Senin, 10 Desember 2012

Guru Spiritual Itu Bernama : Ebiet G Ade (3)

Saat aku berangkat mengikuti acara konser Ebiet G Ade tgl 7 desember kemarin, sebenarnya aku sedang dalam kondisi 'termehek mehek', gara-gara diteror komentar yang 'sadis' di halaman fbku.

Ada komentar yang 'ajaib' waktu aku share tulisanku, kuhapus, muncul lagi dan muncul lagi dengan kata-kata yang menyakitkan , ya akhirnya terpaksa aku blok orang itu. Eh, muncul nama lain dengan kata-kata yang sama pedasnya ..... sampai muncul 5 nama ..... Oh, ternyata dia punya banyak akun fb ..... pasti orang kurang kerjaan.

Tapi bagaimanapun juga sempat membuatku berurai air mata, ya karena aku gak biasa dikata-katai dengan kata-kata yang gak pantes gitu, ........ kaget juga.  Apalagi kejadian itu berlangsung sekitar 2 hari terus menerus ....

"Adalah mustahil ingin memdapatkan sebanyak mungkin teman baik tanpa mendapatkan musuh" (anonymous)

Selama ini aku memang mengconfirm semua orang yang ngajak berteman dan membiarkan data diriku untuk publik, lah kan akunya ingin berdakwah dan juga ingin produkku dikenal orang.  Ternyata eh ternyata .......

Syukur alhamdulillah banyak teman yang bersimpati padaku dan menulis kata-kata yang menghibur dan menyemangatiku.  Makasih buuuanyaaak  yaaa .... aku memang membutuhkan itu semua .....(hiii.... ketahuan ya kalau Indah aleman dan cengeng)

Begitulah, sampai saat aku duduk di acara itu, sesekali air mataku masih jatuh kalau ingat masalah itu.  Tapi kehangatan teman-teman dari EGA Forever sempat membuatku terhibur (makasih buat sahabat EGAF).  Dan ada satu hal lagi yang aku 'tangkap' dari penampilan mas Ebiet malam itu yang menambah perbendaharaan pelajaran syukur dan ikhlasku.

Saat tampil di panggung, mas Ebiet menyanyi diselingi cerita-cerita ringan tentang berbagai hal seputar lagu-lagu dan dirinya. Dari cerita-cerita ringannya itu aku jadi tahu bagaimana cara dia menyikapi hidup.

Pribadi Ebiet G Ade adalah lagu-lagunya, lagu dengan lirik dan melodi yang indah, yang membawa kedamaian dan kesejukan bagi pendengarnya.

Kesimpulan singkatku, dia menyikapi hidup dengan kasih sayang.  Itulah arti yang sebenarnya dari ucapan Bismillahirrahmanirrahiim.

Sebagai muslim semua tahu, sebelum memulai pekerjaan apapun , awali dengan ucapan basmalah, 'bismillahirrahmanirrahiim' yang artinya dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

'Dengan nama Allah' maksudnya kita melakukan apa saja adalah atas nama Allah, bukan atas nama diri sendiri  ..... jadi gunakan aturan Allah, jangan bikin aturan sendiri.
'Maha Pengasih dan Maha Penyayang'  maksudnya Dia menyuruh kita melakukan segala sesuatu dengan prinsip kasih sayang.

So .... hadapi hidup ini (segala hal dan segala peristiwa di dalamnya) dengan kasih sayang   Wes ngerti ta rek ? ......

Baiklah, Indah cerita tentang cerita ringan om Ebiet malam itu.  Ceritanya kalau disimpulkan kira-kira begini, sering terjadi dalam karier keartisannya, banyak wartawan menulis kisah tentang dirinya tanpa mengkonfirmasi dulu pada beliau. Bahkan ada wanita yang ngaku-ngaku bila lagu tertentu dibuat om Ebiet untuk dirinya .....

Om Ebiet menghadapinya dengan tenang saja, dia tidak melontarkan bantahan apapun, karena dia pikir malah akan bikin gak karuan .... Saat itulah aku mengerti, betapa dia amat memahami orang lain, dia amat memaklumi sikap orang lain dan hatinya begitu legawa.  Semua dibiarkan mengalir saja. Pada akhirnya juga masyarakat bisa menilai dan mengerti yang sebenarnya.

Saat pentas malam itupun aku bisa melihat bagaimana om Ebiet menghadapi audience yang bersikap tidak sopan.  Memang tidak semua yang hadir malam itu penggemar om Ebiet.

Ada satu dua orang di belakangku yang meneriakinya dengan menyebut namanya saja : "Biet ! Ebiet ! Nyanyi lagu ..... dong". Padahal mereka itu anak-anak muda, mengapa tidak memanggilnya om Ebiet atau mas Ebiet.  Kedengaran kasar sekali, memanggil orang yang berusia setengah abad lebih dengan namanya saja, gak sopan banget deh,  apalagi diucapkan dengan keras dan berteriak-teriak.  Dijamin beliau mendengar.

Tapi bagaimana reaksi om Ebiet? beliau hanya melayani orang-orang yang bersikap sopan saja.  Tapi tidak ada 'warna marah' di wajahnya, beliau tetap tenang dan nyantai, wajahnya tetap damai.  Akan halnya si pelaku, lama-lama bosen sendiri rupanya ..... hehehe, barangkali juga malu sendiri ... yaaa ... kalau masih kebagian rasa malu.

Jadi ingat diriku sendiri ..... ternyata masalahku gak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan beliau, kali ini aku yang malu (hiii.... tak tutup wajahku pakai kerudung aaah!!!).

Aku kira, menjadi seorang selebritis tidaklah seindah yang terlihat.  Banyak masalah mengiringi kepopuleran seseorang , dari soal publikasi yang kadang tak terkendali, soal orang yang 'numpang' populer, soal para pembenci dan orang yang ingin menjatuhkan ......... banyak kukira.

Dari cerita-cerita beliau malam itu (banyak lo ceritanya .... tapi aku lupa, makanya ntar kalau om Ebiet konser lagi, datang aja, udah masuk grup EGA Forever  belum?), itulah kesimpulanku, beliau menghadapi semua hal dengan kasih sayang, membentuk harmoni dengan lingkungan.

Kemampuannya memahami orang lain dan mengikhlaskan segala kejadian mengalir apa adanya membuatku melirik do'i yang duduk di sampingku, dalam hati kubilang : "Ternyata suamiku ini Ebiet banget .........".  Kena hukum gaya tarik menarik 'kali ..... hahaha.

Yang jelas malam itu aku gembira banget, cles hatiku, sudah ketemu jawaban bagaimana menyikapi orang-orang jahil. Sebenarnya aku sudah memaafkannya dari kemarin, tapi kalau masih nangis saat teringat peristiwa itu, berarti aku belum ikhlas memaafkan.  Nah, malam ini kutemukan ikhlasku. Alhamdulillah.

Memaafkan bukan berarti aku harus berteman lagi dengannya, aku harus tetap menjauh dari orang-orang jahil seperti perintah Allah, tapi aku sudah tidak punya sakit hati lagi.

Om Ebiet dengan segala kelebihannya mestinya membuat kita semakin mengagumi Allah, dibalik kepiawaian jemarinya menari diatas senar gitar, ada Allah yang memberikan bakat itu padaNya.  Dibalik syair lagu-lagunya yang damai, ada Allah yang menuliskan lirik itu di pikirannya ...... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar