga aku perlu membantunya dengan mentransfer energi, bahkan ada salah seorang diantaranya terjatuh.
Aku segera menghampiri sahabat yang terjatuh tadi, kudekati dan kuberi pertolongan sebisaku, tapi dia tetap terbaring tak berdaya, sampai dia bilang bahwa dia sudah tidak kuat lagi. Walau tidak bisa menolongnya, aku tetap berada di sisinya untuk memberinya semangat dan hanya bisa menunggu hingga dia kuat lagi.
Di saat genting itulah muncul sebuah keajaiban, tiba tiba kami melihat cahaya sebesar gunung, ternyata cahaya itu memancar dari kitab al qur'an. Tanpa kami memintanya, al qur'an itu memfokuskan cahayanya pada temanku yang sudah tak berdaya itu. Tubuhnya langsung menyerap segenap energi, membuatnya bangkit lagi dan lebih kuat dari sebelumnya.
Iring-iringan manusia bersayap itu lalu melanjutkan perjalanan ke langit dan berakhir pada seberkas cahaya, seperti sebuah pintu bulat besar yang berkilau penuh kesejukan. Semua orang selamat melewati pintu itu dan menghilang dari pandangan.
Mimpi yang indah untuk diingat, sebuah isyarat dan juga sebuah peringatan agar kita memegang teguh al qur'an. Al qur'an adalah satu satunya kitab suci yang bisa memberikan syafaat di hari kiamat kepada pembacanya, di saat seorang sahabat tidak bisa menolong sahabatnya, seorang ayah tidak bisa menolong anaknya.
Aku jadi ingat akan ayat pertama di surat jinn, bahwa sekelompok jin menyebut al quran itu qur'aanan ajaba atau al qur'an yang penuh keajaiban. Keajaiban al qur'an bisa dipandang dari berbagai segi dan dari berbagai sudut pandang, ada yang membuktikan dari segi kebenaran ilmiahnya, kebenaran ramalannya, angka-angkanya yang seimbang ... tak derdefinisikan banyaknya.
Aku hanya ingin mengingatkan, mumpung kita masih hidup di dunia, mari dekati dan akrabi al qur'an. Bacalah tanpa ada hari yang terlewat, fahami dan resapi maknanya, lakukan tuntunannya, sebarkan di lingkungan kita, cintai dia, ikatkan hati kita padanya. Buka hati dan ijinkan al qur'an mengisi jiwa kita dan biarkan air mata mengalir saat membacanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar