Rabu, 05 Desember 2012

Kemudahan Dari Allah

Beberapa minggu terakhir ini aku banyak dipertemukan dengan orang yang tertipu oleh logikanya sendiri.  Aku ceritakan dua diantaranya, sebut saja si A dan si B.  Masalah yang dihadapi oleh kedua orang ini pelik dan ruwet sebenarnya, tapi aku sederhanakan dan aku samarkan sedemikian rupa biar aman .... hmmm, yang penting kalian mengerti esensi dari kisahku ini.

Si A pernah aku singgung di artikelku sebelumnya, dia punya utang di bank yang banyak tapi dia juga punya usaha yang berjalan. Tiap kali aku bertemu dia, dia selalu mengeluh soal beban utangnya dan bagaimana dia musti bekerja keras untuk mengejar itu semua.

Akhirnya dia menjual sebuah asetnya untuk menutup semua hutangnya.  Dia melukiskan bagaimana perasaannya, berasa keluar dari lubang jarum katanya.  Tapi itu tak berlangsung lama, terakhir aku bertemu dia, tetap sama memelasnya dengan saat hutangnya masih numpuk .... dia masih saja terjerat masalah finansial, bahkan dia punya hutang padaku yang belum bisa dia bayar, padahal nilainya cuma sejutaan.

Si B ceritanya lain, tapi intinya hampir sama, dia punya hutang, lalu dia menjual sebuah asetnya untuk menutup separuh hutangnya.  Jadi dia merasa bebannya berkurang separuh, dengan demikian dia merasa lebih ringan.

Nah, kepada si B aku ingatkan, bahwa sumber segala kemudahan adalah Allah, bukan jumlah hutang yang berkurang.  Bila dulu dia merasa berat dengan cicilan hutang 10 juta per bulan, bukan berarti dia menjadi ringan dengan cicilan 5 juta per bulan.  Karena berat dan ringan itu bukan dari jumlah .... tapi dari kemampuan kita mengangsur, dan kemampuan kita mengangsur itu tergantung dari rejekiNya, bila Allah menghendaki mudah maka jadilah mudah meskipun jumlahnya besar menurut kita.

Jadi ...... apapun yang kita lakukan dengan hidup ini dan berbagai permasalahan di dalamnya, jangan meletakkan kemudahan pada makhluk (apapun selain Allah adalah makhluk).  Maksud Indah, please menjual aset untuk meringankan beban kita, tapi di hati dan pikiran kita tetap tersetting bahwa segala kemudahan adalah dari Allah. 

Ingatlah bahwa aset yang kita punya inipun dariNya dan milikNya, diberikan pada kita karena kasih sayangNya, jadi kita jangan main jual tanpa berkonsultasi denganNya. Ya shalat istiharah dulu lah .....

Coba renungkan kisah si A, dulu dia bisa nyicil hutang belasan jutaan tiap bulan .... eh pas dia gak punya hutang di bank sama sekali, dia malah tak sanggup membayar hutangnya padaku yang cuma sejuta.  Nah kan?  Kemudahan itu dari Allah .... bukan dari besar kecilnya beban.

Bila kemudahan itu datangnya dari Allah, maka kesulitan itu datangnya dari diri kita sendiri.  Dari cara berpikir kita yang suka banget menjadikan makhluk sebagai sebab dan mengidolakan logika kita.  Hmmm ..... siap ?? siap mendapat kemudahan dari Allah? Yaaa bersandarlah padaNya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar