Jumat, 16 November 2012

Kebaikan Yang Terbalas Dengan Indah

Kemarin malam seorang saudaraku datang dari Batu, beliau adalah pak N sang adik dari pengusaha kerupuk kentang yang pernah aku ceritakan di "Jangan Menyandarkan Diri Pada Akal".  Ingat ? Aku cerita tantang pengusaha krupuk yang namanya bu Bekti yang menjalankan usaha tanpa marketing sama sekali.

Sudah lama aku tidak bertemu dengan pak N, makanya kami ngobrol ngalor ngidul, dari soal bisnisnya sampai soal Jokowi dan Ahok ..... hahaha.

Darinya aku tahu usahanya mengalami kemajuan pesat, seperti anak panah yang dilepas dari busurnya ...... Dia sudah mengeksport kerupuknya ke beberapa negara, bahkan sampai Cina (nah lo Cina !!! bukan cuma kamu yang bisa melakukan penyerbuan barang ke Indonesia, kami juga bisa tahu? ) ...... Ya gitu deh, dibandingkan saat terakhir kali bertemu dia, usahanya bukan lagi berjalan atau berlari, tapi terbang !!!

Ingat akan cerita bu Bekti yang mendapat seorang pelanggan besar dari sang adik.  Aku yakin, sang adik memberikan pelanggannya karena terdorong rasa kasih sayang dan rasa ingin menolong sang kakak.  Dan begitulah balasan Allah untuk orang yang berbuat baik, Allah ganti dengan berlipat-lipat dan tanpa putus.

Ada ayat suci yang mengatakan bahwa bila kita berbuat baik, maka berarti  berbuat baik kepada diri sendiri, begitupun sebaliknya, bila kita berbuat kejahatan, berarti berbuat jahat kepada diri sendiri.  Buka al qur'an surat Al Isra ayat 17.

Berbuat baik itu bukan cuma perbuatan baik yang 'kelihatan' saja, seperti sedekah, memberi makan fakir miskin,  membangun tempat ibadah dll dll .... tapi juga perbuatan baik yang dilakukan oleh pikiran dan hati kita, seperti berpikir positif, berbaik sangka, memaafkan, menyayangi semua orang, mendoakan orang lain, jangan lupa doakan pemimpin kita yang sedang berjuang untuk rakyat (Halo pak Dahlan Iskan, Pak Jokowi-Ahok ....... ), berdoa untuk Palestina .... untuk seluruh umat yang sedang terdhalimi ....

Hati yang baik, bersih dan bening, memang bukan hal yang mudah untuk dicapai, ada saja gangguannya, tapi harus terus diperjuangkan karena Allah. 

Kalau dipikir-pikir sebenarnya berbuat baik dengan hati itu lebih ekonomis kan? tapi kenapa ya orang lebih enggan melakukannya? enggan memaafkan, lebih suka bergunjing, lebih suka marah-marah, dengki, iri, dendam  ....iiiiihhhhh, gemes gemes gemes !!!
    

2 komentar:

  1. Nice article mbak Indah. Kalau yg selama ini banyak terjadi adalah menyembunyikan informasi atau menelikung jalan rejeki orang lain. Insya Allah semoga Allah swt melindungi kita semua dari perbuatan tercela tsb. Dan selalu berbuat kebaikan dengan membukakan jalan rejeki bagi orang lain.

    BalasHapus