Jumat, 14 Desember 2012

Menguak Misteri Pahala


"Ibu, pahala itu apa sih?", tanya Alni suatu hari.
"Pahala itu balasan Allah atas kebaikan yang kita lakukan", kataku.
"Oh, kalau dikumpulin bisa masuk surga gitu", katanya dengan mata bening yang membuka lebar.
"Ya gak usah nunggu di surga, di dunia ini juga sudah dapat balasan, di akhirat juga dapat".
 "Wah, enak ya".
"Ya, kan Allah baik".

Seingatku, sejak kecil sampai dewasa, yang kufahami dari pahala adalah balasan Allah berupa surga setelah kita meninggal.  Rasanya musti  nunggu lamaaaaa ya ...... hehehe.  Padahal pahala itu sudah bisa kita dapatkan DPnya di dunia ini.

Bahkan ustadz Virien bilang bahwa kehidupan kita di dunia ini adalah gambaran kehidupan akhirat.  Maksud beliau, bagaimana sih kehidupan kita di akhirat nanti sudah bisa diprediksi dari kehidupan kita di dunia ini. Bila kehidupan dunia kita penuh kebahagiaan, ya nanti di akhirat juga demikian.  Dan sebaliknya.

Tapi jangan mengukur kebahagiaan dari materi loh yaa.  Juga jangan mengukur kebahagiaan dari sedikit banyaknya ujian dan cobaan.  Bukan berarti orang yang cobaannya berat-berat, dia tidak bahagia.

Trus, gimana dong mengukur bahagia? Bahagia kan relatif? bahkan ukuran bahagia tiap orang beda-beda. Hmmm .... bingung? ... rasa-rasanya aku pernah membahasnya ....  Kalau ukuran sukses dan bahagia menurut al qur'an, yaitu orang yang sudah tidak lagi mempunyai rasa khawatir dan sedih hati.  Ada 14 ayat di dalam al qur'an yang menyebut tentang orang yang tidak khawatir dan tidak sedih ini, cari sendiri yaa di al quran online.

Kembali ke soal pahala tadi. Bagiku pahala merupakan misteri yang bikin penasaran, karena sering terjadi dalam hidupku, Allah membalas kebaikan yang kulakukan dengan hal luar biasa, benar-benar gak kepikir, gak nyampai bila dilogikakan, ajaib banget, kadang merasa oh inikah bukti dari mu'jizat al qur'an?

Kalau soal pahala sedekah, kita sering kali mendengar cerita tentang balasan sedekah yang berlipat ganda, bahkan kita sendiri sering mengalaminya kan? Ini yang membuat banyak orang tertarik untuk bersedekah.

Lah kalau pahala sabar? Ikhlas? Memaafkan?  ...... rasanya aku sering cerita, tapi aku gak tahu apakah ceritaku mampu membuat banyak orang tertarik untuk sabar, ikhlas dan memaafkan.

Tapi kali ini Indah ajak semuanya menguak misteri pahala dibalik perintah Allah yang tertulis di al qur'an.  Yuk belajar 1 ayat saja.

QS. Aali 'Imran (Ali 'Imran) [3] : ayat 134
[3:134] (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan, simak kebaikan yang disebut di ayat itu.  Menahan amarah dan memaafkan, ini hal yang amat sulit dilakukan, tapi balasan/pahalanya adalah 'Allah menyukai'.

Apa yang tersembunyi dari kata 'Allah menyukai' ?  Ini hal yang sulit didefinisikan, kecuali kita melakukannya.  Yang jelas, 'pahala' yang berupa 'Allah menyukai' ini adalah sesuatu yang indah dan membuat kita melayang bahagia.

Bayangkan kalau kita disukai seorang Raja yang baik hati dan kaya raya? Pasti kita akan diperhatikannya dan diberinya hal yang terbaik.  Orang-orang yang berada di 'lingkaran' sang raja, tentunya orang-orang yang hidupnya berkelimpahan dan penuh kebahagiaan.

Sedangkan Allah, dia adalah Raja Alam semesta beserta isinya, kebayang nggak bila kita berada di 'lingkaran' Sang Maha Raja ?

Manusia selalu mengejar materi, coba sekarang kita mulai kejar pemilik materi ..... ya berarti kita kejar keridhaan Allah.  Caranya? lewat jalan yang ditunjukkanNya di al qur'an, jalan taqwa yang ayatnya barusan aku sebut.

Yaaa, coba kita buktikan sama-sama, ada apa sih dengan kata 'Allah menyukai' ?
Apa yang terjadi bila kita bersedekah dalam lapang dan sempit? menahan amarah? dan memaafkan kesalahan orang?  Yuuuk kita belajar sama-sama dan menguak misteri pahalanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar