Sabtu, 29 Desember 2012

Merencanakan Kehidupan

Kita sudah berada di penghujung tahun 2012, apa rencana kita di tahun mendatang?  apa yang kita lihat dari tahun-tahun yang telah terlampaui?  Mari kita tengok dengan jujur.  Bila ada hal menyenangkan yang pernah terjadi, kebahagiaan yang melimpah ..... atau kesedihan dan penderitaan .... Pelajari itu semua dan ambil maknanya.

Ada sebab-sebab positif yang melahirkan peristiwa-peristiwa positif dan ada sebab sebab negatif yang mendatangkan peristiwa-peristiwa negatif.  Iqra' ... bacalah dengan nama Tuhanmu yang Maha Pemurah ..... Baca dan pelajari, lalu bawa dalam kehidupan kita.

Bagaimana kita merencanakan kehidupan kita di tahun mendatang?

Hidup ini adalah ikatan kita dengan Allah.  Apa yang Allah kehendaki buat hidup kita, itulah rencana hidup kita.  Ini namanya 'manunggaling karsa kawula gusti' atau bersatunya kehendak antara makhluk dengan Tuhannya.

Bagaimana cara mengetahui apa yang Allah kehendaki untuk hidup kita? 

Secara umum ada di al qur'an, jadi ya rajin buka al qur'an.  Di wilayah hati kita diperintahkan untuk beriman dan bertawakal kepadaNya (surat al mulk), di wilayah perbuatan kita disuruh shalat puasa zakat, sedekah, memberi makan fakir miskin, haji bagi yang mampu, dll .  Tujuannya adalah mencapai taqwa, coba buka pengertian taqwa di surat ali imran 133-135.

Secara khusus Allah memberikan tuntunanNya di hati kita, setiap orang mendapat petunjuk Allah di hatinya, tapi tidak semua orang bisa 'nangkep'. Yaaa karena tidak sembarang hati bisa menangkap petunjuk Allah ....hanya hati yang suci yang bisa merasakannya.  Makanya orang yang mensucikan jiwanya disebut orang yang beruntung (surat as syams).

Sebenarnya 'prosesi' menyucikan hati ini kita lakukan tiap shalat , makanya kita musti lebih mendalami lagi makna shalat, arti bacaannya dan membawanya dalam kehidupan.  Contohnya: doa iftitah adalah sebuah ikrar yang mengembalikan tujuan hidup kita yang bener yaitu hidup mati untuk Allah.  Orang yang membawa doa iftitah dalam kehidupannya pasti orang yang tidak mata duitan, mata jabatan atau mata kedudukan .... bila Allah memberinya harta dan jabatan, maka dia menggunakannya sebagai alat untuk mengabdi kepada Allah.

Bagaimana dengan pekerjaan dan pencapaian-pencapaian target duniawi?

Yang pasti kita disuruh bekerja dengan sungguh sungguh dan penuh tanggung jawab kepada Allah, bukan bertanggung jawab kepada boss/pimpinan.

Mengenai target yang bersifat duniawi, contohnya punya rumah, mobil, kenaikan jabatan dll dll .... Hmmm ..... pasrahkan Allah saja, pasrah sampai lupa, lalu fokus pada memperbaiki diri di hadapan Allah.

Perbaiki saja ikatan kita dengan Allah, titik, dunia ini bakalan mengikuti kita dengan riangnya .... hehehe.  Saat kita begitu dekat dengan Allah, pencapaian pencapaian yang bersifat duniawi malah melebihi apa yang kita angankan, melampaui mimpi kita.

Siap? Siap berangkat menyongsong tahun baru? Yuuuuk ......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar