Pagi-pagi, sehabis mengantar cantikku ke sekolah, ada yang membuatku terduduk lama di depan lap top.
Saat membuka al qur'an online, mataku terpaku pada kalimat ini :"kafir terhadap ayat-ayat Allah" ..... coba buka surat Ali Imran ayat 4, '.......sesungguhnya orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat....".
Aku rasa kalimat itu 'bicara' padaku .....kalimat "kafir terhadap ayat-ayat Allah". Kalimat itu seperti ngomong bila aku musti mengoreksi lagi hatiku, ada yang musti dibersihkan .... dengan kata lain, dalam hatiku masih ada unsur 'kafir' meskipun halus sekali.
Dan tahukah sahabat, al qur'an 'bicara' dengan penuh kasih dan kelembutan? Benarlah karena al qur'an diturunkan dengan kasih sayang Allah, ........
Dalam beberapa minggu terakhir ini aku memang sedang menghadapi masalah yang bertumpuk tumpuk, kadang membuatku begitu sedih. Saat itu Eyang menghiburku, bahwa tak ada hal yang bisa kulakukan selain bersabar. Ya eyang benar, tak ada satupun yang bisa kulakukan, semua terjadi di luar diriku, tapi begitu menekan, sementara aku tak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti alur 'permainan' ini.
Biasanya aku selalu melarikan hati galauku dengan membaca al qur'an, lalu kuresapi maknanya. Namun baru pagi ini aku merasakan al qur'an 'bicara' padaku .....Alhamdulillah , masalah ini telah mengantarkanku pada kedalaman makna al qur'an.
Oke sahabat, mudah-mudahan aku bisa menjelaskannya pada diriku sendiri dan pada kalian semua hal yang halus ini.
Mari kita renungkan kalimatnya :" .... sesungguhnya orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah, akan memperoleh siksa yang berat ...."
Ada hubungan sebab akibat antara kafir dengan ayat-ayat Allah dengan siksa yang berat. Dan perlu diingat, bahwa al qur'an adalah tuntunan Allah dalam mengarungi kehidupan di dunia ini, jadi mari berpikir bahwa 'siksa yang berat' yang dikatakan di ayat ini terjadinya ya sejak di dunia ini.
Nah, sekarang kita tengok lagi ke dalam kehidupan kita, pernahkah kita begitu merasa tersiksa atau menghadapi tekanan-tekanan yang berat dengan berbagai masalah kehidupan ini? Lalu pernahkah kita merasa mengalami kebuntuan? ..... Yang bila diringkas dalam satu frasa, bunyinya adalah 'siksa yang berat'.
Indahpun mengalaminya, barangkali semua orang pernah mengalaminya, karena Allah hendak bermaksud menarik kita dalam kemurnian tauhid kepadaNya.
Bila kita kembali ke ayat tadi, bisa jadi 'siksa yang berat' yang kita alami adalah karena 'kafir terhadap ayat-ayat Allah'. ...... Hmmm, jangan dibantah dulu dan gak perlu mengernyitkan dahi .... hehehe .... jangan tegang ah.
Kafir itu artinya mengingkari, tidak mau mengakui, meragukan, dalam bentuk yang halus sekali muncul lewat rasa khawatir.
Ayat ayat Allah itu diantaranya ada yang tertulis, yaitu kitab al qur'an dan ada yang tidak tertulis, berupa kebesaranNya di alam semesta, hukum alam, peristiwa dalam hidup .... dll. Ada ayat Allah yang tertulis tapi manusialah yang menuliskannya seperti berbagai cabang ilmu, matematika, fisika, kimia dll dll.
Kali ini pembahasan aku batasi pada ayat-ayat Allah yang tertulis di al qur'an saja, karena ini panduan hidup kita di dunia ini.
Persoalan yang sedang kita alami, yang sampai membuat kita merasa menjalani 'siksa yang berat', jalan keluarnya adalah dengan membersihkan hati kita dari 'kafir terhadap ayat-ayat Allah'.
Mungkin ada yang bertanya :" Ayat Allah yang mana? aku beriman pada semua ayat Allah di al qur'an, aku yakini bahkan rajin aku baca".
Seperti Indah bilang tadi, 'kafir' itu bisa dalam bentuk yang halus sekali berupa rasa ragu dan khawatir. Tentang ayat mana yang kita kafiri / kita ingkari ..... ini kayaknya musti browsing sendiri deh, karena tiap orang beda masalahnya dan beda pula ayat mana yang dilanggar. Musti rajin membaca al qur'an.
Atau gini aja,saat sedang mendapat masalah, berwudhulah, lalu pegang al qur'an, berdoalah agar Allah memberikan jawabannya melalui al qur'an, lalu buka al qur'an secara acak, ayat pertama yang kebaca biasanya adalah jawabannya.
Indah mau kasih contoh yang sederhana tapi mendasar banget.
Percayakah anda bahwa ayat ini benar? bahwa Allah mengabulkan doa? Tapi mengapa kita suka ragu-ragu dan khawatir ? Itulah ..... rasa khawatir dan ragu adalah bentuk kafir yang halus sekali. Atau barangkali yang membuat kita khawatir adalah dosa-dosa yang membuat kita merasa doa kita tidak makbul, nah .....yang ini salurannya ya istighfar dan yakin bahwa Allah Maha Pengampun, dan jangan mengulangi perbuatan dosa lagi. Mudah bukan? mudah dan jangan dipersulit, karena tuntunanNya di al quran itu mudah. Maka buanglah rasa ragu dan khawatir saat berdoa, yakinlah pada Allah, pada kebesaranNya, pada ampunanNya. pada keajaiban pertolonganNya.
Buka lagi surat Ali Imran, ayat 2 :
"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya."
Pada saat kita mendapat ujian sakit, atau anak-anak dan keluarga kita sakit parah, bahkan pernah kualami anak kesakitan tapi tidak bisa dideteksi penyakitnya apa. Saat itulah kita musti yakin bahwa Allah terus menerus mengurus makhlukNya, termasuk anak-anak dan keluarga kita.
Semoga Allah menuntun hati kita dan membersihkannya dari kekafiran yang halus sekali, yang diri kita sendiripun tak bisa melihatnya, tapi Allah Maha Melihat dan selalu membalas semua dengan adil. Semoga Allah melindungi kita semua dari siksa yang berat di dunia dan di akhirat.
Saat membuka al qur'an online, mataku terpaku pada kalimat ini :"kafir terhadap ayat-ayat Allah" ..... coba buka surat Ali Imran ayat 4, '.......sesungguhnya orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat....".
Aku rasa kalimat itu 'bicara' padaku .....kalimat "kafir terhadap ayat-ayat Allah". Kalimat itu seperti ngomong bila aku musti mengoreksi lagi hatiku, ada yang musti dibersihkan .... dengan kata lain, dalam hatiku masih ada unsur 'kafir' meskipun halus sekali.
Dan tahukah sahabat, al qur'an 'bicara' dengan penuh kasih dan kelembutan? Benarlah karena al qur'an diturunkan dengan kasih sayang Allah, ........
Dalam beberapa minggu terakhir ini aku memang sedang menghadapi masalah yang bertumpuk tumpuk, kadang membuatku begitu sedih. Saat itu Eyang menghiburku, bahwa tak ada hal yang bisa kulakukan selain bersabar. Ya eyang benar, tak ada satupun yang bisa kulakukan, semua terjadi di luar diriku, tapi begitu menekan, sementara aku tak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti alur 'permainan' ini.
Biasanya aku selalu melarikan hati galauku dengan membaca al qur'an, lalu kuresapi maknanya. Namun baru pagi ini aku merasakan al qur'an 'bicara' padaku .....Alhamdulillah , masalah ini telah mengantarkanku pada kedalaman makna al qur'an.
Oke sahabat, mudah-mudahan aku bisa menjelaskannya pada diriku sendiri dan pada kalian semua hal yang halus ini.
Mari kita renungkan kalimatnya :" .... sesungguhnya orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah, akan memperoleh siksa yang berat ...."
Ada hubungan sebab akibat antara kafir dengan ayat-ayat Allah dengan siksa yang berat. Dan perlu diingat, bahwa al qur'an adalah tuntunan Allah dalam mengarungi kehidupan di dunia ini, jadi mari berpikir bahwa 'siksa yang berat' yang dikatakan di ayat ini terjadinya ya sejak di dunia ini.
Nah, sekarang kita tengok lagi ke dalam kehidupan kita, pernahkah kita begitu merasa tersiksa atau menghadapi tekanan-tekanan yang berat dengan berbagai masalah kehidupan ini? Lalu pernahkah kita merasa mengalami kebuntuan? ..... Yang bila diringkas dalam satu frasa, bunyinya adalah 'siksa yang berat'.
Indahpun mengalaminya, barangkali semua orang pernah mengalaminya, karena Allah hendak bermaksud menarik kita dalam kemurnian tauhid kepadaNya.
Bila kita kembali ke ayat tadi, bisa jadi 'siksa yang berat' yang kita alami adalah karena 'kafir terhadap ayat-ayat Allah'. ...... Hmmm, jangan dibantah dulu dan gak perlu mengernyitkan dahi .... hehehe .... jangan tegang ah.
Kafir itu artinya mengingkari, tidak mau mengakui, meragukan, dalam bentuk yang halus sekali muncul lewat rasa khawatir.
Ayat ayat Allah itu diantaranya ada yang tertulis, yaitu kitab al qur'an dan ada yang tidak tertulis, berupa kebesaranNya di alam semesta, hukum alam, peristiwa dalam hidup .... dll. Ada ayat Allah yang tertulis tapi manusialah yang menuliskannya seperti berbagai cabang ilmu, matematika, fisika, kimia dll dll.
Kali ini pembahasan aku batasi pada ayat-ayat Allah yang tertulis di al qur'an saja, karena ini panduan hidup kita di dunia ini.
Persoalan yang sedang kita alami, yang sampai membuat kita merasa menjalani 'siksa yang berat', jalan keluarnya adalah dengan membersihkan hati kita dari 'kafir terhadap ayat-ayat Allah'.
Mungkin ada yang bertanya :" Ayat Allah yang mana? aku beriman pada semua ayat Allah di al qur'an, aku yakini bahkan rajin aku baca".
Seperti Indah bilang tadi, 'kafir' itu bisa dalam bentuk yang halus sekali berupa rasa ragu dan khawatir. Tentang ayat mana yang kita kafiri / kita ingkari ..... ini kayaknya musti browsing sendiri deh, karena tiap orang beda masalahnya dan beda pula ayat mana yang dilanggar. Musti rajin membaca al qur'an.
Atau gini aja,saat sedang mendapat masalah, berwudhulah, lalu pegang al qur'an, berdoalah agar Allah memberikan jawabannya melalui al qur'an, lalu buka al qur'an secara acak, ayat pertama yang kebaca biasanya adalah jawabannya.
Indah mau kasih contoh yang sederhana tapi mendasar banget.
QS. Al-Mu'min (Al-Mu'min) [40] : ayat 60
[40:60] Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah
kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang
yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam
dalam keadaan hina dina".
Percayakah anda bahwa ayat ini benar? bahwa Allah mengabulkan doa? Tapi mengapa kita suka ragu-ragu dan khawatir ? Itulah ..... rasa khawatir dan ragu adalah bentuk kafir yang halus sekali. Atau barangkali yang membuat kita khawatir adalah dosa-dosa yang membuat kita merasa doa kita tidak makbul, nah .....yang ini salurannya ya istighfar dan yakin bahwa Allah Maha Pengampun, dan jangan mengulangi perbuatan dosa lagi. Mudah bukan? mudah dan jangan dipersulit, karena tuntunanNya di al quran itu mudah. Maka buanglah rasa ragu dan khawatir saat berdoa, yakinlah pada Allah, pada kebesaranNya, pada ampunanNya. pada keajaiban pertolonganNya.
Buka lagi surat Ali Imran, ayat 2 :
"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya."
Pada saat kita mendapat ujian sakit, atau anak-anak dan keluarga kita sakit parah, bahkan pernah kualami anak kesakitan tapi tidak bisa dideteksi penyakitnya apa. Saat itulah kita musti yakin bahwa Allah terus menerus mengurus makhlukNya, termasuk anak-anak dan keluarga kita.
Semoga Allah menuntun hati kita dan membersihkannya dari kekafiran yang halus sekali, yang diri kita sendiripun tak bisa melihatnya, tapi Allah Maha Melihat dan selalu membalas semua dengan adil. Semoga Allah melindungi kita semua dari siksa yang berat di dunia dan di akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar