Sabtu, 08 Desember 2012

Guru Spiritual Itu Bernama : Ebiet G Ade (1)

Sore ini nyampai rumah setelah mengikuti acara konser mas Ebiet di Bromo. 

Tahu nggak? komunitas penggemar mas Ebiet di fb itu tak satupun yang aku 'kenal darat'.  Tapi begitu aku membaur dengan mereka, aroma persaudaraan begitu kental dan tulus, hangat dan damai, sedamai lagu lagu Ebiet....

Acara yang diselenggarakan di hotel yang berada di kawasan wisata gunung Bromo ini dimulai jam 7, dibuka dengan penampilan anggota komunitas EGA Forever dalam membawakan lagu-lagu Ebiet.  Bagiku  ini penampilan yang nipu banget .... lah gimana gak nipu, pas aku turun memasuki tempat acara, aku mendengar lagu Ebiet dinyanyikan dengan merdunya diiringi petikan gitar yang syahdu, kukira itu suara mas Ebiet, eh lah kok suaranya anggota EGA Forever ....

Aku gak tahu jam berapa mas Ebiet mulai manggung, saat itu aku sedang makan soto yang hangat di suasana yang amat dingin di resto hotel dengan mas Hary, lapeeeerrrr .....

Pertama kali lihat sang maestro tampil, aku langsung ngerasa ini orang kok sabar banget, damai banget jiwanya, aura sejuknya begitu terasa.  Beliau membawakan 22 lagu tanpa ngoyo, enteng aja sambil diselingi pembicaraan ringan tentang lagu itu dan suaranya itu loh ..... memukau !!!  Beda banget bila dibandingkan dengan dengerin kaset atau nonton tivi ....

Beliau menyanyikan lagu dengan lembut dan tentu saja amat menjiwai, kadang penonton dibawa dalam suasana yang syahdu, kadang dalam irama riang yang bikin kaki dan kepala bergoyang mengikuti irama.

Aku ingat saat meledaknya album Camelia 1, saat itu aku masih duduk di bangku SMP  Aku langsung jatuh hati dengan lirik, melodi dan musiknya yang begitu 'sesuatu' dan khas. Selain itu syair dan lagunya begitu menguatkan jiwa, bahkan anak sekecil aku saat itu bisa merasakannya.

Semua lagu-lagu mas Ebiet aku suka, bagiku semua teramat indah,  Tapi ada dua buah lagu yang amat berarti buatku, yaitu lagu 'KepadaMu Aku Pasrah' dan 'Camelia 1'.

Lagu 'KepadaMu Aku Pasrah' itu selalu aku nyanyikan saat sedang mendapat ujian iman yang berat. Mungkin ada yang pingin tahu seberat apa?  Bisa dibaca di artikelku 'Titian Serambut Dibelah Tujuh' .....

Lagu itu menjadi 'penguat jiwa' bagiku bahkan sampai saat ini.  Banyak cobaan iman kualami, mulai dari keraguanku tentang Islam sampai berbagai masalah yang timbul karena aku indigo.

Lagu itu sudah menyadarkanku bahwa iman adalah sesuatu yang wajib diperjuangkan, agar dia tetap tegar seperti batu gunung yang setiap hari diterpa angin,  agar dia kuat seperti batu karang walau dihempas ombak yang menerjang terjang. 

Belakangan ini aku bahkan menilai lagu lagu Ebiet adalah lagu yang qur'ani banget. Renungkan syair ini:

kepadaMu aku pasrahkan seluruh jiwa dan ragaku
hidup dan mati hanya di tanganMu
bahagia sedih ada di jariMu

Syair lagu itu mengingatkanku akan makna surat Al Mulk, dengerin salah satu ayat dari surat al mulk 'qul huwa rohmanu amanna bihi wa alaihi tawakalna' yang artinya, 'Allah yang maha penyayang mengatakan berimanlah kepadanya dan bertawakallah padaNya'.  Bertawakal artinya berpasrah kepada Allah dalam segala persoalan hidup.

Beberapa tahun terakhir ini kita dipertemukan dengan motivator muda yang begitu hebat, dia bisa membuktikan betapa dasyatnya kekuatan 'berpasrah diri', dan mereka sendiripun orang-orang yang hebat dalam praktek, bukan hanya bisa berorasi atau menulis buku.  Yang aku tahu diantaranya adalah mas Erbe Sentanu dan mas Ippho Santoso.

cukup lama aku mencari menembus pekat dan menerjang kelam
menyusuri langkah yang makin jauh
adalah firmanMu pemandu jalanku

Syair yang ini membuatku merasa tidak sendirian, semua orang pasti mengalami ujian iman yang berat, sampai musti berjuang dengan menembus pekat dan menerjang kelam.  Perjuangan ini bisa sukses terlewati bila kita berpegang teguh pada al qur'an.

Begitulah, lagu ini selalu menemaniku dalam saat-saat sulit sejak aku masih di sekolah menengah hingga kuliah, bahkan hingga saat ini.

Mas Ebiet sudah mengajariku bahwa berdakwah itu tak selalu menggunakan ayat dan hadits, tapi nilai yang terkandung dalam ayat dan hadits itulah yang lebih penting untuk disebar luaskan dengan berbagai cara yang Allah ridha.

Terimakasih Allah, telah Engkau ciptakan seorang manusia berhati damai yang menyebarkan kedamaian dengan lagu-lagunya, orang itu bernama Ebiet G Ade.

(bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar