Malam ini aku lelah sekali, rasanya ingin tidur habis isya, tapi tak kunjung bisa tidur. Sudah menyepi ke kamar belakang, kumatikan lampu, suasana juga tenang .... tapi aku masih saja gelisah , cuma membolak balikkan badan, sementara mata sudah pedih karena tidak sempat beristirahat seharian, ya, tadi pagi memberi pelatihan di Tulungagung dan langsung pulang ke Malang.
Kupanggil suami tersayang, dan seperti biasa .... dia tahu apa yang dilakukannya bila istri cantiknya tidak bisa tidur, mmm ..... membelai-belai rambutnya sampai tertidur .....
"Oh, aku tahu kenapa aku susah tidur", kataku, tanpa menunggu jawaban suamiku aku terus mengoceh sambil merem, "Tadi pagi di hotel aku minum kopi".
"Sudahlah, gak usah mikir" katanya sambil terus membelai rambutku. Ah, apa dia tahu sebenarnya aku tidak bisa tidur bukan murni karena kopi, tapi juga karena memikirkan perkataan seorang teman yang secara kebetulan bertemu di hotel tempatku menginap, perkataan yang cukup menghujam jantung, hingga aku mengadu sama Allah, kok ada peristiwa ini pas aku kepingin hidup damai?
Dielus elus begini rasanya jadi tenang, otot-otot mataku seperti mengendur. Padahal kalau dipikir, dia pasti lebih lelah dibandingkan aku, kan dia yang nyetir .
Tiba-tiba saja aku disergap rasa haru. Bila seorang suami sebegini kasihnya pada sang istri, bagaimana kasih Allah yang Maha Kasih ? Bila merasakan disayang suami saja begini sejuknya .... bagaimana rasa disayang Allah ? dicintai Allah ? Cinta yang kelipatannya tak terhingga bila dibandingkan dengan cinta makhluk ?
Malam ini hatiku begitu sejuk ... Allah tahu akan kejadian yang menimpaku, pasti cintaNya sedang membelaiku, menghiburku. Dari belaian tangan suamiku aku memahami kasih sayang Allah, belaian Allah, pelukan Allah.
"Bapak ... !!!", suara kecil Alni diiringi ketukan pintu membuyarkan proses perjalananku ke alam mimpi .... Olala ...... ....
Kupanggil suami tersayang, dan seperti biasa .... dia tahu apa yang dilakukannya bila istri cantiknya tidak bisa tidur, mmm ..... membelai-belai rambutnya sampai tertidur .....
"Oh, aku tahu kenapa aku susah tidur", kataku, tanpa menunggu jawaban suamiku aku terus mengoceh sambil merem, "Tadi pagi di hotel aku minum kopi".
"Sudahlah, gak usah mikir" katanya sambil terus membelai rambutku. Ah, apa dia tahu sebenarnya aku tidak bisa tidur bukan murni karena kopi, tapi juga karena memikirkan perkataan seorang teman yang secara kebetulan bertemu di hotel tempatku menginap, perkataan yang cukup menghujam jantung, hingga aku mengadu sama Allah, kok ada peristiwa ini pas aku kepingin hidup damai?
Dielus elus begini rasanya jadi tenang, otot-otot mataku seperti mengendur. Padahal kalau dipikir, dia pasti lebih lelah dibandingkan aku, kan dia yang nyetir .
Tiba-tiba saja aku disergap rasa haru. Bila seorang suami sebegini kasihnya pada sang istri, bagaimana kasih Allah yang Maha Kasih ? Bila merasakan disayang suami saja begini sejuknya .... bagaimana rasa disayang Allah ? dicintai Allah ? Cinta yang kelipatannya tak terhingga bila dibandingkan dengan cinta makhluk ?
Malam ini hatiku begitu sejuk ... Allah tahu akan kejadian yang menimpaku, pasti cintaNya sedang membelaiku, menghiburku. Dari belaian tangan suamiku aku memahami kasih sayang Allah, belaian Allah, pelukan Allah.
"Bapak ... !!!", suara kecil Alni diiringi ketukan pintu membuyarkan proses perjalananku ke alam mimpi .... Olala ...... ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar