Minggu, 23 Desember 2012

Nikmatnya Bekerja Untuk Bersyukur

Rasanya aku sering bilang, bahwa al qur'an itu mengajari kita bekerja untuk mencari karunia Allah dan untuk bersyukur kepadaNya.  Tapi Indah sendiri baru benar-benar menemukan makna ajaran ini ya beberapa hari terakhir ini ..... mmmmm ......sekarang  ijinkan aku bicara.

Sahabat,
Pernahkan kita mengeluh tentang pekerjaan dan kehidupan kita? Mungkin soal pencapaian target yang menekan? atau soal karyawan yang gak ngerti-ngerti ? soal atasan yang cerewet dan bawel kayak nenek nenek? soal sepinya perniagaan? soal lelah fisik dan pikiran? soal pelanggan yang 'ajaib'? soal kebutuhan hidup yang melambung dan biaya hidup yang tidak sesuai dengan pemasukan? soal rekan kerja yang ngiri ? soal omongan orang yang nusuk kuping? soal apa saja deh .........

Masih?  masih pernah mengeluh?
Setelah ini jangan lagi yaa .... karena apa? yang pasti bukan karena Indah yang suruh .... hehehe....tapi  karena mengeluh itu lawan dari bersyukur, kata lainnya kufur nikmat yang haluusss sekali.  Sedangkan Allah akan menimpakan azab yang pedih buat orang yang kufur ...... mau? azab yang kita tidak tahu diberikan Allah di dunia atau di akhirat atau di dunia akhirat.  Aduh, nggaaaaaak banget kan? .... tidak tidak dan tidak.

Makanya mumpung masih ada kesempatan memperbaiki diri, yuuuuk kita memperbaiki diri berjamaah, enak kan?   Indah akan temani kalian dan kalian akan menemaniku ..... so sweet ...

Setiap makhluk ciptaan Allah mendapat jaminan rejekiNya, apalagi makhluk yang bersyukur. Bersyukur  membuat kita mendapat jaminan bahwa kehidupan kita akan dilimpahi kenikmatan, jauh dari siksaan kesengsaraan hidup di dunia dan akhirat. Mau banget kan?

QS. An-Nisaa' (An-Nisa') [4] : ayat 147
Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman ? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.
 
Salah satu 'modal dasar' yang membuat kita bisa membangun mind set 'bekerja untuk bersyukur' adalah iman, beriman bahwa Allahlah penjamin hidup kita dan hanya Allah satu-satunya penjamin yang paling bisa dipercaya.
 
QS. An-Najm [53] : ayat 48
[53:48] dan bahwasanya Dia yang memberikan kekayaan dan memberikan kecukupan,
 
Bila kita sudah bisa merasakan bahwa hidup ini sudah dijamin oleh yang Maha Kaya dan Maha Terpercaya, maka kita sudah tak lagi mencemaskan soal kebutuhan kita akan materi.  Bila kita sudah tidak punya lagi rasa cemas akan materi, kita bisa bekerja dengan nikmat sekalee .... ya karena kita bekerja untuk mensyukuri semuaNya.  Saat hati dalam kondisi bersyukur,  kita bisa fokus pada orang lain, bisa maksimal membantu orang banyak sementara kebutuhan diri kita sendiripun akan melimpah ruah. 
 
Karena bersyukur akan jaminanNya itulah kita jadi tidak pelit dan tidak suka menghitung-hitung, kita bebas dari tekanan kebutuhan akan uang dan materi.  Kitapun juga tidak pelit maaf, pelit pujian, pelit ilmu dan pelit-pelit lainnya .... Hilangnya rasa pelit ini seperti muncul secara otomatis sejak kita menekan tombol 'iman akan jaminanNya'.

Kita benar-benar bekerja tanpa beban, seperti burung mengepakkan sayapnya di udara, yakin Allahlah yang menahannya, tanpa rasa khawatir, mampukah sayap ini mengantarku ke suatu ketinggian tanpa terjatuh ? Benar-benar lepas dan bebas, di titik inilah segala kemampuan kita akan muncul lebih optimal.
 
Tanda-tandanya bila kita sudah bisa menjalani pekerjaan kita untuk mencari keridhaan Allah dan untuk bersyukur, antara lain :
- kita menikmati pekerjaan
- perasaan lepas dari beban
- lebih memahami hakekat pekerjaan yg kita lakukan dan orang lain lakukan
- lebih menikmati proses
- tidak ada tekanan
- kita menjalani hidup dengan hati lapang, gembira dan bahagia
- tidak ada keluhan tentang kejadian atau perilaku seseorang, ikhlas.
 
Perlu juga Indah kasih tahu, yang dimaksud bekerja itu bukan cuma bekerja untuk mencari nafkah keluarga saja, baik sebagai karyawan atau pemilik usaha. Yang kumaksud adalah bekerja dalam arti luas, ya pekerjaan yang profit oriented, atau pekerjaan sosial, dakwah atau pekerjaan kita melayani keluarga.
 
Pekerjaan kita di dalam rumah kadang lebih seru dan menantang .... Seperti pekerjaan melayani orang tua yang sakit, suami, melayani anak-anak atau melayani saudara, bisa penuh 'romantika' dan kadang juga jadi 'sinetron' tanpa judul karena susah dikasih judul, gak jelas 'tema'nya sih.

Tak jarang di dalam keluarga, muncul pertengkaran karena suatu hal kecil, ada saudara yang ngiri, ada yg merasa paling berjasa, ada saudara yg mencela atau menekan kita dengan berbagai sebab .... Kalau kita bekerja untuk bersyukur, ya kita tak pernah sedih dengan semua itu , kita lebih menghargai orang lain meskipun mereka berbeda pendapat dengan kita. Happy saja ........  kita bekerja untuk Allah kok, bukan untuk mereka.
 
Dan jangan lupa, saat kita memutuskan 'bekerja untuk mencari keridhaan Allah dan bersyukur', kita pasti bertemu dengan soal ujiannya. 
 
Eyang pernah bilang padaku begini :"Begitulah cara Allah memuliakan kita dan meningkatkan derajad kita.... Kalau orientasi hidup kita materi, kita malah tidak mengalami ujian-ujian  itu, setan sudah nggak akan nyari hal lain untuk menggoda kita, karena setan sudah bersekutu dengan kita lewat kecintaan kita pada materi".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar