Jumat, 07 April 2017

Perang Ego

Perang Ego
#innuriinspirasi #innuriproduct

Beberapa hari terakhir ada doa yang viral di media sosial, doa seorang habib yang isinya keburukan. Disambung kemarin ada aksi demo menentang pemerintah. Keduanya direspon dengan dua reaksi. Yang setuju dan yang tidak setuju. Yang setuju mengkafir-kafirkan yang tak setuju , yang tak setuju membalas dengan mengolok-olok yang setuju.

Yuk ajak belajar hati kita, di kuliah pak Sonnie, ada 2 receiver di hati yaitu hati nurani yang menangkap broadcast Tuhan dan ego yang menangkap broadcast kegelapan. Yang dari Tuhan sifatnya penuh kasih, kedamaian dan kebahagiaan. Yang dari kegelapan penuh amarah, kebencian, dendam, permusuhan , takut , khawatir , sedih dll.
Sekarang mulai belajar, ketika melihat orang berdoa dengan doa yang buruk dan yang berdemo menuntut ini itu , bagaimana rasanya di hati ? Panas, sedih, hati langsung mengkeret atau malah hati jadi puas dan lega ? Kalau reaksi hati jadi puas dan lega berarti hati menyimpan kebencian. Kalau hati menyalah-nyalahkan mereka, ini juga mengandung kebencian. Jadi yang pro atau yang kontra , sama saja bergerak di lingkaran ego, dan pasti terasa tidak enak di hati , inilah kegelapan. Bila ego dibalas dengan ego , hasilnya jadi kegelapan kwadrat alias kekacauan dan kehancuran.

Untuk keluar dari lingkaran kegelapan, ya kembali ke Tuhan , ke hati nurani. Bahwa semuanya terjadi dengan ijin Allah agar kita kembali dalam kasih sayangNya.  Rengkuh semuanya dalam cinta kasih , doakan mereka semuanya agar kembali dalam kasih sayang Tuhan.

Bila ada yang membenci dengan sikap kita , maafkan dan doakan dengan doa terbaik, inilah zona kasih sayang Tuhan. Tentu tak mudah untuk mengambil sikap hati seperti ini , maka harus memohon agar Allah membantu,  kita pasrah dan bersedia saja dibantu. Kalau aku biasanya pakai ho'oponopono saat memasrahkannya.

Orang yang sedang memuja egonya , hatinya sebenarnya dipenuhi rasa sakit. Bayangkan sel-sel kanker sedang menggerogoti tubuh Indonesia kita. Kita yang sel-sel waras tak perlu membenci atau ngajak perang, karena obatnya adalah cinta kasih. Ketika hati kita mencinta, kita sedang bekerja dengan Tuhan. Dan apa sih yang tak mungkin bagiNya ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar